GAYA KOMUNIKASI DALAM MUSYAWARAH

Sahabat hari ini merupakan hari terakhir di bulan September tahun 2019. Kali ini sharing pengalaman dalam memberikan suatu yang bermanfaat bagi steemians. Ungkapan "Unzur ila makalla, wa tanzzur ila man kalla*. Makna dari kata mutiara arab ini yakni
lihat apa yang disampaikan tapi jangan melihat siapa yang menyampaikan.

Sejak beberapa hari yang lalu, sebagai orang yang bermasyarakat tentunya kegiatan musyawarah untuk mengambil keputusan bagi kemashalatan umat sering dilakukan. Dalam proses interaksi dan komunikasi dalam musyawarah tentunya wajib dimiliki oleh semua masyarakat tentanh gaya komunikasi. Jika dimaknai bahwa gaya komunikasi adalah cara seseorang berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.

Setiap perkataan yang dibarengi dengan bahasa non verbal tentu capaian atau tujuan yang ingin disampaikan akan tercapai. Semisal dalam menyatakan bahwa lahan yang perlu di bebaskan untuk perluasan perkarangan mesjid di barengi dengan gerakan tangan saat berbicara membuat para audien lebih fokus dalam menyimak persoalan yang disampaikan.

Gaya komunikasi diatas sering disebut dengan The Relinguishing Style yakni gaya komunikasi yang lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orng lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengiriman pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan menguntrol orang lain.

Nah sahabat, bergayalah dalam komunikasi karena style communication sekarang ini sudah menjadi modal awal dalam meniti karier kesuksesan.