ASSALAMUALAIKUM SAHABAT STEEMIAN
SELAMAT MALAM
SEMOGA MENJADI MALAM PENUH KESELAMATAN

Sahabat steemian semua, pasti kalimat salam diatas nampak jelas ketika pertama kali kalian membuka postingan saya kali ini, dan saya yakin sekali semua mengetahui isi dari baris pertama sampai baris ketiga, yaa pasti semuanya tahu.

Tetapi tidak semua benar-benar membacanya dari baris pertama sampai ketiga bukan? Terus kenapa bisa tau? Jawabannya toh untuk mengetahui tidak harus membaca semuanya.

Berapa sih jumlah kaum minoritas, atau berapa orang sih bisa dikatakan sebagai oknum. Pasti tidak ada jawaban mutlak dan pasti, melainkan jawabannya "tergantung populasi". Kita bisa mengetahui berapa jumlah minoritas setelah mengetahui banyaknya populasi dikurangi dengan kelompok mayoritas, ataupun sebaliknya menghitung mayoritas dengan mengurangi populasi dengan minoritas. Contohnya : "Ada 1000 dari 10.000 Steemian Aceh yang postingannya berkualitas", artinya populasi steemian 10.000 dikurangi 1000 (minoritas) hasilnya adalah 9000 (mayoritas).

Nah jika melihat dari dua kelompok ini (mayoritas dan minoritas), didalam benak saya selalu muncul pertanyaan APAKAH ADA KELOMPOK YANG COCOK DISEBUT OKNUM DARI KEDUA KELOMPOK TERSEBUT? JIKA ADA, MAKA APA ALASANNYA, DAN JIKA TIDAK ADA KENAPA TIDAK ADA.

Lebih lanjut, sesuai dengan judul pembahasa kita malam ini yaitu tentang kata "oknum". Orang cenderung menganggap kata Oknum itu bermakna negatif, mungkin karena oknum terlalu sering dipakai pada perkara yang tidak baik, misalnya ada ungkapan "oknum mahasiswa memancing tawuran", pastinya itu tidak mewakili semua mahasiswa dan lembaganya, dengan kata lain yang suka tawuran hanya beberapa orang saja yang disebut Oknum, dimana minoritas ini bertindak diluar tanggungjawab institusi dan populasinya secara keseluruhan.

Asalnya kata-kata Oknum itu sendiri bersifat netral dan belum mengarah ke negatif dan belum tentu positif juga. Akibat Seringnya kata "Oknum" digunakan dalam hal hal negatif membuat kata kata itu menjadi seakan akan hanya bermakna negatif, mungkin karena kejahatan itu dilakukan oleh kaum minoritas (jumlah penduduk selalu lebih banyak dari jumlah pencuri), maka pantaslah kaum minoritas dianggap sebagai oknum, dan seterusnya lebel oknumlah yang disemat kepada orang yang sering melakukan tidakan layaknya kaum minoritas.

Namum seiring berjalannya waktu, saya mulai ingin "cari-cari masalah" dengan istilah "oknum" ini, mungkin karena saya bukan orang kantoran, otomatis saya tidak punya kesibukan yang berarti. Sehingga semut yang sedang jalan pun saya pertanyakan kenapa lebih tertib dari antrian manusia di SPBU.

Sudah bukan lagi rahasia bahwa ada beberapa lembaga yang nyaris semua orang didalamnya bisa masuk gara-gara uang, jujur saja pasti ada. Wajar saja karena begitu sudah didalamnya kita langsung dihitung Gaji seumur hidup oleh negara.

Dan nyaris semua anak muda yang pernah gagal disana mengatakan bahwa Aku Gagal karena Tidak Cukup Uang.

Jika pun ada yang lulus tanpa uang, itu memang sengaja diluluskan sebagai alibi bahwa instansi/lembaga mereka bersih, buktinya ada pemuda miskin yang "diluluskan".

Jika kita bertanya, siapakah yang pantas disebut oknum disini ? Minoritas (lulus tanpa uang)????? Ataukah Mayoritas (lulus dengan uang)????

Jika kita bertanya, pasti mereka akan menjawab Yang Bermain Uang hanya Oknum, kita sepakat bahwa oknum adalah minoritas kan? Bukankah ini membingukan? Karena aslinya Oknum itu berasal dari kelompok minoritas, dan yang lulus dengan uang lebih banyak daripada lulus dengan Bismillah.

SIAPAKAH KAUM MINORITAS DISINI? DAN SIAPAKAH YANG LAYAK DISEBUT OKNUM??

KESIMPULAN SEMENTARA SAYA "KADANG KADANG OKNUM ITU BISA DARI MAYORITAS, DAN MEMANG HARUS SEPERTI ITU. SEKALI-KALI KITA HARUS MENCOBA MEMBOLAK-BALIK KEADAAN.

Warga-warga Yang rumahnya dijarah maling kemarin adalah oknum korban

Yang menjarah rumah warga-warga kemarin itu Oknum PNS di kantor bla bla bla..

---

---

sumber