Bakat Alam Pinjam Uang Saya kadang ingin marah tapi ya gimana, rasanya jelas gemas ...
... sampai tidak tahu lagi mau ngomong apa. Jika pertemanan itu cukup langgeng tentu karna merasa sama-sama membutuhkan, walau saya ingat-ingat kira-kira apa yang saya butuhkan darinya? Ya, hal-hal remeh, minta tolong ini itu yang tidak butuh biaya dan untungnya dia mau saja. Sementara kebutuhannya adalah doyan curhat. Segala hal... Sampai nanti ujung-ujungnya minjem duit. Hadeuh... Lama-lama kadang, saking kesalnya saya akan berkata "ya, masa pegawai minjem duit sama pengangguran? Kebalik kalik..." tapi hal ajaibnya tidak pernah ngambek. Hahahaha... Padahal saya mengenalnya tidak sebentar, lebih dari sepuluh tahun saat kami bekerja di tempat yang sama. Dia tetap di sana dan saya keluar karna jenuh. Sejak awal dari kami masih sama-sama gadis, kebiasaan itu sudah ada. Kadang kalau besar ya saya pinjamkan kartu kredit agar dia bisa pinjam dan cicil sendiri. Atau mengenalkannya pada, saya sebut "si Batak" yang sekarang pun saya sudah lupa kalau tidak diingatkan. Hubungan kami yang aneh ini, berteman seperti umumnya perempuan tapi unsur utang piutang masih melekat dan tidak membuat renggang. Tahu tidak kenapa? Sekalipun doyan ngutang dan bukan sekali dua kali, tapi dia selalu bayar, tidak lari ataupun menyangkal. Ini juga yang mungkin membuat saya tidak bermusuhan, setelah banyak teman yang lari dengan utang atau menipu uang yang tidak seberapa.
Kebiasaan utang itu saya pahami sekarang yang dulu saya pikir mungkin akan berubah kalau sudah bersuami. Bahkan ketika sudah punya anak, punya rumah, punya kendaraan, masih sulit saja ceritanya... Saya geleng-geleng tidak habis pikir. Jika saja saya bisa punya mental seperti itu. Mental tak lekang oleh waktu...
Karna saya selalu meminjamkan entah memang hobi curhat, jadi diceritakannya temannya yang sudah jadi bos, punya usaha ini itu, bu haji yang mau haji lagi ini tidak mau meminjaminya uang padahal berteman sejak kecil. Saya pun ngikik, bukan bangga tapi ingat grup reuni sekolah dasar dimana ada insiden seperti itu. Teman yang pinjam uang tidak dikasih curhat ke semua anggota grup. Inilah hidup, di zaman ketika kamu pusing karena urusan yang bukan urusanmu.