Bagaimana Membuat Acara Seminar Lebih Baik Di Masa yang Akan Datang

in #steempress6 years ago

 

Akibat berubah jadwal kerja, saya menjadi sakit. Biasanya sudah terbiasa bangun jam 05.00 pagi, lalu mengikuti ayah menuju masjid. Lalu kami singgah di warung kopi untuk minum dua potong kopi dan segelas bada. Hari ini kerja baru jam 09.00, setelah subuh dan mengopi saya tidur lagi. Maka terbangun jam 08.00 lalu mandi, karena mungkin terlalu dinginnya air dan saya tak tahan, saya laju tak enak badan. Tapi tetaplah saya pergi kerja, demi kau dan sibuah hati, dan demi istri-istri dan anak-anak saya.


Walaupun sederhana, acara dikemas dengan menarik, menjadi luar biasa

Sampai di tempat kerja, sebenarnya bukan kerja hari ini, tapi ikut seminar. Jadi karena kerja masuk jam 7.30, seminar orang Aceh masuk biasanya jam 09.30 atau lebih. Maka susunan acara biasanya begini. Jam 08.00 pintu dibuka, tak ada orang. Lalu panitia datang satu persatu rempong dengan spanduk, snack atau kertas-kertas pendaftaran.

09.30 peserta mulai datang dan duduk ngerumpi sama siapa dia punya teman se-pergian (maksudnya pergi bersama) atau teman yang jumpa di lokasi kejadian. Jam 10.00 sudah ribut dalam ruangan, acara juga belum mulai. Saya tanya pada panitia, kata mereka menunggu bupati. Lalu bupati datang 10.30 dan acara dibuka.


Contoh Acara yang Sedikit Menarik

Saya dari jam 09.30 sudah bosan setengah mati, membaca buku dan menunggu membuat sakit demam saya bertambah, bupati membuka, membaca teks pidato dan bla-bla-bla. Acara pun dimulai jam 11.20 lalu pemateri berbicara sampai satu jam 12.30 sudah break zuhur.

Terkadang Acara menarik, misalnya ada pemateri dari luar daerah. Kita menunggu lama untuk hal baru itu tak apa-apa. Setelah zuhur kadang ada workshop. Mereka jam 14.00 akan membagi peserta kedalam beberapa kelompok dan memberi materi penuh semangat.

Saya ingat saat saya ikut “to be a Future Writer” kami mengikuti acara yang diundangnya penulis nasional, diberikan baju kaos lalu kami diajari dengan baik cara menulis yang benar. Walaupun dua tahun setelahnya, saya juga belum menulis yang benar. Sampai sekarang sih.

Kalau yang datang orang hebat luar, pasti kita akan tunggu, bosan sikit tak apa-apa, ada-lah sikit ilmunya. Tapi kadang seminar buat dapat sertifikat saja. Acara molor, makanan biasa, tanpa handout dan kaos.


Scheduling zangat verlu

Memanggil pemateri yang banyak juga bukan solusi acara jadi wah! Misalnya ada 3 pemateri dan acaranya Cuma sampai siang. Pemateri yang dijadwalkan jam 08.00 pasti harus menunggu pembukaan. Mungkin acara jam 09.30 maka dia akan memakan waktu pemateri kedua yang tampil jam 10.00 pemateri kedua mengorupsi waktu pemateri ke tiga yang tampil jam 11.00 dan pemateri terakhir lagi enak bicara sudah azan zuhur.

Maka tidak efektif kadang-kadang acara mengembangkan bakat, minat dan seminar yang berfaedah kalau memanggil pejabat negara, sama mereka minta uangnya saja. Atau mulai terus acaranya tanpa mereka buka, pas acara jalan, mereka datang. Di skor sementara acaranya lalu baru dibuka dan nanti dilanjutkan kembali yang sudah terpotong tadi, maka tak ada pemateri yang teranianya.


Ada Badgenya biar bisa ditandai mana pesetra mana panitia

Tapi terkadang salah peserta juga. Acara jam 08.00 datang jam 10.00. maka saya kembali pada acara yang saya ikuti hari ini. Kebosanan akhirnya mencapai titik jenuh saat jam 12.00 makanan sudah datang dan saya menuju masjid dengan teman-teman untuk makan. Kemudian saya makan bersama teman dan sakit saya sedikit mendingan.

Kemudian sakit benar-benar sembuh tiba-tiba saat pemateri mengatakan, adakah yang mau berbagi pengalamannya? Saya langsung tunjuk tangan dan bicara di depan. Sakit langsung hilang!

Acara ideal menurut saya ada undangannya. Baik virtual maupun reality. Di undangan ada roundownya dan harus komit sama rundown. Kalau ada perubahan maka bagi tahu, jangan seperti perusahaan lilin negara yang tak bagi tahu kalau mati lampu.


Hiburan yang sangat atraktif perlu sebagai mood booster

Tapi merujuk kembali pada kesiapan panitia dan anggaran, ada acara besar, anggarannya juga besar maka pantaslah kita protes. Tapi ada juga acara yang berpikir dan berjiwa besar, panitianya sedikit dan uang tak ada, tapi ada yang protes juga itu yang protes perlu diedukasi, dan kadang tak diminta bayaran pun bilang “tiban acara!” maka perlu pekerja ikhlas dikumpulkan dirapatkan dan di evaluasi berminggu-minggu sebelum acara biar tak kobong acara.

Supaya tidak membosankan trainernya harus juga yang menguasai audience, kalau satu pemateri yang tak bisa menguasai panggung, taruhlah Mc yang agak sedikit bisa membawa acara dengan baik. Moderator, host atau pembedah kadang juga menentukan berlangsungnya acara, dia seperti wasit dalam pertandingan bola yang menentukan akhir laga.

Kita sudah lelah dan jengah dengan acara membosankan, maka berbenahlah!

 


Posted from my blog with SteemPress : https://riodejaksiuroe.knpipidie.or.id/bagaimana-membuat-acara-seminar-lebih-baik-di-masa-yang-akan-datang/

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 63585.64
ETH 3035.86
USDT 1.00
SBD 3.84