Ie Leubeue, Pasar Tradisional Yang Pernah Berjaya di Era 80-an
Sederet kedai-kedai tua berkontruksi kayu yang mulai dimakan usia masih bertahan, meskipun beberapa kedai dan toko dengan desain modern sudah dibangun disana. Ie Leubeue, sebuah nama yang cukup melegenda ditelinga kita. Pusat pasar yang berada di Desa Keude Ie Leubeue Kecamatan Kembang Tanjong dan berjarak lebih kurang 15-KM dari Ibukota Kabupaten Pidie tersebut memiliki sejarah tersendiri, dimana pada medio tahun 80-an pasar ini cukup terkenal di Pidie dan Aceh umumnya.
Dulu, selain penduduk lokal sekitar yang berbelanja, para pendatang dari luar daerah hampir disetiap pagi berkunjung ke Ie Leubeue terutama pada hari libur. Mereka bisa berbelanja segala macam kebutuhan pokok, seperti sembako dan lainnya. Kebetulan letak pasar berdekatan dengan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kuala Ie Leubeue itu membuat para pembeli dimanjakan oleh berbagai jenis ikan segar yang dijual dengan harga yang cukup murah.
Kelebihan dan keunikannya itulah hingga membuat Ie Leubeue begitu terkenal pada masa itu.
Para pedagang di pasar Ie Leubeue pun tidak didominasi oleh penduduk lokal saja, banyak pedagang-pedagang dari luar berjualan dikedai yang mereka sewa atau lapak kaki lima yang juga tersedia disepanjang ruas jalan pasar. Bahkan, sampai Etnis Tionghoa sekalipun pernah berjualan disana. Jauh sebelum intoleransi didengungkan ke publik, masyarakat disana sudah terlebih dahulu menanamkan nilai toleransi kepada mereka yang berbeda suku dan agama.
Joni salah satunya, etnis China yang kini berjualan di komplek Terminal Bus lama Kota Sigli dulunya adalah penjual kopi di Ie Leubeue hingga dia dijuluki China Ie Leubeue. Ketika usaha warung kopinya pindah ke Kota Sigli, Joni tetap menggunakan Ie Leubeue sebagai nama warungnya.
Di Ie Leubeue, selain sembako anda juga akan dimanjakan dengan berbagai jenis kue atau penganan tradisional yang bisa dengan mudah anda dapatkan disana. Mulai dari putu, mie caluek, ade Ie Leubeue dan jenis kue lainnya yang selalu diburu oleh pencinta kuliner.
Kini, Ie Leubeue tak seramai dulu lagi. Banyak pedagang telah hijrah ke tempat lain untuk berjualan, hanya beberapa pedagang lama yang masih bertahan dengan alasan dan pertimbangan tertentu. Juga beberapa pedagang baru yang mencoba peruntungan disisa-sisa kejayaan masa lalu tersebut.
Tapi jika anda ingin mencicipi kue tradisional yang sudah jarang ditemukan dipasar-pasar tertentu, anda bisa berkunjung dan berbelanja dipasar pagi keude Ie Leubeue. Saya yakin, sekali anda datang kesana maka anda pasti akan kembali lagi.
Salam,
@rezaacoi
Yang terngiang dan masi terasa dilidah kuliner kolak putu nya yang khas dan kue "Adei" yang di panggang dengan asap.. Hmmm yummy
Saya suka belanja di pasar yang menunya masih awet tanpa bahan pengawet. Enak dan nyam nyam. Hehe
Jika suka....segera ke Ie Leubeue @andifirdhaus
Mungkin menarik jika dinas pariwisata setempat dengan dukungan masyarakat menggelar semacam festival pasar di tempat ini. Apalagi menyimak dari artikel ini bahwa ada nilai historis ya. Saya dengar di daerah lain sudah mulai diadakan festival-festival pasar untuk menarik minat wisatawan sekaligus memberdayakan pedagang lokal.
Oh, iya, apakah di Pasar Ie Leubeue ini dulunya mengenal hari pasar (Uroe Peukan)?
Semoga saja pemerintah membaca ide anda @azharpenulis.
Hari rabu adalah uroe peukan disana. Luput dari tulisan saya. Tq brother
Kapan kita minum teh boh manok di pasar ini? Akbar dulu rutin bersepeda ke sini. Bagaimana @ihansunrise, yuk
Seperti rencana kemarin...kita sepakati dulu waktu yg tepat.
kiban @riodejaksiuroe dan @rastaufik10.
Memang mantap sekali, untung postingan nya tidak dalam bulan Ramadhan. Btw, ada awak kampung saya di foto. Namanya Emha. Ga pake Ainun Najib..
Klo dibulan Ramadhan...mendengar kata kue saja kyknya @ojaatjeh bakal tergoda...hehehee
leubeu itu apa artinya, Bang?
Sampai hari ini, saya belum menemukan arti yg sebenarnya dari Ie Leubeue, tapi nanti akan mencoba menelusurinya . Thanks @ihansunrise
Awalnya saya kira 'leubeung' tapi ternyata bukan, btw kue adee leumiek dari Ie Leubeu ini terkenal enaknya ya....
Semangat selalu "
Semoga kegiatan seperti itu dapat terus bertahan dan terus menjadi pasar yang selalu menyediakan makanan makanan tradisional
Semangat yg tak akan pernah padam bagi mereka yg mancari nafkah disana.
terima kasih @dilarasofia