Ueber Einen Neuen Freund
“What do you think about me? “
Tanya seseorang suatu sore. Aku ? Bingung
Menilai seseorang dengan langsung mengatakan di hadapan yang bertanya, rasanya mustahil kulakukan. Salah satunya karena gak siap untuk melihat ekspresi si dia yang minta dinilai haha
Begitu juga dengan menulis.
Menuliskan tentang seseorang bukanlah suatu yang mudah. Apalagi jika yang ingin ditulis sudah dianggap dekat kekerabatannya. Sudah di level “freund” , atau malah melewati level itu sendiri, dan setelah melewati level “bekannte” tentunya. Belum lagi jika orang yang ingin ditulis termasuk deretan teman yang sejauh ini terlihat positif sekali attitudenya. Ya kan gak enak kan kalau isi tulisannya cuma muji dianya. Kurang pas aja 😅
Sama sulitnya ketika ingin mengungkapkan sayang, cinta, rindu dalam bahasa ibu, walaupun hanya untuk seorang sahabat.
Bedanya, aku bisa memanfatkan bahasa asing ketika ingin menjelaskan rasa-rasa itu, tanpa takut dianggap “romantically speaking”. Misalnya menggunakan kata “moja”, “canim”, “liebe”, ataupun “dear”. Kalau di-indonesiakan kesannya terlalu gimana gitu, sedang bahasa asing jadi biasa aja. Contohnya misalnya mau bilang my dear Adam, bisa dengan bahasa Turkish jadi canim Adam, atau Liebe Adam ketika mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi coba dibilang “Selamat ya Adam Sayang”. Err. Btw Adam itu ponakan eike yes 😅
Kita kerap kali mendapati suatu hal sebagai suatu yang menarik ketika yang ditampilkan berbeda dengan diri kita sendiri. Misal, yang suka melukis mungkin akan menganggap mereka yang bisa menyanyi terlihat menyilaukan. Atau untuk yang kuliahnya di teknik merasa kuliah di komunikasi lebih menyenangkan. Mungkin gak semua, but i do feel that way, sometime.
So, ketika aku berkenalan dengan seseorang yang sangat berbeda dariku, rasanya ajaib sekali. Takjub dengan pemikiran dan cara bicaranya, menyenangkan bertukar pikiran dengan si ensiklopedia berjalan. Walaupun kemudian aku lebih memilih menjawab seadanya, gak mampu anak mudi ini menyeimbangi si teman.
Belum lagi ketika kenal dengan seorang teman yang bisa mengungkapkan isi pikiran, isi hati dengan bahasa yang apik. Gak menye-menye, gak terlalu berbunga-bunga, gak centil menggelikan apalagi sampai eneg ketika baca deretan kata dalam pesan singkatnya. Seandainya bisa, akan ku screenshot semua kata-kata dia, lalu kujadikan sebuah postingan dari setiap kalimatnya. Kebayang kalau si kakak baca postinganku, dia langsung bilang “ that's so not you dek 😅”
Contoh real lainnya itu @ihansunrise. Coba deh baca status sosial medianya, atau tulisan di senarai cinta. Setiap kata tersusun dengan cantik dan apik, romantis tapi gak menggelikan ketika diresapi ceritanya.
“Orang cerdas itu, mungkin bisa diartikan orang yang pintar mengolah kata, gitu?” , kira-kira begitu kalimat yang dia utarakan, suatu hari.
Mungkin. Eh, iya. Eh, mungkin
Banyak sekali orang pintar di dunia ini. Banyak orang yang suka berbagi. Tapi jarang sekali kutemui mereka yang bisa berbagi ilmu dengan bahasa yang sepertinya dicoba rendahkan level kesulitannya, agar aku, kamu, kalian, atau siapapun yang mendengarkan bisa paham. Kan g seru juga kalau lagi ngobrol-ngobrol, trus si teman harus bilang , “ g paham ya? “ 😅
/
“Level dewasanya diturunin coba, jangan ketinggian. Sesekali juga boleh marah loh”, komentarku setelah beberapa waktu ngobrol dengannya. Tipe-tipe yang ngomongnya tenang, gak berapi-api bahkan mungkin ketika emosi. Pas cerita sesuatu yang menurutku setidaknya akan menaikkan nada bicara, nadanya hanya naik tak seberapa.
Teringat seorang teman lainnya, yang setiap dikerjain, dijahilin gak pernah marah. Sekalinya kita tanya, kapan terakhir marah. Jawabannya sama dengan jawaban seorang teman lainnya yang kenal dekat dengan dia, 2008. Warbiyazak. Kayaknya aku harus mulai balik meditasi, rajin meditasi, supaya semuanya jadi stabil lagi.
Setiap orang tentu punya karakter unik, masing-masing berbeda satu sama lain. Seru, adventureous kalau di satu orang bisa dapat berbagai karakter gitu.
Ada gak ya?? Butuh kawan baru yang punya banyak karakter seru ini. Ada? 😂
Posted from my blog with SteemPress : http://www.rahmanovic27.com/2018/08/18/ueber-einen-neuen-freund/
What do you think about me?
Need to have coffee with you first, only the two of us. Couple of time, maybe 😅
Oke. When I am in Banda Aceh
Siapa yang bisa menyusun kata-kata memang terlihat pintar dan cerdas. Hana bantah. Tapi dalam cinta, kata-kata terlalu miskin untuk menjabarkan sesuatu. #efeklagigalaubacapostinganmelogini
Eaaaaa...
Emang kekmana cinta tu adli??
Btw...ini mellow?? Serious?
melow dikit kak heheh.
cinta itu adalah sebuah harapan yang kadang-kadang dimenangkan satu orang saja.
padahal kata @sangdiyus ; cinta harus dimenangkan dua orang.
Hahahahhahahaa... Tapi kk g ada maksud mellow sama sekali 😂😂
Jangan bawa-bawa awak lah...
Hahahahahaha...
Iyakan aja, biar cepat urusannya. :P
Kalau untuk menilai seseorang itu paling sulit ya kak, walaupun nanti dia bilang kasih tau aja, gak masalah kok. Tapi kan kita gak tau hati orang ya....
Hahahaha begitulah.. menurut Saya juga gitu, serem2 gimana gitu kan 😅😥
Wkakakaka... kalau diriq pasti kamu ga ngertikan? Karena eike sendiri ga ngerti apa yang diomongin dan apa yang mau disampaikan😃
Posted using Partiko Android
Hahahahahahahahah