Aku, Kamu dan Rindu

Bertemu, tertawa, berbagi cerita, kemudian mendadak bijak di akhir cerita, eh lupa, tertawanya berkali-kali, bukan hanya satu dua kali

What a day. A happy one.

Ketika pertemuan yang satu dengan yang berikutnya berjarak terlalu lama, rindunya meluber tanpa bisa ditampung lagi, rindunya melimpah ruah. Lalu suasana menjadi riuh, semua berlomba-lomba berbagi cerita, menumpahkan isi kepala. Walaupun tetap ada satu dua orang yang menjadi pendengar budiman, mungkin maksudnya mau menjaga lisan, takut-takut kebablasan. Mungkin yaaaa

 

Orang-orang yang ketika bertemu, mampu menghancurkan tembok yang selama ini menjulang tinggi melindungi diri, seolah temboknya jatuh, roboh, hancur berkeping-keping. Ah, kurang beberapa orang dalam gerombolan ini, ada penambahan juga dari gerombolan biasanya. Tapi semua lovely, semua orang-orang yang dirindukan, dari hati

Setiap tawa, satu masalah terbang ntah kemana. Setiap bertatap mata, ada rasa senang yang menghangatkan jiwa. Semoga senantiasa bersama.

Rindu itu, memang tak bisa diprediksi, gak bisa dengan mudah dimengerti. Ketika rindu datang, mau setiap hari bertemu, mau itu seminggu sekali, atau malah bertahun-tahun kemudian baru berkesempatan bertatap muka, yang namanya rindu, ya rindu aja.

Dan kata si dia, rindu itu, diungkapkan, bukan untuk dipendam .

Untuk mereka, yang tak membaca postingan ini; 💕💕

---

Posted from my blog with SteemPress : http://www.rahmanovic27.com/2018/09/06/aku-kamu-dan-rindu/

---