The Diary Game, Selasa (5 Oktobet 2021) Ikhlas dan sabar dalam menjalani tugas/ 50 % Payout mendukung @steem.amal

para sahabat stemians, mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allah SWT. Kali ini menceritakan kegiatan saya seharian penuh. Semoga para stemian berkenan membaca.
Sebagai seorang ibu pasti sudah tentu yang paling awal bangun subuh, selain untuk menunaikan ibadah shalat subuh. Tidak lupa juga membangunkan sang suami unyuk bergegas shalat subuh berjamaah di menasah yang kebetulan dekat dengan rumah.

Hal pasti untuk dilakukan selanjutnya adalah memeriksa isi dalam lemari es, setelah diobrak-abrik, saya temukan sepotong kangkung dan sebagian udang yang sudah dikupas kulitnya untuk dimasak. Tidak terasa jam berjalan begitu cepat, tiba-tiba rengekan si bungsu terdengar sangat jelas. Langsung saja saya menghampiri dia ke kamar. Si bungsu bangun dengan wajah polos sembari membalas senyum yang saya berikan. Keluar dari kamar saya sambil memeluknya dan menidurkannya sebentar di ruang tengah, lalu kembali lagi ke dapur guna melanjutkan masakan yang ada di atas kompor.

Sambal udang dan cah kangkung pun sudah siap disantap dan saya sajikan dibawah tudung saji. Tidak lama kemudian sang suami pulang dengan wajah ceria menyapa saya dari luar. Rasanya begitu nikmat mencium aroma masakan yang sudah tersaji tanpa pikir panjang sang suami langsung membangunkan si sulung untuk makan bersama.

Pagi cerah ditemani anak-anak.

Tiba-tiba gadget saya berdering keras ternyata dari wali murid di tempat saya mengajar, beliau menduga saya masih jadi wali kelas anaknya dan mengabari kalau anaknya tidak bisa hadir kesekolah. Menjadi wali kelas saya lakoni sejak tahun lalu, namun tahun ini saya hanya diterapkan sebagai pengajar saja.

Kegiatan selanjutnya bersiap-siap untuk melanjutkan aktivitas lainnya. Dari memandikan anak-anak sampai menyiapkan perangkat belajar mengajar. Hari ini jadwal mengajar saya hanya di pesantren siswa laki-laki. Kebetulan jaraknya dekat dengan rumah. Saya menuju ke lokasi diantar sang suami menggunakan sepeda motor lamanya. Sebagai guru honorer, kesabaran adalah kunci utama untuk menggapai impian, dan ikhlas adalah kewajiban utama untuk meraih pahala.

Pintu masuk menuju Pesantren Madrasah Aliyah Darussalamah

Mengajari para siswa dan siswi di pesantren Madrasah Aliyah begitu menyenangkan, para siswa yang begitu patuh, antusias dan yang paling penting taat pada agama menjadi pemandangan umum di tempat saya mengajar.
Hari ini jadwal saya mengajar tepat menuju tengah hari, udara yang panas dan gerah sangat terasa menganggu. Namun tidak dengan para siswa. Mereka sangat semangat belajar. Pelajaran yang saya ajari tadi adalah Teknologi Ilmu Komputer. Saling berbagi ilmu, bertanya dan menjawab serta diskusi santai sering saya terapkan disetiap pelajaran yang saya ampu dan tidak lupa saya selalu menerapkan protokol kesehatan selama jam belajar berlangsung.

Menuju kelas

Salah satu siswa yang mengerjakan tugas di papan tulis.

Tepat azan Dhuhur berkumandang,para siswa bergegas berselawat kepada Nabi dan pamit pulang. tiba saatnya pula sang suami kembali menjemput saya, maklum saja saya tidak mahir mengendarai sepeda motor terlebih beliau sangat menyayangi saya. Kegiatan yang dilakukannya ditunda sebentar hanya untuk menjemput saya.

Sesampainya di rumah, saya disambut ceria oleh anak-anak, perasaan bahagia terlihat jelas meskipun badan lelah dan letih namun bisa terobati dengan keceriaan anak-anak.

Seusai menjalani shalat dhuhur, priotas selanjutnya memastikan makan anak-anak dan mengajak tidur siang. Selama mereka tidur siang ini saatnya saya bersih-bersih rumah . Dari menyuci piring, menyapu, mengepel lantai dan kembali ke dapur guna menyiapkan makan malam.
Semua saya lakukan begitu menyenangkan.

Sampai malam tiba, sesudah makan malam anak-anak belum beranjak tidur, tapi saya dampingi dengan bercerita, belajar bersama dan bermain mobil-mobilan. Tiba jam tidur, kemudian saya suguhi sebotol susu untuk si sulung yang hampir genap berumur 3 tahun.
Akhirnya mereka tidur dengan sangat pulas.

Begitulah kegiatan saya hari ini, semoga besok Allah SWT masih memberikan nafas panjang untuk melanjutkan aktivitas.

Terimakasih sudah berkenan membaca cerita saya hari ini, semoga para sahabat senang dengan cerita saya. Sampai jumpa di Diary Game selanjutnya.
Saya ucapkan terimakasih juga kepada bang @anroja, bang @heriadi, bang @herimukti, bang @radjasalaman, dan cutkak @ernaerningsih yang sudi kiranya untuk mampir. Terimakasih. Wassalam