THE - Diary Game : Senin 24 Juni 2024 | AKTIVITAS : Seorang Pedagang Ember Keliling.

pada kesempatan hari ini sahabat sahabat steemiat semua nya berjumpa lagi dengan saya, yang bahwa pada kesempatan hari ini, saya ingin berbagi sedikit cerita dan postingan bersama dengan sahabat sahabat yang ada di steemiat semua nya, semoga cerita dan postingan yang saya bagikan ini mudah mudahan berkenan di hati anda semua walaupun di mana saja berada.

^{Pedagang Ember Keliling}

Namun cerita dan postingan yang saya bagikan pada kesempatan hari ini, tentang aktivitas seorang pedagang ember keliling, saya lihat sangat menyedihkan mencari nafkah untuk membiayai rumah tangga seperti saya lihat seorang bapak yang menjual ember dan tempat penampungan air yang seharga Rp, 25000 dan penampungan air dengan harga Rp 75.000.

Kemudian ke seharian kegiatan bapak tersebut membawa ember dan drum dengan cara di gendong dan di pikul, dari pagi sampai sohari, dengan mengelilingi gampoeng masuk lorong ke luar lorong, deganga jalan kaki, tetapi saya menanyakan pada bapak tersebut hasil dagangan nya berapa bijik laku dalam perhari, dan bapak tersebut menjawab dengan kata kata yang menyedihkan.

Kalau di perkirakan untuk laku barang dagangan nya, begitu pula pendapatan ke seharian memang tidak ada kata bapak tersebut, tetapi dengan karena tidak ada kegiatan yang lain maka terpaksa menjalani kegiatan seperti ini dulu buat buat semantara katanya, kalau memang tidak saya menjalani yang seperti ini, untuk nafkah anak binik saya di rumah makan apa, di katakan lagi bapak ini.

Namun saya mendengar jawaban dan perkataan bapak yang menjual ember keliling ini merasa sedih, menurut saya bayangkan memang ekonomi saat ini sangat terjepit kalau kita lihat seorang bapak yang umur nya sudah tua, tapi mencari rezeki seperti ini sangat menyedihkan, tetapi seharus nya tidak pantas lagi kalau bapak kerja yang seperti ini lagi.

Kemudian begitu susah seorang bapak mencari rezeki demi anak isteri tercinta, walau apapun risiko nya tetap di hadapi kalau tentang panas nya matahari sudah begitu pula hujan itu sudah hal yang terbiasa, karena mengingat anak istri sudah menunggu ke pulangan bapak nya yang sudah pergi mencari rezeki nya, walaupun di bawa pulang beras sebambu.

Apalagi seperti situasi dan keadaan ekonomi sekarang sangat sulit, untuk mencari rezeki sangat susah di karena nya peluang untuk usaha di mana mana informasi tertutup, maka begitu masyarakat sangat susah dan sedih tentang mencari informasi untuk mengejar membuka jalan mencari pekerjaan nya supaya adanya biaya untuk memberi makan anak dan istri nya.

^{Begitu Rame Kaum Ibuk Sedang Antrian Pengambilan BBM}

^{Pak @muksa Sedang Mengisi BBM Sebuah Motor Sporty}

^{Berkunjung ke Bengkel Om @arilhatake}

^{Mesjid Nibong}

Maka seperti seorang bapak ini sampe mengeliling membawa imber dan drum tempat penampung air, untuk di jual demi membeli beras sebambu dan setumpuk ikan untuk anak anak dan istri nya, di karena bapak tersebut menyadari dirinya seorang kepala rumah tangga dan penanggung jawab, maka wajib usaha apapun yang terjadi sudah siap untuk menghadapi nya.

Di karena nya demi mencari nafkah rumah tangga, itu semua demi anak dan istri nya semua memang yang bertanggung jawab adalah kepala rumah tangga, memang kalau kita bayangkan kepada ke dua orang tua kita masing masing, mencari rezeki untuk memperbesar kan kita dulu mungkin seperti bapak ini, sangat menyedihkan.

Maka sahabat sahabat saya semua coba bayangkan seorang bapak betapa susah mencari rezeki untuk anak anak nya di saat masih kecil begitu susah, maka kita kalau jangan menutup mata dan telinga kita jika sudah besar, ingat lah orang kita sangat susah menghirau kita di masa kita masih kecil maka jika orang tua kita jika di sanggup lagi kerja harus kita yang bertanggung jawab kepada beliau.

Karena di sudah tidak sanggup lagi menafkahi diri sendiri, maka kita lah menafkahi nya beliau seperti dia menafkahi kita di saat kita masih kecil, saya di saat melihat seorang bapak tersebut menggendong ember malah ada yang sebagian di pukul, saya terbayang kepada orang tua saya, begitu juga orang dulu mencari rezeki demi saya anak nya.

Dan saya terasa sedih karena saya membayang kan orang tua sendiri, di karena nya semua kita tidak sanggup membalas jasa ke dua orang kita masing masing, karena orang tua sangat sulit mencari rezeki untuk membimbing dan mendidik begitu pula untuk membesar kan kita di saat masih kecil, tapi jika beliau sudah tiada sangat menyesal karena belum sempat kita menghirau kan beliau.

Sekian dulu cerita dan postingan saya pada kesempatan malam hari ini kurang lebih saya minta ma'af dan saya akhir dengan kata saya mengucapkan terima kasih.

Indonesia : 25 Juni 2024

@neukyan