50% hasil postingan ini saya dedikasikan untuk program steem amal.

Pagi masih seperti kemarin, lembab , sedikit kabut di sebelah sana. Tetangga bilik keramat (Yunus) masih terlelap dengan mimpi tanaman jengkol yang belum tercapai di kebunnya di sekitaran Lhok Pineung, sedangkan gerjaji merah ku berada di ruangannya yang terkunci.
Gak apalah ,, Nanti bangun sendiri.. banyak yang nyata masih tertinggal ku rasa kawan itu ..😂

Jalur jalan Nanggroe

Hari ini aku ingin menuju ke sesuatu tempat untuk perkara yang belum selesai dengan bang Mustafa..
Aku tidak perlu mencuri waktu untuk menemui bang Mustafa saat ini, katanya sedang menunggu di warung kopi Simpang desa Seunong. Oke baiklah... saatnya siap-siap mandi segera berangkat ke tempat tujuan melalui jalur Nanggroe Timu Ulim, ini adalah jalan alternatif meski sedikit rusak karena jalur lintas mobil sawit.

Aku tiba dengan sepeda motor grand milik si Opik, aku lihat ke dalam warung sedikit sepi, hanya beberapa bapak-bapak yang duduk di pentas bambu di bawah pohon ke dondong.
Bang Din pemilik warung keluar dengan sarung yang "Semi Per" cap gajah duduk dan menghampiri ku.

Setelah bertanya pada Bang Din ? , katanya bang Mustafa masih berada di sawah mengurus traktor. Aku harus menunggu dulu sambil melihat siaran ulang piala Euro di YouTube , padahal ada hal penting yang ingin kubicarakan denganya hari ini . Hampir satu jam belum juga kelihatan, telpon juga gak di angkat, apakah bang Mustafa sudah ketanam lumpur?? aku juga tidak tau..😤.

Nelpon sekali lagi gak juga di angkat, mungkin sedang dalam kegiatan.
Dari pada lama-lama aku milih pulang aja dan menitip pesan singkat melalui WhatsApp.
Bayar kopi segera lest Goo pulang lewat jalur pasar Ule gle. .

Tiba juga dirumah. ..😥,, menyusun beberapa berkas lagi sesudah makan siang yang ku beli di warung mertua pak Sekdes. Sekarang semua beres . Waktunya bersandar dengan kenyataan, hanya lagu dan headset di telinga sambil berbaring dengan lengan sebagai bantal... tidak terlalu aneh menurutku, Karena lirik Ervan Ceh Kul tentang Kupi Gayo Menyeret hati, , dan begitulah kira-kira ☕☕👍

Pikiran gamang masih memutar-mutar di sekitaran kepala, meski terkadang terselip puisi yang tidak ada aturan. Ya aku tetap memilih tidur untuk sementara waktu, apa lagi sedikit begadang tadi malam. Mungkin aku tertidur lumayan lama dan di kejutkan dengan suara telepon dari temanku Tun, meski tidak terkejut-kejut sekali aku segera bangun dengan kaos hitam ku sangkut di bahu kiri ku.

Lelaki itu , si Tun

Setelah mandi kembali keluar untuk berjumpa dengan lelaki pelupa itu. Dia telah menunggu sekitar setengah jam lebih, aku duduk tepat dihadapannya dan bertanya "Katrep??", entah dengar atau tidak, setau ku diam diam saja😀. Lanjut ke dalam diskusi sore kami tentang Corel, aku meminta bantuan Tun untuk membuat file logo Steemsea dua hari kemarin , kerena penuhnya jadwal kerja , dia mengajak untuk membuat malam Nanti. . Okee tidak Masalah "kataku". Setelah bayar kopi temanku kembali ke toko striker miliknya, karena sudah sedikit lama kami bercengkrama.

Dengan Tun juga sudah selesai dan saatnya untuk hunting foto sore dengan Seorang mekanik mesin Kang Mus😀😀,..

Aku rasa disini dulu ok, karena nanti pulangnya malam.. happy Good day 👍👍

---

📷 Picture	smartphone
Model	Vivo
Tipe	Android
Oringinal Picture	@nazarul
Location	Aceh