Metroxylon sagu/rumbia fruit(Boh Meuria)
Most Acehnese must have enjoyed the delicacy of this rich fruit. Especially those who lived before 2004. Boh Meuria is now increasingly rare, we rarely find in fruit sales place even no more, most we can find in the village even then if still exist.
Boh meuria, Latin latin Metroxylon sagu. If the national language of rumbia fruit. Rumbia or also called sago tree is the name of a palm-producing sago palm. Rumbia usually grows in freshwater swamps, rivers and other droughts. In the appropriate areas, the palms can form a vast sago plantation or forest. In the village community usually leaves rumbia used as a roof of houses, roofs of cottages in the garden or rice fields.
"Orang Aceh kebanyakan pasti pernah menikmati kelezatan dari buah yang kaya khasiat ini. Khususnya mereka yang hidup sebelum tahun 2004. Boh Meuria sekarang semakin langka, sudah jarang kita dapati di tempat penjualan buah bahkan tidak ada lagi, paling bisa kita jumpai di perkampungan saja itupun kalau masih ada.
Boh meuria, bahasa latinnya Metroxylon sagu. Kalau bahasa nasionalnya buah rumbia. Rumbia atau disebut juga pohon sagu adalah nama sejenis palma penghasil tepung sagu. Rumbia biasanya tumbuh di rawa-rawa air tawar, aliran sungai dan tanah bencah lainnya. Pada wilayah-wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau hutan sagu yang luas. Pada masyarakat kampung biasanya daun rumbia dijadikan sebagai atap rumah, atap pondok di kebun atau sawah".
#photography
wow .. is the place far, how far