Sebuah Nasihat Laki-laki Tua

in #esteem6 years ago

image
Bersama teman-teman sepakat untuk naik bus dari bandara internasional Soekarno Hatta menuju pusat kota menggunakan bus. Tentunya untuk menghindari macet,

Naik Bus Biar Tidak Macet

Begitulah kira-kira slogan yang tertulis pada stiker bus. Hari itu, penumpang bus tidaklah banyak, mungkin sebagian orang lebih memilih naik tadi dan tadi online. Ada beberapa kursi kosong dalam bus sampai batas akhir perjalanan kami.

Di sebuah kursi terlihat duduk laki-laki tua dengan pakaian sederhana, tidak mencerminkan seorang pejabat atau pengusaha.
image
Untuk menghindari rasa bosan perjalanan jauh, saya coba menghampiri laki-laki itu.

Assalamualaikum pak, bagaimana kabarnya, saya dari Aceh, boleh saya duduk di sini?

Dia menjawab salam saya dan mengisyaratkan boleh duduk di kursi kosong dekatnya.

Dari mana pak?

Oooo saya dari Padang, Sumatera Barat. Ia, saya maju ke Jakarta untuk menjenguk anak yang sedang Kuliah, jawab laki-laki tua itu.

Tanpa menanyakan kuliah dimana anaknya itu, saya coba ngobrol ringan dengan dia. Ngobrol terkait bagaimana suasana di Padang dan termasuk aktifitas harian dia.

Laki-laki tua itu seorang petani, dia punya beberapa petak sawah dan kebun coklat. Dari penghasilan itu, dia telah mampu kuliahkan tiga orang anak, dua diantaranya sudah kukus menjadi sarjana. Dan sekarang dua anaknya itu sudah bekerja di pemerintah.

Singkat cerita dalam obrolan itu, dia pesankan ke saya,

Bak, jadilah petani karena petani itu terhormat, dan jangan pernah tanam sawit karena sawit itu tidak baik buat lingkungan.

Mendengar nasehat itu, saya hanya tersenyum dan mengangguk ia.

Jadilah Pelopor Keselamatan Lingkungan Hidup di Aceh

Salam Adil dan Lestari

image

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 62834.21
ETH 2464.40
USDT 1.00
SBD 2.64