Walau harus berlinang air mata
Seorang bapak tua yang hidupnya di desa, mulai dari kecil sampai dewasa bahkan sampai tua, seperti sekarang ini dia masih menetap disana, jangankan untuk ditanya siapa presidennya gubernur aja tidak diketahuinya. Setiap hari dia bekerja diladang sawah yang ada didekat rumahnya, setiap hari dia bekerja keras dengan satu tujuan yaitu dapat makan walau itu hanya sekedar.
Sehabis kerja dia pulang masuk kedalam rumahnya dan menatap langit-langit rumah yang tembus ke atas langit yang sebenarnya, tidak ada yang menahan hujan ketika jatuh serta tidak ada yang angin disaat badai tiba. Modal hidupnya tidak lain dan tidak bukan hanyalah bersyukur dan sabar atas apa yang sudah dia dapatkan sungguh dia percaya bahwa apa yang didapatkannya itulah yang terbaik karena itu semua adalah pemberian sang yang maha-Kuasa. Dimana dia sadar dan menyadari bahwa negerinya begitu kaya, tanahnya yang indah dan subur wujudnya namun bukan dia yang punya, lalu kemudian dia bermimpi bisa melihat kota karena jalanan di desanya mulus sudah tertata namun tidak ada kendaraan yang bisa ditungganginya, kemudian dia tetap berisi keras dan teguhkan niatnya untuk sampai ke kota. Setibanya disana dia melihat kiri dan kanannya dan tidak satupun orang yang dikenalinya, lalu kemudian dia melihat keatas dengan sebuah harapan dari Tuhan untuknya, setelah itu baru dia lihat ke bawah dan melihat air matanya berjatuhan maka dia sadari bahwa air mata itu dia yang punya.
Setelah terbangun dari mimpi itu dia mengatakan Alhamdulillah karena itu hanya mimpi dan tidak akan terjadi terhadap saya dan juga desa ini. Dengan sepenuh hati dia mengakui bahwa apa yang sudah terjadi dan dia miliki itulah rezeki yang sebenarnya. Desa ini akan terus menjadi desa sampai nanti sampai mati ini tetap desa yang sangat kusenangi, ungkapnya didalam hati.
Nah, sahabat Steemians tercinta dimanapun berada. Pesan yang disampaikan disitu ialah betapa indahnya kehidupan di desa, serta betapa mulianya orang-orang yang dapat bersyukur dan sabar atas apa yang sudah dimilikinya, kemudian tersenyum walau harus berlinang air mata tidak apa-apa, karena yang terpenting adalah ketika Iman masih ada didalam jiwa.
Selamat malam
