The Diary Game (14 Januari 2022) - PJ LBFT Lintas Generasi

Kumengejar hari tatkala sudah mulai terbias oleh cahaya. Seperti biasanya, aku mulai pergi menuju Lamtemen, masih daerah kota Banda Aceh. Aku sebenarnya ingin ke kampus menyelesaikan berkas-berkas untuk Yudisium, namun karena desakan pekerjaan yang urgent dan tidak bisa ditinggalkan membuatku harus stay di samsat melihat progres pekerjaan sampai hari ini.

Progres hingga hari ini
Beberapa saat, setelah berada di sana, salah satu abang letingku di Teknik Sipil angkatan 2013 menghubungiku. Aku kenal beliau saat melaksanakan kegiatan LBFT di Pidie Jaya 2 tahun lalu. Kebetulan aku diamanahkan sebagai PJ daerah Pidie Jaya. Nah, disitulah aku bertemu dan berkenalan dengan banyak alumni.

LBFT Pidie Jaya 2020
Kebetulan abang leting yang menghubungiku merupakan PJ kegiatan LBFT pada Tahun 2015. Dalam deringan hp yang kuangkat, beliau memintaku untuk datang ke kantornya pagi ini juga karena ada sesuatu hal yang ingin dibicarakan. Kantornya terletak di daerah Gampong Mulia.

Sekilas tak terlihat seperti kantor. Rumah type 56 yang terdapat 3 kamar cukup untuk menjadi kantor sementara beliau untuk mengurus beberapa proyek dari Balai katanya. Jika dilihat dari luar memang seperti kos-kosan tempat tinggal. Namun jika kita masuk ke dalam tampak inventaris-inventaris dan alat-alat kantor tersusun di setiap sudut ruangan rumah. Aku berdiskusi dengan Bg Ridha terkait hal yang ingin ditawarkan kepadaku. Beliau memintaku untuk membantunya mengurus administrasi seperti laporan, progres-progres proyek untuk diselesaikan.

Akupun mengiyakan akan tetapi hanya bisa membantu dan bekerja saat malam,, jika hari aku sudah terikat dengan kerja di kantorku. Setelah semua setuju malam ini aku mulai kerja untuk membantu merevisi laporan di kantor Bg Ridha. Sebelum pergi ke kantor. Saat setelah Isya, aku makan terlebih dahulu di Ayam Geprek D' Ja. Salah satu tempat favorit yang sudah dikenal di Banda Aceh. Berbekal laptop dan keilmuam yang kumiliki, aku mulai merapikan tugas-tugasku. Tentunya masih dalam arahan beliau.

Makan malam di Ayam Geprek D'Ja
Ada banyak laporan yang harus kurevisi dan selesaikan. Tapi pekerjaannya tidak dikejar deadline. Hingga pada saat jam telah berada pada angka 12 kurang lebih, aku meminta izin untuk kembali ke Darusalam. Beliau menawarkanku untuk tidur di sana saja. Bahkan mau membelikkan kasur untukku jika aku ingin tidur disana sesekali.

Dengan rasa sedikit lelah, aku kembali menuju Darussalam untuk bermalam di sekret Fosma, selama ini memang aku sudah nyaman tidur disana .