The Diary Game : 09/06/2024 - Healing Ke Gunung Salak

in STEEM FOR INDONESIAlast month

IMG_20240609_133916_170.jpg


Salam semua steemians? Selamat akhir pekan. Dimanapun anda berada saya harap kita semua dalam keadaan baik-baik saja dan segala aktifitas berjalan sesuai dengan rencana seperti yang di harapkan, Semoga akhir pekan dan hari libur nasional dapat di manfaatkan dari segala sisi keindahan alam, Refreshing untuk pikiran kita lebih tenang. 💆🤭 Mari kita lihat liburan saya bertamsya bersama keluarga tercinta

IMG_20240609_094943_613.jpgIMG_20240609_095013_673.jpg

Libur nasional, tanpa bosan saya selalu meluangkan waktu bersama keluarga tercinta dan mengajak keluarga saya keluar dari bayangan hitam yang selalu menyelimuti pikiran ke tempat yang bersinar lebih terang penuh dengan kedamaian sebagai tempat hiburan destinasi wisata yang menyenangkan. Biasanya kami sering berlibur ke pantai yang membuat ke samaan pemandangan bosa, tetapi pada hari ini kami akan menjadi pendaki untuk menelusuri salah satu ketinggian gunung yang ada di kota Takengon, gunung salak!

Setelah mengatur agenda, hingga akhirnya hari tiba bagi kami untuk bertamasya ke salah satu tempat destinasi wisata pegunungan yang jauh dari tempat saya tinggal. Kami mengawali kesibukan, segala hal persiapan yang membuat se isi posko sedikit berantakan, bahkan terjadinya keributan dari membangunkan tidur anak-anak dan penyelesaian sarapan hingga memilih pakaian, membawa perlengkapan anak-anak, ribut memilih waktu perjalanan yang membuat seisi posko ramai.

Dan akhirnya kami berangkat dengan menggunakan sepeda motor, kendaraan yang selalu menemani perjalanan kami kemanapun kami pergi. meskipun sulit, mengendarai sepeda motor salah satu perjalanan yang menyenangkan yang bertentangan dalam mengatur kecepatan dengan liku jalan. Bahkan menyebrang jalan "gas-gas setior di tangan"🏍️ ... 🏍️ .... 🏍️ "

IMG_20240609_103739_545.jpg
IMG_20240609_103422_629.jpgIMG_20240609_104020_443.jpg

Kami masuk dan memulai aksi menjelajah dengan kecepatan kendaraan melalui rute jalan raya, jalan utama untuk memudahkan perjalanan pada saat kendaraan dapat kendala dan hal yang tak terduga datang yang menghambat perjalanan kami ke tujuan. Semoga saja perjalanan ini tiba dengan selamat tanpa adanya hambatan.

Di pertengahan jalan, saya harus berdiri di sayap jalan untuk menggantikan kedudukan anak-anak, siabang pindah duduk ke depan karena siadek sudah terlihat kewalahan harus tidur di atas pelukan ibundanya di belakang. Tetapi siadek terlihat begitu ceria, semangat untuk melanjutkan perjalanan.

Kami menikmati perjalanan ini dengan adanya pemandangan dan melewati jalan pepohonan yang menjadi terowongan untuk menghindar dari cerahnya sinar matahari sepanjang jalan, dan kami memasuki jalan PT.KKA untuk meneruskan perjalanan, rute jalan pedesaan yang terhubung ke arah gurun pegunungan kota takengon.

IMG_20240609_120319_077.jpg
IMG_20240609_120521_862.jpgIMG_20240609_121009_863.jpg

Hawa sejuk sudah kami rasakan saat memasuki pembatas kota dingin. Mendaki dan turun jalan dengan ketentuan kecepatan kendaraan untuk melewati gurun pegunungan yang begitu indah dan menakjubkan, sulit menemukan jalan datar. bahkan putra pertama kami di hantui oleh rasa takut pada saat jalan menurun dengan liku jalan begitu lengkung, cukup lengkung tidak dapat melihat pengendara di depan di arah yang berlawanan.

Saya sebagai pengemudi lebih fokus mengikuti jalan agar tidak terjatuh ke jurang. Mengatur kecepatan sepeda motor untuk keamanan perjalanan hingga di pertengahan perjalanan kami mampir di D'GROUND Caffee restauran D'GROUND Caffee salah satu resto yang ada di gunung salak, kota takengon. Minat kami singgah untuk menghilangkan lelah sebelum melanjutkan perjalanan dan mengingat waktu sudah siang. Setidaknya kami harus menempuh perjalanan dua jam lebih dari awalnya keberangkatan dengan rasa lelah..

Kami masuk setelah memarkirkan kereta untuk mendapatkan keamanan dari pengawasan yang bertugas di tempat parkir yang ada di depan resto. Tampilan ruangan begitu mewah seperti resto bintang lima yang memudahkan para kunjungan untuk memilih tempat, kursi dan meja duduk berhadapan yang cocok untuk pasangan tetapi kami harus menentukan tempat yang sesuai khusus untuk rombongan keluarga dan anak-anak. Kecocokan kami memilih pondok yang berada di sudut restauran.

Tidak lama salah satu karyawan resto datang dan memberikan sambutan sapaan sambil menawarkan menu pilihan. Disini kami lansung menentukan pilihan untuk menu makan siang yang tertara didalam menu restauran. dua ice teh, satu ice cuppucino, dua nasi putih dadar dan satu nasi putih ayam penyet dengan harga yang sudah dinominalkan di dalam kolom pilihan.

IMG_20240609_121915_040.jpg

Saya harus menentukan pilihan dengan menu sederhana untuk menjaga pola makan istriku agar kondisinya kakinya membaik. Saya harus mengatur pantangan makanan dalam memilih makanan, setidaknya Makanan yang sehat untuk kesembuhan kakinya, maks dari itu saya memilih kentang goreng dan nasi putih isi telur dadar untuk makan siang nya.

Hanya membutuhkan beberapa menit pesanan di hidangkan sedikit lebih cepat. Awalnya pengantaran makan datang dengan minuman dan kentang goreng, dengan rasa gerah kami menikmati minuman segar sambil menunggu hidangan kedua datang. Segar sangat dalam apa lagi suhu luar begitu sejuk. Yap, itulah yang kami sebut sebagai kota dingin, Aceh Tengah. Segala jenis tanaman hidup begitu subur disana..

IMG_20240609_122414_824.jpgIMG_20240609_122339_782.jpg

Hidangan kedua datang, tanpa menunggu lama karena perut sangat lapar sudah waktunya makan siang. Kami lansung menikmati pilihan, pilihan saya nasi putih-ayam penyet. Saya melihat hiasan piring di atur begitu indah bahkan saya tidak ingin makan karena keindahan yang luar biasa. Tumpukan nadi diatur seperti gunung dengan tanaman hias dari potongan buah dan sayuran, sambal terasi daging ayam menjadi pohon besar hihi karena perut sangat lapar nafsuku tidak ingin memandang dan harus menyelesaikan makan siang..

IMG_20240609_124824_151.jpgIMG_20240609_125526_823.jpg

Makan bersama salah satu momen bahagia, terdapat kesenangan dalam keharmonisan rumah tangga, manis banget. Dan menjaga hubungan lebih erat se erat ikatan tali yang begitu kuat. Dengan semangat kami menyelesaikan makan siang meskipun sempat terjadinya rebutan makanan dengan siadek - siabang hal biasa setiap perjalanan yang menjadi keseruan adanya kelucuan dari anak-anak yang membuat suasana pondok ramai.

Kami kehabisan minuman karena sambel terasa begitu pedas, sehingga saya memesan tambahan minuman ice teh dan minuman mineral pada karyawan yang sedang mengantar pesanan. Dan penambahan minuman dapat kami miliki yang tidak membuat bibir pecah dengan tingginya rasa pedas, pedas bukanlah pilihan saya.

IMG_20240609_131436_554.jpg

Di pondok, kami dapat menikmati keindahan alam meskipun tertutup oleh pepohonan yang menghalang pemandangan secara instan tetapi hawa sejuk bisa kami simpan yang membuat pikiran kembali segar dan tenang. Dan di pondok itu kami dapat rebahan untuk menghilangkan lelah dari keram-kesemutan yang mengganggu peregangan sulit berjalan. Hanya menunggu itu akan kembali sempurna.

Lalu pergantian waktu sibungsu ingin jalan-jalan ke dinding perbatuan. Dinding yang di atur di era yang sekarang. Indah bukan? Saya mengajak kedua putra kami kesana, tetapi siabang masih lelah hingga harus menetap di pondok untuk mengumpulkan stamina. Lalu kami berpisah karena saya harus berjalan ke dinding batu untuk menemani si GIBRAN (putra bungsu kami yang berusia 22 bulan) disana dirinya semakin ceria dan tertawa berjalan sendirinya yang membuat kejadian itu tidak bisa di lupakan.

IMG_20240609_133035_007.jpg

Ketergantungan suasana harus kami ubah setelah melihat kursi kosong di teras dekat dengan sisi restauran untuk melihat pemandangan pegunungan yang jauh lebih pesona, dan dapat melihat kedalaman kaki gunung yang begitu dalam, tidak terlihat sejauh mata memandang. Sungguh jauh sekali.

Restauran ini tidak asing lagi bagi saya dan istri saya, karena pada tahun 2020 kami pernah ke sini bersama dengan anak pertama kami yang masih berumur 2TH yang saat ini sudah berusia 6Th, lama bukan? saat itu saya masih mengingat hal itu hingga hari ini kenangan itu terulang kembali setelah kami memiliki anak kedua kami yang sudah berumur 22bulan. Ini kebiasaan saya suka bertamasya saat masih lanjang, remaja. Meskipun faktor usia belum mempengaruhi kehidupan saya untuk menulusuri beberapa destinasi wisata dengan gaya yang berbeda, bersama keluarga.

IMG_20240609_134001_746.jpg
IMG_20240609_134121_755.jpgIMG_20240609_133951_533.jpgIMG_20240609_133823_564.jpg
IMG_20240609_133635_361.jpgIMG_20240609_134123_604.jpg

Desain dan tampilan Restoran masih terlihat sama, terdapat beberapa perbedaan pada tahun sebelumnya, seperti pohon kecil sudah tumbuh tinggi dan beberapa pohon besar di sudut restauran di hilangkan karena menghalang pandangan. tentunya suasana semakin adem meskipun terik matahari tidak mempengaruhi para kunjungan yang datang.

Ada beberapa sisi yang menarik banyak kunjungan, terutama di salah satu sudut ruang terbuka, hanya pagar sebagai pembatas untuk menjaga kenyamanan wisatawan restauran dengan mengambil momen bahagia bersama pasangan dan keluarga dengan latar belakang yang indah. pemandangan lebih nyata untuk menyatukan alam, langit dan gunung terlihat sangat dekat. Tetapi disana penuh dengan ke khawatiran yang harus berhati-hati pada saat mengambil objek karena ketinggian jurang begitu dalam.

Maka dari itu saya tidak ingin menurunkan si bungsu dan selalu mengawasi dengan memberi pegangan tangan begitu kuat. Melihat pemandangan alami begitu indah, langit biru di tutupi oleh awan yang membuat panorama semakin pesona..

IMG_20240609_134253_724.jpgIMG_20240609_134234_745.jpg

Berbagai sisi menimbulkan keindahan dari segi pemandangan pegunungan begitu luas, bukit-bukit kecil terlihat dengan jelas. Akan tetapi kami harus pindah karena orang-orang menunggu giliran untuk kelangsungan pemotretan. Saya mengarah ke ruang kasir untuk melakukan pembayaran.

Sedangkan istriku pergi ke toilet untuk memandikan anak-anak sebelum perjalanan pulang karena istriku mengatakan ingin pulang karena hari tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan ke gunung salak, kota takengon, tidak ingin bermalam di hutan hihi! Hutan misteri yang harus kami tinggalkan.

Ruang kasir di lengkapi dengan penyedap ruangan yang membuat tubuhku sangat sejuk, gemetar. Saya membayar tagihan lebih cepat dengan hitungan scan menu dari karyawan "penjaga kasir" dengan ketentuan menu dan menu tambahan saya membayar IDR124000 selepas itu saya turun dari ruangan kasir dan menunggu istri di depan toilet. Sambil menunggu saya menyelesaikan shalat dhuhur di musholla itu. Anda tau, airnya begitu dingin sedingin es batu. Lalu kami mengarah ke tempat parkir dan membayar jasa parkir IDR,5000

IMG_20240609_140903_038.jpg

Suasana jalan begitu sepi. Mengarah pulang lebih mudah karena dataran jalan gunung selalu menurun, sehingga tarikan kendaraan tidak sepenuhnya saya gunakan, tetapi saya harus menstabilkan kecepatan sepeda motor karena terdapat banyaknya liku jalan yang harus saya perhatikan dengan baik, kesepian mata harus saya atur untuk melihat selalu kedepan.

IMG_20240609_155443_824.jpg

Waktu berjalan dengan rasa santai dalam mengendarai sepeda motor, kebas dan kesemutan melingkari tangan saya sehingga kami harus mencari tempat atau tepi jalan untuk beristirahat bahkan waktunya untuk memberi susu bayi kami. Sangat kebetulan, tidak jauh saya menahan mati rasa tangan untuk menentukan tempat yang nyaman, nyama bagi kami dan anak-anak. Di wilayah penurunan jalan kami melihat pondok yang tidak digunakan (kosong) dan kami singgah disana untuk menghilangkan lelah dengan menikmati bekal minuman dan sikecil sangat haus, minum susu sampai habis. Jangan terburu-buru kami menunggu kok hihi!

IMG_20240609_154606_512.jpgIMG_20240609_154428_058.jpg

Anda tau kami dimana. Jika tidak salah, Kami berada di bendungan besar yang ada di sawang G-Maap karena bendungan itu dekat dengan jalan sehingga kami mengambil kesempatan untuk menikmati pemandangan di akhir perjalanan ke arah bendungan dari atas bendungan.

Kami sangat menikmati berbagai sisi pemandangan yang indah adanya panorama alam yang menakjubkan. Air bendungan begitu tenang yang membuat suasana lebih santai apa lagi saat hembusan anging datang, sejuk dan sejuk.. tetapi kami tidak memiliki banyak waktu untuk berteduh disana Sehingga kami melanjutkan perjalanan mengarah pulang, melewati jalan len-pipa. Tiba di rumah kami beristirahat untuk menghilang lelah sambil mengingat Petualang ini sungguh menyenangkan. Luar biasa bukan.?

Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel The Diary Game saya berakhir dengan indah. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-

Salam @muksa

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 last month 
Thank you for sharing your post in the STEEM FOR INDONESIA community
DescriptionInformation
AI & Plagiarism Free✅️
Status Account✅️
Club Statusclub100
Support @steem4indonesia❌️
Support burnsteem25✅️

Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia

100200300400500
10002000300040005000
 last month 

Terima kasih banyak pak 🙂🙏

STEEM DREAM TEAM

Your post has been successfully curated by our team via @𝐢𝐫𝐚𝐰𝐚𝐧𝐝𝐞𝐝𝐲 at 55%.

Thank you for your committed efforts, we urge you to do more and keep posting high-quality content for a chance to earn valuable upvotes from our team of curators and why not be selected for an additional upvote later this week in our top selection.



 last month 

Terima kasih banyak sudah mendukung artikel post saya, STEEM DREAM TEAM Sc03. 🙏🙏

 last month 

Perjalanan yang sangat menyenangkan, apa lagi perjalanan dengan keluarga tercinta banyak cerita dan kesan yang kita dapatkan.

 last month 

Iya... Ini perjalanan yang indah, apalagi pesona alam disana sungguh nyata. Terima kasih atas komentar yang indah ini pak ....🙂

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65306.74
ETH 3488.89
USDT 1.00
SBD 2.51