The Activist Diary Game : 04/08/2024 (Weekend Story) Kunjungan Kerumah Duka Di Hari Ke-7 Dan Melihat Ikan Koi
Salam semua steemians
Hi everyone? Selamat sore dan apa kabar, dimanapun anda berada saya harap kita semua dalam keadaan baik-baik saja dan segala aktifitas berjalan dengan lancar sesuai keinginan yang kita harapkan, semoga menyenangkan walaupun dalam cuaca hujan. Baiklah pada kesempatan ini saya kembali ingin berbagi Aktifitas saya pada hari ini, Minggu 04 Agustus 2024.
Hujan di pagi minggu membuat saya bangun lebih cepat dan sedikit dorongan oleh nada alarm sehingga saya harus pindah untuk mengarah ke kamar mandi, saya merasakan hawa sejuk pagi ini getaran tubuh menggigil sekali sehingga saya tidak bisa berlama-lama di kamar mandi. Karena hujan saya memilih menyelesaikan shalat subuh di rumah, namun suasana sejuk mengajak saya untuk tidur lagi. Mengingat hari minggu ya saya tidak bisa melawannya sehingga saya meneruskan mimpi.
Saya kembali sadar setelah beberapa jam, saya bangun di luar alarm yang sudah saya non-aktifkan, saya mendengar suara atap masih terdengar, pukulan yang berikan oleh hujan membuat sedikit bermalas-malasan sambil menunggu sang istri menyiapkan sarapan. Dan tidak lama kemudian saya memulai sarapan, teh hangat dan nasi goreng yang sudah istri saya siapkan di atas meja makan.
Lalu, saya keluar untuk membuka tempat jualan walaupun masih hujan saya harus bertugas di tempatku berjualan untuk melawan rasa kantuk Ya! Efek hujan membuat mata saya sering lelah . Saya berjalan keluar menggunakan penutup kepala alias payung untuk melewati derasnya hujan. Setibanya di tujuan saya hanya menata sebagian barang dagangan keluar karena menginngat semburan hujan yang akan membasahi barang untuk saya ecerkan. Seusai itu saya menikmati suasana pagi dari pondok bambu, hujan begitu beku, jalan sedikit sepi. Saya tidak dapat melakukan banyak hal selain menungu pelanggan datang.
Hujan sangat menguntungkan, saya melihat banyak tumbuhan kembali segar setelah lama kekeringan. Rumput dan tanaman menghijaukan tempat saya tinggal. Selain itu musim hujan juga sangat dibutuhkan oleh warga tani untuk bersawah lagi. hujan ialah sumber utama untuk saat ini selama bendungan tidak dapat difungsikan lagi. Lama waktu hujan reda saya mengarah kebelakang rumah untuk melepaskan dan memberi makan ayam, ini sedikit siang yang membuat mereka marah karena lapar. Saya melihat mereka saling berebutan agar lebih banyak mendapatkan kebagian. Saya membiarkan mereka menyelesaikan itu dan saya kembali ketempat jualan.
Bergantian waktu istri saya datang, kami mengobrol dan merencanakan untuk pergi ketempat duka kerabat keluarga karena hari ini merupakan hari yang ke-7 (Seunujoh) yang bertempat di desa kukam. rencananya kami pergi tengah hari tetapi memilih pergi lebih cepat ketergantungan cuaca. Saya menutup kios dan Kami segera bersiap-siap untuk berangkat.
Kami menelusuri banyak liku jalan hingga tiba tujuan, gang jalan masuk ke rumah tempat Seunujoh dilangsungkan. Kami masuk lebih dalam untuk tiba di rumah yang kami rencanakan, 150 meter dari awalnya masuk gang jalan sudah melihat suasana ramai kunjungan. Disana saya menentukan tempat parkir karena melihat luas jalan sedikit sempit, lalu kami mengarah ke rumah seunujoh dengan berjalan kaki.
Ketibaan kami di sambut baik oleh senak famili yang sudah mendahului kami dan anggota keluarga duka yang lansung di persilahkan untuk mencicipi hidangan makanan yang sudah di sediakan, ini sudah menjadi adat istiadat untuk menyambut pengunjung dengan memberi se-ala kadar makanan yang di sebut bersedekah. Disana saya berpisah dengan istri dan anak-anak kecuali azdriel karena kami harus memilih wilayah makan masing-masing. Dan disini saya menentukan menu makanan yang menjadi makan siang, lalu menikmati di tempat duduk, kursi yang sudah di sediakan.
Kunjungan ketempat duka bertambah, dan disini kami bertemu banyak kerabat yang jauh juga datang hari itu, keakraban kami semakin dekat, kami lebih mengenal dan mengobrol bersama sambil merenungkan suasana duka, salah satu kerabat keluarga yang baru saja mendahului kami. Kami berharap beliau di tempatkan di tempat yang layak, surganya ALAH SWT amin-amin.
Ini menjadi kesadaran bagi kami yang masih di berikan umur panjang agar kita dapat meningkatkan bertaqwa dan ibadah kita kepada ALLAH SWT. Kemudian saya bersama istri pindah karena salah satu kerabat keluarga disana mengajak kami untuk singgah kerumah beliau, tanpa menolak sehingga kami pergi kerumah beliau yang tetangga dengan rumah duka.
Disini kami melanjutkan mengebrol sambil memperkenalkan anak-anak beliau dan hubungan keluarga kami begitu dekat, saya baru mengetahui hal ini. Cerita lebih dalam. Tiba-tiba putra saya menunjukkan ikan hias yang berada didalam akuarium. Ini ikan koi yang dipelihara didalam oleh anak beliau, saya sebut saja itu milik paman. Terdapat dua ikan koi cantik yang berukuran besar didalam akuarium, katanya beliau, ikan itu sudah dipelihara ber tahun-tahun yang awalnya kecil hingga berukuran besar, seperti saat ini.
Tentu ini memerlukan perawatan instan agar ikan di dalam akuarium selalu sehat. Ikan koi memiliki daya tarik yang dapat dijadikan sebagai ikan hias. Dari sini kita dapat melihat keindahan berada di dalam air, ikan berlayar begitu tenang. Hal ini membuat anak-anak saya ingin saya belikan ikan koi, saya hanya mengiyakan agar mereka tidak kesal karena kami tidak memiliki wadah untuk memelihara seperti paman. Waktu berlalu cepat, Lalu kami pamit pulang ke pada paman. Dan kami lansung pulang kerumah.!
Tiba dirumah saya kembali berjualan, menata kembali dagangan. Dan tanpa sengaja saya melewati waktu untuk melepaskan kambing dari kandang, hari ini saya melepaskan mereka lebih awal karena mendung masih gentayangan, takut hujan. Saya pergi ke kandang dan melepaskan kambing sambil mengarah mereka ke ladang pertanian. Karena ini sudah terbiasa jadi tidak sulit bagi saya untuk mengarahkan mereka ke sana. Ini batas saya, saya harus mengakhiri ini karena saya harus kembali lagi ketempat jualan. Terkadang saya juga harus memantau mereka dari batas sawah, karena akhir-akhir ini banyak pemburu kambing yang berkeliaran yang meresahkan kami pemilik kambing.
Saya berada di pondok bambu tempat biasa untuk saya melepaskan lelah dan sambil melayani pelanggan datang. Dan tanpa sadar azan ashar dikomandangkan, pertanda bagi saya untuk menyelesaikan shalat ashar empat rakaat.
Selesai shalat saya kembali melanjutkan tugas, pulang dan pergi dari rumah. Ini sedikit mudah. Tidak lama saya mendapatkan pelanggan, pelanggan pertama setelah buka, saya berada di dalam ruang untuk mengambil jajanannya. Karena saya hanya mengeluarkan beberapa pilihan diluar. Dia anak tetangga saya yang sering jajan di tempat saya, iya memilih banyak hal, meskipun saya sudah mengambil keputusan tetapi pikiran yang ia tuju berbeda. Saya merasa tenang setelah ia menemukan pilihannya.
Saya kembali ke pondok bambu, disana saya tidak sendirian karena istri saya baru saja keluar. Kami melewati suasana sore dengan obrolan sambil melihat sekecil bermain dan memakan jajan. Waktu hampir sore, tempat kami masih terbilang sepi, sehingga saya dan istri bersama sibuah hati ingin menenangkan pikiran untuk jalan-jalan sore. Dan ini waktu yang tepat untuk menutup dagangan. Kemudian kami bersiap-siap dan bergerak ke arah simpang rangkaya.
Kami melewati perjalanan kami dengan suasana sejuk di sore itu. Saya mengatur kecepatan sepeda motor untuk memilih jalan santai. Saya sangat menikmati perjalanan ini sambil melihat keindahan pemandangan yang berada Sepenjang jalan exxonmobil hanya tersisa bayangan senja hingga saya tiba di kawasan simpang rangka, di sini sang istri menyuruh saya untuk berhenti di gerai pisang krispy, membeli jajan (pisangkripi). Tempatnya berada di sayap kanan jalan sehingga saya harus berputar untuk menyebrang ke gerai itu.
Saya berada di tempat yang istri saya sebutkan. Disini istri saya turun dari kendaraan dan menuju ke tujuan. Disana saya juga ikut menemaninya sambil menggendong dibuah hati. Sekecil sangat suka saat di Selfi. Gerai ini sudah menjadi langganan kami, saya sering membeli pisang krispy disini karena varian pilihan yang disiapkan lebih banyak, seperti pisang krispy, Baby crab, Kentang goreng dan Jamu Krispy. Disana istri saya memesan, saya hanya menunggu giliran cup di siap. Tidak lama istri saya mendapatkan pesanan dan kami melanjutkan jalan-jalan dan mengarah pulang sebelum hari menjelang gelap.
Setiba di rumah, saya bersiap-siap menggenakan pakaian sambil menunggu istri pulang dari kandang kambing. Saya pergi ke mesjid untuk menyelesaikan shalat magrib tiga rakaat secara berjamaah. malamnya saya habiskan waktu untuk berjualan dan beristirahat diwaktu biasanya sebelum larut malam jam 23:30.
Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel My Diary - 04 Agustus 2024 . semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-
Salam @muksa
Congratulations, your post has been successfully curated by Team 7 via @𝐢𝐫𝐚𝐰𝐚𝐧𝐝𝐞𝐝𝐲
We encourage you to publish creative, educational and innovative content so that you have a chance to get valuable upvotes. Be the best to be nominated at the 7 best posts at the end of the week.
Terima kasih banyak pak atas dukungannya, 🙂
Terima kasih banyak atas kontribusi Anda dalam mengkampanyekan tagar #meetup25pc dan menunjuk @steemcoffee88 sebagai penerima manfaat untuk mendukung aksi nyata Promosteem melalui MEET UP GLOBAL yang akan diselenggarakan di STEEMCOFFEE pada bulan September 2024.
Untuk mendaftar, bergabunglah dengan kami di grup WhatsApp Meet Up Global https://chat.whatsapp.com/COtbjpYW7krL9vTWJyeLsl