"Sejarah Aceh" (Acehnologi II : 14)

Assalamualaikum..
Ini adalah tugas mereview buku pertama saya, yang dikarang oleh dosen saya sendiri yaitu bapak Kamaruzzaman Bustamam. Yang saya mulai dari buku Acehnologi volume II bab ke-14, tentang Sejarah Aceh.
Pada buku Acehnologi bab ke 14 ini pada awal nya menceritakan tentang sejarah Aceh , yang pada tahun 2014 disalah satu kampus di Banda Aceh yaitu kampus Uin Arraniry ada seorang mahasiswa yang mengajukan pertanyaan apakah Sultan Aceh ( sultan Iskandar Muda ) hanya seorang raja ?
Penulis sangat terkejut karena mahasiswa tersebut mengaku sama sekali tidak mengetahui tentang sejarah Aceh, tapi mereka pernah mempelajari tentang mata pelajaran sejarah sewaktu masih dibangku sekolah , pada saat mendengar jawaban mereka seketika perasaan menjadi sedih karena mereka hanya mempelajari sejarah nasional tanpa sedikit pun tau tentang sejarah yang ada di Aceh.
Pada saat penulis melakukan penelitian di daerah gayo yaitu takengon, pada saat masih kecil beberapa orangtua mengaku sudah dibekali dengan pengetahuan sejarah yang ada di Aceh. Yang diaman dapat dapat disimpulkan bahwa masyarakat gayo lebih mengetahui atau menguasai sejarah tanah leluhur mereka ketimbang generasi muda yang berada dikawasan atau daerah pesisir.
Oleh beberapa kalangan akademisi Aceh sejarah Aceh dipandang sebagai romantisme sejarah. Yang dimana mereka menceritakan tentang sejarah kegemilangan Aceh, namun jika saat ini menceritakan tentang sejarah kegemilangan Aceh dianggap sebagai suatu hal yang memalukan karena dibandingkan dengan keadaan atau situasi Aceh saat ini , yang di mana dapat kita lihat merosot dan bobroknya kehidupan di Tanah Aceh ini, tidak seperti kehidupan Aceh saat jaya pada masa lampau.
Dan disini juga terdapat beberapa pembahasan mengenai sejarah Aceh dan sejarah Melayu, yang dimana sejarah aceh itu dikaitkan kepada sejarah melayu, dan juga Aceh disebut sebut sebagai penjajah bagi dunia melayu. Dan sebelum abad ke-20 sejarah aceh disebut atau diposisikan sebagai sejarah pinggiran karena penulisan sejarah Aceh hanya dipusatkan atau diposisikan hanya sebagai sejarah Lokall bukan Nasional , namun dimalaysia sejarah aceh justru dipandang sebagai “sejarah pusat” karena pada masa itu sebelum abad ke-20 sejarah Kebudayaan Islam dan sejarah Melayu sebagian besarnya diambil dari sejarah Aceh. Sangat terbalik jika dibandingkan dengan Indonesia yang hanya memandang sejarah Aceh sebagai ” sejarah pinggiran “ . namun ketika sejarah Aceh dituliskan kedalam bagian sejarah kebudayaan islam maka sejarah Aceh sudah dapat disetarakan kedalam sejarah nasional.
Maka dari itu perlu diketahui bahwa pengetahuan tentang Sejarah Aceh itu memang sangat penting untuk dipelajari, karena sejarah Aceh itu sudah diposisikan sebagai sejarah nasional yang dimuat kedalam sejarah kebuadayaan Islam dan Sejarah Melayu.
Dan di daerah Pulau Jawa kajian tentang Sejarah masyarakat telah dijadikan bagian penting kedalam sejarah Nasional Di Indonesia. dan hampir semua buku memuat dan menulis tentang sejarah atau segala hal yang terjadi dipulau jawa.
maka dari itu kesadaran tentang mempelajari sejarah bagi setiap orang itu harus ditanmkan karena setiap orang tidak boleh melupakan tentang sejarah terutama yang ada di Aceh, sejarah yang mengangkat nama Aceh
tapi terjadi sebaliknya sejarah aceh yang ditarik pada konteks sejarah melayu, didalam sejarah Malaysia, sejarah Aceh ditenggelamkan kedalam wujud sejarah melayu, dan dalam historis yang ditampilkan sejarah aceh itu tidak terlalu dekat dengan sejarah nasional melayu ( Malaysia), walaupun gitu jika tidak ada sejarah aceh maka juga tidak ada sejarah melayu, karena apabila sejarah sejarah Malaysia tidak dimasukkan sejarah aceh atau sejarah sumatera maka sejarah Malaysia itu cenderung didominasi oleh sejarah tiongkok dan india.