Rasa Yang Tertinggal
Ada rasa yang tidak pernah benar-benar selesa, meski kisahnya sudah berakhir. Aku tau, ini bukan tentang menyesali apa yang terjadi, tapi tentang belajar menerima, bahwa tidak semua yang kita jaga bisa bertahan.
Ada waktunya sesuatu harus pergi, meski kita sudah berusaha memeluknya se erat mungkin.
Aku tidak pernah marah, sungguh, hanya ada ruang kosong yang kadang menyelinap diam-diam, bukan karena kamu pergi, tapi aku pernah membayangkan cinta kita akan lebih lama dari kenyataan.
Aku bersyukur pernah mengenalmu. Mengenal caramu tertawa, mengenal cara bicaramu, yang kadang naik dan turun, saat aku sedang bercerita panjang lebar, aku bersyukur untuk momen-momen kecil yang tidak bisa pernah bisa diulang kembali.
Aku bersyukur karena aku pernah benar-benar tulus mencintai tanpa alasan, selain ingin melihatmu bahagia.
Mungkin memang benar bahwa beberapa hal dalam hidup tidak bisa dipaksakan untuk bertahan, dan yang terpenting adalah kita bisa belajar dari setiap pengalaman yang kita jalani.
Aku telah memberikan cinta dengan tulus, dan itu sudah cukup untuk membuat kenangan yang indah.
Meskipun cerita kita telah berakhir, kenangan dan pengalaman yang kita dapatkan akan tetap ada di dalam hati.
Saat ini, kenangan tentangmu masih terasa nyata, seperti ada sisa-sisa hangat yang belum sepenuhnya hilang.
Aku masih mengingat cara kamu tersenyum, cara kamu tertawa, dan cara kamu membuatku merasa bahwa aku adalah satu-satunya orang di dunia ini.
Meskipun sekarang semuanya sudah berlalu, aku tidak ingin melupakan momen-momen itu.
Aku ingin menyimpannya di dalam hati, sebagai pengingat bahwa aku pernah mencintai dengan segenap jiwa, dan bahwa cinta itu, meski tidak bertahan, tetaplah berharga.
Salam kompak selalu.
By @midiagam