Bosan Mati Lampu

Aceh Hijau Dengan Energi Terbarukan.
Tema yang cukup berat dan butuh waktu yang cukup lama untuk mewujudkannya. Tapi itulah tema yang saya pilih saat mengadakan Seminar Lingkungan hari ini di UIN Ar-Raniry.

Saat ini, isu lingkungan memang cukup seksi untuk dibahas. Isu ini menjadi bahasan berbagai kalangan. Mulai dari pemerintah, sektor swasta, akademisi, praktisi, mahasiswa bahkan pelajar.

Pada seminar lingkungan hari ini, saya membahas tentang energi dan perubahan iklim. Well, mungkin perubahan iklim adalah isu yang sudah cukup familiar. Tapi bagaimana dengan isu energi terbarukan? Termasuk energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Saya sangat tertarik dengan isu ini karena saya bosan mati lampu. Walaupun dilakukan dengan dalih pemeliharaan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan peningkatan pembangunan, maka kebutuhan energi listrik juga semakin bertambah. Pemenuhan kebutuhan listrik Indonesia saat ini di dominasi dari energi fosil.

Dalam kebijakan energi nasional, pemerintah menargetkan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Target ini cukup ambisius, mengingat saat ini Indonesia baru memanfaatkan sekitar 7% energi terbarukan. Sedangkan 2025 sudah semakin dekat, sekitar 7 tahun lagi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu butuh kerjasama yang sinergis antara 3 elemen penting pembangunan, yaitu pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Tentu saja ada akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai penyeimbang pembangunan.

Salah satu kendala pengembangan energi terbarukan di Aceh adalah masih belum adanya regulasi yang dapat menjadi pedoman terutama bagi investor atau pengembang energi terbarukan.

Well, setelah proses panjang tarik ulur pembangunan panas bumi Seulawah Agam, saat ini memang sedang dirumuskan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Aceh oleh Pemda dan DESDM.

Kita berharap output RUED nantinya dapat memuat poin penting pembangunan berkelanjutan, seperti kelestarian lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan terjaganya nilai budaya serta kearifan lokal masyarakat setempat. Oh, jika ada harapan lain dari steemians untuk draft RUED, feel free to write your inspiring comment below.

Besok saya akan menulis tentang panas bumi.
Baik itu manfaat, dampak negatif dan positif, dan frequently asked questions tentang panas bumi. Can't wait to share!

Thank you for visiting and see you on my next post.

Cheers,
Nanda Mariska