Indonesia Menulis #7: Buatlah Kamus Pribadimu Sendiri Untuk Menulis
Ini adalah seri ketujuh Indonesia Menulis dan metode kali ini sangat penting sekali untuk menjadi seorang penulis kreatif yang memiliki gaya sendiri dan berkualitas. Namun untuk bisa melakukan tahap ini, perlu terlebih dahulu melakukan semua proses tahapan Indonesia Menulis ini dari awal secara berurutan. Tanpa melakukan setiap tahap secara terstur, konsisten, dan sabar, maka akan sangat sulit untuk bisa melakukan tahap ketujuh ini, sebab imajinasi pengolahan atas semua panca indera, kemampuan imajinasi ruang dan dimensi dari segala sudut pandang, serta menempatkan segala sesuatunya sebagai subjek di dalam pemikiran adalah yang dibutuhkan di dalam tahap ini.
Setiap penulis, pemikir, peneliti yang sukses memiliki kata-kata mereka yang merupakan kata kunci atas ciri khas, kepribadian, dan sekaligus pengembangan kemajuan pola pikir yang mereka sendiri terapkan untuk mencapai tujuan dan keberhasilan. Mereka memiliki kemampuan untuk mengolah kata-kata tersebut dan menguraikannya sesuai dengan pemikiran mereka sendiri, sehingga menghasilkan sesuatu yang benar dihasilkan oleh mereka.
Uraian dari kata-kata yang mereka miliki tidak pasti harus sama dengan pengertian umum dan kebanyakan, dan inilah yang membuat mereka sukses melepaskan diri dari kebiasaan umum dan tetap kuat memegang teguh kebenaran mereka, dan mampu membuktikannya tanpa harus banyak alasan. Hal ini menjadi sangat penting sebab setiap perubahan selalu diawali dengan sesuatu yang baru dan berbeda, jika terus menerus terjebak dengan “biasanya”, “umumnya”, “katanya”, dan “kayaknya”, maka tidak akan ada perubahan yang berarti.
Salah satu penulis favorit saya adalah pemusik dan penulis puisi Jim Morrison. Dia selalu memiliki kata-katanya sendiri untuk menguraikan apapun, dan berbeda. Inilah yang kemudian membuktikan kejeniusannya di dalam berpikir dan sekaligus kualitasnya sebagai seorang seniman. Tidak heran bila semua karya yang diciptakan dan dihasilkannya senantiasa abadi hingga saat ini. Inilah yang perlu dijadikan pelajaran penting, karena hasil karya yang original dan berkualitas akan terus berpengaruh dan memberikan manfaat sepanjang waktu, bahkan ketika sudah tiada sekalipun. Sehingga untuk apa kita hanya berpikir pendek dan mencari keuntungan saat ini yang sementara saja sifatnya, bila ada yang jauh lebih berguna dan bermanfaat bagi kehidupan kita sendiri sekarang dan nanti.
Berupaya keras untuk selalu menghasilkan sesuatu yang original dan berkualitas dengan segala keseriusan yang memang memerlukan daya serta upaya akan berbuah kehormatan dan manfaat yang tiada berakhir, dan itu semua jauh lebih berharga dari uang sebanyak apapun di dunia ini yang pada akhirnya tidak akan pernah kita bawa mati. Tidak ada keseriusan yang tidak membuah hasil, senang-senang pun tetap jangan setengah-setengah bila ingin maksimal. Gajah meninggalkan gading, harimau meninggalkan belang, seberapa lama manusia sanggup meninggalkan uang dan harta?! Nilai dari pahala perbuatan baik dengan melakukan yang baik dan benar, apakah bisa dibandingkan dengan nilai upvote dan uang?!
Plagiarism dan tidak serius di dalam berkarya membuat seluruh Steemian Indonesia kesulitan untuk mencapai whale, dan ini bukan hanya sekedar “katanya”, tetapi berdasarkan riset yang mereka lakukan. Setiap waktu selalu ada yang memantau dan menghasilkan statistik yang memberikan kesimpulan bagaimana mereka bersikap terhadap Steemian Indonesia. Jika terus ditolak dan banyak alasan, menuding dan menyalahkan sana sini, tetapi tidak juga mau berubah, maka tidak akan ada perubahan yang lebih baik. Jangankan perubahan di Indonesia, perubahan nilai reward saja tidak akan signifikan. Bukti itu selalu ada walau tidak perlu selalu diuraikan untuk membuktikan, semua ada masa dan waktunya, prioritas adalah yang utama. Bukan hanya diri kita saja yang pintar, di atas langit ada langit.
Sengaja kali ini saya tidak menggunakan bahasa Inggris, karena memang posting ini saya tujukan untuk Indonesia.
Siapkan sebuah buku tebal dan bagilah menjadi tiga bagian setiap halamannya. Kolom pertama adalah untuk “kata”, kolom kedua adalah untuk “jenis kata”, dan kolom ketiga adalah untuk “deskripsi”. Siapkan juga sebuah buku lagi atau kertas untuk orat-oret sebelum menemukan “kata” tersebut lengkap dengan jenis kata dan deskripsinya.
Uraikanlah kaya “saya” sebanyak 40 uraian bagi pemula, 100 bagi yang merasa sudah madya, dan 300 bagi yang merasa sudah mahir dan senior. Gunakan semua tahap yang dilakukan dari Indonesia Menulis #1 hingga #6 untuk imajinasi tentang “saya”. Kenali, resapi, dan rasakanlah “saya”. Ingat bahwa “saya” bukan hanya diri kita sendiri, tetapi semua orang bisa menjadi “saya”, sehingga jangan batasi diri kata “saya” ini hanya untuk diri sendiri saja. Perluaslah dan gunakan imajinasi yang kuat, resapi dan nikmatilah.
Pilihlah 3 uraian yang paling tepat dan sesuai untukmu, yang mencerminkan dirimu sendiri atas kata “saya” tersebut. Masukkan ke dalam buku tebal tadi, dan tentukan jenis kata “saya” yang digunakan itu adalah kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan lain-lain sesuai dengan uraian yang dipilih. Ini adalah untuk mengkonfirmasi sudut pandang yang dipilih atas kata “saya” tadi, karena bisa saja berubah bila jenis katanya berbeda.
Jangan buang sisa dari uraian tadi, tetapi terus gunakanlah semua sebagai bahan untuk menulis. Dari satu kata saja, terbukti bisa membuat minimum 40 tulisan, sehingga sesungguhnya tidak perlu kekurangan ide di dalam menulis. Dari sini juga, kita bisa membuat tulisan yang original karena masing-masing memiliki uraian yang berbeda, dan itu ada karena anugerah keunikan dan keragaman yang diberikan Allah kepada semua umatNya.
Untuk melanjutkannya, silahkan cari lawan kata, persamaan, jamak, dan seterusnya dari kata “saya”. Merdekakan diri untuk memilih kata yang paling sesuai dan tepat, jangan terpengaruh oleh kebiasaan dan umumnya. Dengan cara ini, akan semakin dalam lagi kita mengerti arti dan makna kata “saya” yang paling tepat dan sesuai mencerminkan diri kita sendiri, sekaligus menambah banyak bahan tulisan yang bisa kita buat, dengan tetap original dan semakin berkualitas.
Rajin dan tekunlah mengerjakan ini, paling tidak satu kata dalam satu minggu. Semakin banyak kata yang terkumpul, semakin banyak ide originalitas yang akan muncul dan akan semakin kreatif juga kita di dalam berkarya. Saya sendiri melakukannya sejak tahun 90-an awal dan kini sudah ribuan kata saya pelajari dan diuraikan dalam “dictionary pribadi” milik saya sendiri. Dan inilah sebenarnya juga, yang bisa menjawab pertanyaan kenapa saya tetap terus bisa menulis hingga saat ini tanpa harus mencuri ataupun takut berbeda.
Ajarkan dan sebarkanlah metode ini kepada semua terutama anak-anak masa depan. Saat ini mungkin kita tidak bisa melihat hasilnya langsung, tetapi akan sangat berguna bagi mereka dan masa depan. Tidak ada yang bisa kita baca bila kita tidak menulis bagi semua. Menulislah sebagaimana Allah dan para ulama pengikut Allah pun menulis agar kebenaran itu benar tetap menjadi kebenaran, dan tidak lagi ada pembodohan yang membuat kita hidup dalam segala dusta. Sebarkanlah semua yang terbaik dan pastikan semua itu adalah kebenaran milik pribadi masing-masing yang menjadi saksi atas kebenaran dan kebesaranNya, dan menjadi bukti atas kebenaran itu sendiri, tanpa harus takut dan susah hanya karena tidak mendapatkan nilai dari manusia. Ada yang lebih penting dan adil di dalam menilai dan memberikan "reward" kepada kita.
Semua yang saya uraikan di dalam Indonesia Menulis adalah bertujuan agar semua menjadi seorang kreator yang bisa terus maju, berguna, dan berkembang tanpa ada batas waktu. Menulis itu bukan hanya sekedar menulis, ada jiwa, hati, dan pikiran yang kita torehkan di langit, dan menjadi catatan penting yang bukan hanya kita sendiri mencatatnya. Tidak ada yang bisa berdusta di dalam “kata” walaupun kata itu digunakan untuk berdusta.
Semoga berguna dan bermanfaat.
Bandung, 16 November 2017
Salam hangat selalu,
Mariska Lubis
Dapat ilmu baru lagi. Makasihnl.
semoga berguna @dsatria.
Sangat bermanfaat ka @mariskalubis
terima kasih @imrhatussholihah.
Terima kasih untuk Pelajaran hari ini, Kakak. Saya selalu membaca berulang2 hampir semua Postingan yang Kakak tulis di Steemit.
Bahkan, blog Kakak di Wordpress sering saya sharw di Facebook setelah saya baca. Dan saya nekakukan itu jauh hari sebelum kita bertemu lagi di Steemit.
Razak tahu kalau saya sdh baca Tulisan Kakak, karena saya pasti bercerita ttg isi tulisan tersebut sambil kami nikmati kopi.
Keren, salam.
Ini pertama kalinya saya membuka dengan gamblang metode ini.... dan karena dirimu selama ini sudah terus mengikuti, tentunya dirimulah yang paling pertama akan mampu menerapkannya... salam hangat selalu adikku @bahagia-arbi.
Sedang saya terapkan...pakai laptop dan buku..haha..thanks kakak
Tidak ada yang bisa berdusta di dalam “kata” walaupun kata itu digunakan untuk berdusta.
Quotesnya Win!
wkwkwk.... ole ole ole ole.... makasih ya adikku @kakilasak.
luar biasa.. makasi ilmunya kak
semoga berguna dan bermanfaat @raditya90.
Hmmm..Setiap baca uraian artikel Cut kak saya yang satu ini, Semangat untuk menulis selalu muncul, Luar biasa sangat eduktif dan informatif sekali postingannya. Meskipun sekilas terlihat mudah caranya, Namun ketika mempraktikkan metode yang cut kak berikan ini sulit juga ya. Sedang mikir apalagi ya kata-kata yang mengidentikkan kata "Saya" :D
hehehe... makanya harus berlatih dulu setiap tahapannya di postingan Indonesia Menulis #1 sampai #6 agar bisa lebih lancar... inilah gunanya belajar kreatif dan imajinasi @dilimunanzar.
:D Ya cut kak, Terima kasih ya ilmunya, Nih juga lagi baca artikel sebelumnya.
Sangat menarik dan luar biasa, sukses selalu mbak @mariska.lubis
semoga berguna dan bermanfaat @abdulhalim.
Sangat bermanfaat ka..
Berguna sekali untuk saya yg baru menulis d Steemit.
Mohon bimbingan nya. #steemiantaceh
salam kenal yah @mime.
"Sengaja kali ini saya tidak menggunakan bahasa Inggris, karena memang posting ini saya tujukan untuk Indonesia."
Penggalan paragraf di atas adalah bukti betapa Mbak @mariska.lubis peduli dan perhatian pada (calon) penulis negeri yang nimbrung di Steemit. Dan itu berarti termasuk saya.
Terimakasih mbak udah perhatian sama aing..
#Ehhh..
hehehe... jangan "aing" atuh... ganti "urang" atau "abdi" aja... hehehe... salam nu haneut @samymubarraq.
Hehe.. "Urang" aja yaa.. 😂
Syukran @mariska.lubis. Salam sukses dan Salam KSI. Ditunggu lanjutanya.
terima kasih @ilyaismail.