Indonesia #3: Indonesiaku Yang Terhormat
Indonesia bagi saya adalah negeri yang paling sempurna, yang merupakan anugerah dan rahmat Allah dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada satupun negeri yang bisa menggantikan Indonesia di dalam hati ini, Indonesia terlalu luar biasa untuk dilupakan dan ditinggalkan. Apalagi untuk dihinakan dan tidak dihormati, sebab bagi saya, semua ini adalah dari Allah, menghina dan merendahkan Indonesia sama dengan menghina dan merendahkan Allah.
"My Deepest Heart" - Foto Oil Painting karya pribadi yang sudah diedit menggunakan Photo Shop.
Pada waktu kuliah di luar negeri, saya diundang ke sebuah acara yang berisi tentang keburukan Indonesia. Yang mengundang adalah mahasiswa Indonesia sendiri dan yang berbicara juga orang Indonesia. Semua keburukan tentang Indonesia diutarakan dan menurut saya terlalu berlebihan serta dibuat-buat. Tampak jelas termasuk barisan sakit hati yang tidak tahu bagaimana melepaskan diri dari segala pemikiran buruk. Mereka semua menuntut demokrasi dan kebebasan, tetapi haruskah memintanya kepada asing dan menjelekkan diri sendiri di luar negeri?!
Saya sampai marah sekali, apalagi karena saya tahu persis mereka semua dibayar. Sudah dapat tiket, akomodasi, dapat juga bayaran yang tidak sedikit. Apa mereka peduli?! Tidak! Pada waktu itu ada banyak sekali orang Indonesia dari kelompok mereka yang meminta ekstradisi dan melarikan diri ke sana, dan hidupnya serba kekurangan. Jangankan mendapatkan pekerjaan layak, untuk makan saja masih harus terus dibantu sana sini. Mereka sudah berkorban karena termakan oleh “pemikiran-pemikiran” idealis yang sepertinya oke banget, hingga tidak lagi dapat bertemu keluarga, hidup susah dan miskin, tetapi tidak dipedulikan. Uang yang diberikan untuk bayaran itu, dimakan sendiri saja, tuh! Tidak ada sedikit pun yang diberikan untuk membantu orang-orang yang sudah mereka bodohi. Kejam sekali!
Jujur saja, saya sampai menampar wajah salah satu dari mereka. Terserah dia mau dianggap pahlawan oleh sebagian orang Indonesia yang mengaku pendukung demokrasi dan kebebasan, di mata saya, dia adalah penghianat bangsa. Demokrasi dan kebebasan seperti apa, sih, yang dimaksud? Kalau demokrasi dan kebebasan yang didoktrin oleh dunia ini selama 300 tahun terakhir, semuanya hanya pembodohan saja. Kok, mau dibodohi dan dibuat saling menjelekkan dan menghancurkan hanya karena kepentingan mereka?! Sejarah juga tak dipelajari dengan baik, sudah berani banget bicara banyak!
Pada saat yang bersamaan dan bahkan sudah dari bertahun-tahun sebelumnya, Indonesia justru sedang naik daun dan mendapatkan kehormatan penting di mata dunia. Saya beberapa kali diundang untuk bicara di forum Internasional, bahkan oleh beberapa Kepala Negara, untuk berbicara bagaimana pendapat dan pandangan Indonesia terhadap berbagai masalah yang sedang terjadi di dunia. Saya ini padahal siapa, saya hanya seorang mahasiswa biasa, tetapi mereka bahkan mau menghargai pendapat saya sebagai Indonesia. Padahal yang dibicarakan bukan hal yang mudah, mulai dari pelucutan senjata hingga perang di beberapa belahan dunia, loh!
Jaman saya waktu itu memang belum jaman medsos seperti saat ini, sehingga tidak ada yang namanya eksploitasi ke-narcist-an yang berlebihan di mana-mana. Tidak perlu juga, menurut saya pribadi, karena justru yang lebih penting adalah kerja nyatanya, sibuk dengan eksistensi malah bikin ribet! Tetapi ya itu juga kacaunya, apa yang benar dan salah menjadi rancu kemudian. Semuanya bisa diputarbalik sedemikian rupa, apalagi bagi orang-orang awam yang hanya mencari semua yang mudah dan serba instant. Mencari apa yang benar pun hanya lewat gosip dan katanya, bukan mencari sendiri kebenaran itu.
Sebagai catatan penting, kita harus bangga sekali dengan sistem musyawarah yang kita miliki. Sistem musyarah barangkali tidak populer di dunia ini, karena memang hanya Indonesia yang paling mendukungnya. Musyawarah sangatlah tidak mudah, membutuhkan kematangan dan kebesaran jiwa untuk mendapatkan kata mufakat. Kepentingan bersama benar harus didahulukan, tidak boleh ada kepentingan pribadi atau kelompok yang dikedepankan. Di dalam musyawarah juga ada kesepakatan yang kuat, bukan hanya sekedar memilih suara terbanyak, sehingga tidak ada yang perlu merasa menang atau kalah karena semua berdasarkan kesepakatan bersama.
Sangat disayangkan bila kemudian sistem musyawarah ini ditinggalkan dan dianggap tidak demokratis sama sekali. Bila mengacu pada ajaran agama, karena Indonesia memiliki filosofi Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila pertama, maka silahkan saja digali semua ajaran agama masing-masing. Tidak ada satupun agama yang menganjurkan sistem demokrasi seperti yang ada pada saat ini, semuanya selalu menganjurkan sistem musyawarah untuk mufakat. Jadi, kenapa musyawarah ini ditinggalkan, padahal inilah ciri khas dan memang jiwa serta kepribadian bangsa Indonesia. Kalau disepelekan dan ditinggalkan, maka pasti akan ada yang hilang dari jiwa dan kepribadian kita. Tanpa musyawarah, kita semua akan bercerai-berai dan jalan masing-masing, saling menuding dan menuduh, mau sampai kapan?!
Nah, mumpung kita semua ada di Steemit di mana kita memang menjadi bagian dari sejarah menuju perubahan kehidupan dunia yang lebih baik, kenapa kita tidak mulai menerapkan sistem musyawarah kembali? Kita sebagai sesama Steemian Indonesia, bisa saling bicara dan mengungkapkan pendapat masing-masing untuk kemudian dimusyawarahkan secara bersama-sama. Jangan hanya pikirkan jumlah upvote dan reward yang akan diterima oleh diri sendiri, tetapi pikirkanlah juga untuk semua yang lain. Kita bisa, kok, sama-sama bermusyawarah mencari jalan yang terbaik tanpa perlu saling menjatuhkan dan sendiri-sendiri. Apalagi jika sudah mengambil jalan yang salah yang pada akhirnya merugikan diri sendiri dan seluruh Steemian Indonesia. Nama baik Indonesia dipertaruhkan loh di sini. Setiap posting dan perilaku kita, mencerminkan bagaimana Indonesia pada dunia. Ingat itu, yah! Jadi jangan asal dan sembarangan, selalu usaha untuk membuat posting yang berkualitas.
Kita memang bukan siapa-siapa, tetapi kita adalah Indonesia. Baik buruknya kita adalah Indonesia, usahakan selalu memberikan yang baik agar semua keburukan kita dimanfaatkan oleh siapapun untuk menghancurkan diri kita sendiri. Indonesia itu keren banget dan memiliki dasar filosofi yang kuat serta maju sekali, walau banyak yang belum paham dan mengerti. Dimaklumi saja, karena memang susah sekali bagi kebanyakan untuk mampu melihat jangka panjang dan ke depan, kebanyakan butuh bukti mundur ke belakang yang mampu dilihatnya saja, tidak secara utuh dan menyeluruh. Tak mau, kan, seperti itu?! Yuk, kita maju bersama! Buktikan dan tunjukkan kepada dunia betapa terhormat dan luar biasanya Indonesia!
Bandung, 30 Oktober 2017
Salam hangat selalu,
Mariska Lubis
Waaah... Luar biasa sekali. Sangat senang mengetahui masih ada orang2 yang berfikiran spt mb. Di jaman skrg ini, musyawarah lebih sering dianggap sbg perbuatan buang2 energi. Istilah org aceh " habeh batere bak peu bulat lampu sente" (menghabiskan baterai untuk membulatkan cahaya senter). Sehingga mereka yang merasa mayoriti suka berbuat sesuka hati. Jika di tentang, maka akan lgsung di ajak voting. Seolah-olah itulah cara yang paling demokratis.
Biarlah semua berjalan begitu adanya, tanpa pernah salah maka tak akan tahu yg benar.
kak mariska Indonesia banget ^^
Karena saya memang Indonesia adikku @hananan.
bangga jadi anak indonesia
Bangga banget dong @akatsuki28121997.
jangan lupa vote @akatsuki28121997 ya kak
Setuju!
Terima kasih @teukumukhlis.
Mantap kk
terima kasih @abupasi.alachy
Kak Mariska ni cocok jd mentri hehe
Terkait musyawarah, yg sering saya jumpai tu kalau dlm sebuah kelompok, kputusan sering diambil sepihak oleh sang creator atau yg kontribusi nya kecil, sedang suara member biasa lainnya kurang dianggap. Haha curhat :)
Hahaha itu karena memang musyawarah membutuhkan sekali kebesaran jiwa, keberanian merendahkan hati, dan tentunya harus mengerti banyak terutama bila ingin menjadi moderator. Salam hangat selalu @kakilasak.
indonesia, variasi jadi satu thanks mbak @mariska.lubis
Yup, tanpa perbedaan maka tak ada Indonesia @bukuelah.
Indonesia tercinta! tetap bangga menjadi bagian Nusantara.
Kami sudah upvote..
Terima kasih @puncakbukit.
Kebanyakan orang menilai sesuatu berdasarkan prespektifnya sendiri, jikalau ada yang juga mempertimbangkan sudut pandang orang lain, maka sedikit dari itu yang dapat berpikir untuk memikirkan solusi nya, jikalau ada yang berhasil menemukan solusi, maka sedikit yang dapat bersabar menjalani itu semua. Maka jadi orang yang sedikit itu sangat berharga :)
Seperti yang sering saya tuliskan, jadilah pribadi dalam kerumunan dan jangan menjadi kerumunan tanpa kepribadian... salam hangat untukmu adikku yang pintar @auliausu.
salam hangat juga kak @mariska.lubis