Mentalitas Cemen!

Salah satu hal yang paling urgen dalam kehidupan adalah persoalan mentalitas. Tanpa terkecuali di ranah Steemit. Memiliki mental yang baik merupakan modal kuat bagi sebuah kepribadian.

Dalam ber-steemit, selain kualitas, cerdas lagi cerdik, dan gerak komunitas dengan komunikasi yang terbangun rapi, sisi lain yang tak kalah penting ialah mental. Kita paham, bahwa dalam jagat Steemit persaingan jelas adanya. Sekalipun ada dalih bahwa berkarya saja, "lain-lain" mengiringi.

Persaingan disini bisa dilihat dalam artian positif. Dimana setiap user berlomba-lomba menghadirkan karya yang menarik agar dilirik banyak orang. Dengan begitu, apresiasi turut menghampiri.

Sayangnya, dalam berproses di jagat Steemit tidak semua steemians bermental baik. Ada banyak sekali yang tumbang padahal baru memulai, tidak sedikit yang sudah lama bergabung tapi tiba-tiba hengkang. Setiap orang bebas menentukan sikapnya. Namun, dalam perkara berproses, mentalitas baja merupakan keniscayaan. Dengan begitu, steemians tidak gampang layu, tak mudah lemah, hanya karena karyanya tak kunjung dilirik dan diapresiasi dalam bentuk vote.

Keberuntungan memang punya andil. Tetapi, porsinya tidaklah terlalu dominan. Mengantungkan harapan hanya pada sisi keberuntungan tak ubahnya cerminan bahwa ada yang bermasalah dengan mentalitas seseorang. Untuk itu, butuh upaya untuk mengupgrade pengetahuan, pentingnya kreativitas tanpa batas, serta konsistensi juga kesabaran yang tak mudah luntur.

Jika kurator dalam salah satu tulisannya pernah mengibaratkan bahwa steemit tak ubahnya toko kita, maka steemian sebagai pemilik tentulah harus punya kiat masing-masing. Selain mengikuti rule dan sisi teknis yang telah ada, seorang pengguna (idealnya) juga musti memiliki "jurus lain" yang beda dari kebanyakan. Salah satu saran saya, jika saudara mau dan mampu, cobalah keluar dari pakem mainstream. Keluarlah dari zona nyaman anda.

Ketika seseorang berani keluar dari zona nyaman, ada tantangan yang sedang ingin ia tuntaskan. Dengan demikian, mentalitasnya terus diuji, mentalitas yang kerap diuji tapi mampu bertahan bahkan memenangkannya, cukup mampu membentuk kepribadian yang kuat; tidak cemen.

Sesungguhnya, pertarungan terbesar adalah melawan diri sendiri. Menekan ego, mengerem nafsu, serta menyesuaikan harapan agar setiap pengandaian tidak mengawang-awang. Karena itu, mari memperkuat mentalitas masing-masing. Dari mentalitas cengeng ke mentalitas cerdas. Dari mentalitas cemen kepada mentalitas tahan banting. Dengan begitu, jangankan di ranah Steemit, di ranah yang lain pun hidup terasa lebih indah.