3 Rahasia Agar Setiap Orang Selalu Meng-elukan Kehadiran Anda

Salam potensi,

Keinginan untuk diterima siapa saja, dimana saja dan kapan saja adalah dambaan setiap orang dalam kehidupannya. Bayangkan betapa bahagianya ketika kehadiran kita menjadi sumber bahagianya orang lain, bukan sebaliknya.

Di sekolah kehidupan, saya menemukan 3 rahasia mengapa kehadiran Anda selalu dielukan bahkan oleh musuh-musuh Anda. Segera lakukan tiga hal ini, lalu perhatikan bagaimana orang-orang merespon kehadiran Anda ditengah mereka. Yok kita mulai.

Pertama; selalulah tersenyum ramah kepada siapapun orang yang Anda jumpai dan temui. Senyum yang diharapkan dipoin ini adalah senyum tulus apa adanya, bukan senyum imitasi apalagi karatan.

Kenapa butuh tersenyum? karena senyum adalah bahasa universal dan kebutuhan naluriah manusia yang tidak akan ditolak oleh siapapun, dalam budaya apapun, di negara maupun belahan dunia manapun. Tidak peduli, apakah tersenyum pada orang yang Anda kenal atau orang baru pertama Anda melihatnya.

Kedua; update dan perluas wawasan. Dalam ilmu gelombang elektromagnetik, agar sebuah perangkat dapat berfungsi dan mampu menjalankan perannya adalah ketika adanya connection antar jaringan, begitu juga dalam ilmu komunikasi.

Konnektivitas alias nyambung menjadi faktor penting sebagai modal internal saat memasuki lingkungan baru. Jadi asah selalu 'gergaji' Anda. Sebab, orang pintar yang berhenti belajar akan diabaikan oleh orang bodoh yang selalu sadar untuk belajar.

DAN ketiga; berusahalah untuk bersikap fleksibel. Ingat, setiap orang pasti punya cara tersendiri untuk melihat dan memahami dunianya. Anda tidak mungkin memaksakan pengetahuan, keyakinan, persepsi, prinsip hidup, kepercayaan, pengalaman, dan budaya Anda kepada orang lain.

Jika tetap bertahan pada keinginan memaksa orang lain menjadi kita, maka bersiap-siaplah Anda akan ter-usir kemanapun kepergian Anda. Fleksibel menunjukkan kerendahan hati.

Salah satu presupposision dalam NLP, yaitu 'The law of flexibelity', siapa yang lebih fleksible akan mudah menguasasi keadaan. Mungkin hukum ini tidak salah untuk Anda terapkan, sejauh bukan fleksibel dalam wilayah akidah keber-agama-an yang Anda yakini.

Sahabat steemians, bagaimana sudah siap untuk diperlakukan berbeda bukan?

Salam potensi,
@lailanfsaidina