Meyelesaikan Masalah dengan Talangan _ Solving Problems with Bailouts

Hi teman Steemian apakabar pada hari minggu ini, mudah-mudahan tetap dalam keadaaan sehat saja ya
Pada hari ini penulis ingin membagi sebuah cerita dengan judul Menyelesaikan Masalah dengan Talangan
Alkisah pada suatu waktu kelompok Aladin yang memimpin sebuah unit usaha di desanya berjalan di tengah hutan rimba yang lebat setelah pulang dari Bank mengambil uang untuk keperluan kelompok usaha di desanya, akan tetapi pada saat Aladin berjalan di tengah hutan berantara di jegat oleh sekelompok penyamun

Hi friends Steemian apakabar on this Sunday, hopefully stay in a healthy state yes yes
On this day the author wants to share a story with the title Resolving the Problem with the Bailout
Once upon a time the Aladin group who led a business unit in his village walked in the middle of a dense jungle forest after returning from the Bank to take money for the business group in his village, but when Aladdin walked in the middle of an intermediate forest jgat by a group of robbers

Ceritanya seperti ini Salah seorang pengurus kelompok Aladin sedang menenteng uang sebesar 1 juta Dinar emas untuk dibagikan ke anggota kelompok setelah diterimanya dari Bank, ia ditemani oleh Mr.X kawannya dari kelompok yang sama. Mereka akan menemani Mis.XY teman Aladin untuk membawa pulang uang tersebut kedesanya yang berjarak 15 Kilometer karena memang jalan yang melewati ke desanya tergolong sepi dan dikelilingi hutan belantara, sehingga wajar Aladin dan kelima kawannya timbul rasa was-was dalam hati dan timbul perasaan tidak enak pada hari itu. Dan ternyata kegelisahan itu berwujud nyata. Di tengah jalan uang itu dirampok oleh sekelompok penyamun. Musibah itu bermula ketika tanpa disadari dua pria bersenjatakan Parang dan Kampak mengikuti mereka. “tik…tak…ttik…tak..” terdengar suara kaki kuda yang tiba-tiba mengejar kelompok Aladin. “Berhenti Kalian Semuanya” bentak seorang bertubuh kekar yang langsung melompat dari sadel Kuda yang ditungganginya bersama rekannya bagaikan bajak laut yang menghadang kapal ditenggah laut. Mis XY yang merupakan teman Aladin pun tersentak dan segera mendekap tas yang dipegangnya. “BAWA KEMARI TAS TERSEBUT!” paksanya. Mis XY menolak memberikan. akan tetapi salah seorang penyamun yang membawa pistol menembak ke atas “Dorrr…dor…” Seketika itu, senjata laras pendek yang ada di tangan ketua penyamun yang menunggangi kuda berwarna putih itu menyalak. Dalam sekejap tas itu pun berpindah tangan. Tembakan ke udara tadi membuat perempuan paruh baya itu melepaskan uang dari tangannya. Kedua perampok itu menyuruh rombongan Aladin kembali dan kemudian kelompok penyamun itu menghentak kuda-kuda nya berlari begitu cepat dan enyah dari hadapan mereka. Mereka pun berjalan beberapa meter sampai tidak terlihat lagi. Di tengah kepanikan mereka berhenti, Mr.X salah seorang anggota rombongan Aladin dengan sigap berlari menunggang kudanya dan menjumpai Kepala suku Alibaba, menyamppaikan berita duka ini " kepala suku kami dirampok" lapor kawan Aladin itu

The story is like this. One of Aladin's group managers is carrying a million gold Dinar money to distribute to members of the group after receipt from the Bank, accompanied by his friend Mr.X from the same group. They will accompany Mis.XY friend Aladin to bring home the money is 15 Kilometers kedesanya because the road that passes to his village is quite quiet and surrounded by wilderness, so reasonable Aladin and his fifth friend arises sense of anxiety in the heart and arise a bad feeling on that day. And it turns out the anxiety is tangible. In the middle of the road the money was robbed by a band of robbers. The accident began when the two men armed with Parang and Kampak followed them. "Tik ... tak ... ttik ... tak .." came the sound of hooves that suddenly pursue the Aladin group. "Stop You All" snapped a burly man who jumped straight from the horse saddle he'd ridden with his partner like a pirate blocking a ship on the sea. Mis XY who is a friend Aladin was jerked and immediately hugged the bag he held. "CARRY IT OF THIS BAG!" He compelled. Mis XY refused to give. but one of the thieves who carried the gun fired on "Dorrr ... dor ..." Instantly, the short-barreled weapon in the hands of the rogue chairman riding on the white horse barked. In an instant the bag changed hands. The shot into the air made the middle-aged woman take the money out of her hands. The two robbers sent Aladin's group back and then the band of robbers stomped on his horses running so fast and out of sight of them. They also walked a few meters until no longer visible. In the midst of their panic, Mr.X, one of Aladin's troupe swiftly ran on his horse and met the Alibaba chief, giving this sad news "our chief was robbed" reported Aladin's friend

Kepala suku Alibaba, saat itu sedang berada di tengah Kota kerajaan. Usai menerima laporan tersebut, wajahnya diliputi tanda tanya. Tanpa basa basi, dia pun menutup pembicaraan. Dengan langkah kaki setengah berlari, kepala suku alibaba langsung menaiki kuda nya meluncur menuju ke kelompok nya. Dia segera melaporkan kejadian yang menimpa warganya ke pihak Kerajaan. Begitu menerima laporan, petugas kerajaan langsung bergegas ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sayangnya, saat bala tentara kerajaan tiba di lokasi, pelaku pun telah kabur entah kemana. Meski begitu pengejaran tetap dilakukan. Jeda beberapa jam, rombongan Aladin pun diboyong ke balai kerajaan untuk dimintai keterangan. Singkat cerita, kejadian itu mulai dilupakan orang bahkan oleh korban sendiri.

The chief of Alibaba tribe, was in the middle of the royal City. After receiving the report, his face was covered with question marks. Without further ado, he closes the conversation. With a half-footed footstep, the head of the alibaba tribe immediately boarded his horse sliding towards his group. He immediately reported the incident that afflicted his citizens to the Kingdom. Upon receiving the report, the royal officer immediately rushed to the Place of Genesis Case (TKP). Unfortunately, when the royal army arrived at the scene, the perpetrator had fled somewhere. Even so the pursuit is still done. Pause a few hours, Aladdin entourage was brought to the royal hall for questioning. Long story short, the incident began to be forgotten even by the victims themselves.

Berselang beberapa minggu kemudian lembaran pahit itu kembali dibuka dan mencuat dengan kedatangan Tim pemeriksaan dari pihak kerajaan. Aladin dan teman-temannya dipanggil ke kantor balai pemeriksaan yang sudah raib itu diungkit-ungkit lagi. Selidik punya selidik, akhirnya tim kerajaan memutuskan bahwa kejadian perampokan itu tak terlepas dari adanya unsur rekayasa. Orang dalam dianggap terlibat. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Tamsilan ini cocok untuk menggambarkan perasaan Aladin. Kehilangan uang tempo hari, kini harus dibayarnya. Mr XY Perempuan yang tidak ada pendidikan sama sekali ini mulai risau dengan keadaan yang ada. Hendak hati ingin meminjam kini malah ditikam. Bukan hanya ia, kelima temannya pun juga merasakan hal yang sama. Pihak Kepala suku pun menentang keputusan tersebut. Mereka tetap yakin bahwa kejadian itu murni perampokan dan tidak ada rekayasa.

A few weeks later the bitter sheet was re-opened and sticking with the arrival of the examination team of the royal party. Aladin and his friends were summoned to the auditorium office that had disappeared again. Inquired had a search, finally the royal team decided that the robbery incident was inseparable from the existence of engineering elements. Insiders are considered to be involved. It had fallen on the stairs too. This image is suitable to describe the feelings of Aladdin. Losing the money the other day, now must be paid. Mr. XY Women who have no education at all are getting worried about the situation. Would like to borrow now even stabbed. Not only he, his five friends also feel the same. The tribal side opposed the decision. They remain convinced that the incident is purely robbery and nothing is fabricated.

Oleh Tim Pemeriksa Kerajaan hal ini dijadikan temuan dengan keputusan sementara dari Tim adalah bahwa perampokan tersebut terdapat indikasi rekayasa, walaupun pihak korban dan kepala suku sudah menjelaskan berulang kali bahwa kejadian tersebut benar-besar terjadi dan tidak ada unsur rekayasa. “Akhirnya, pihak kepala suku menawarkan diri untuk menanggung juga,”
Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut berdasarkan rekomendasi penyelesaian masalah segera harus menggelar Rapat khusus ditingkat Suku Alibaba. Maka pada tempo dua hari digelarlah Rapat Musyawarah Antar Suku Khusus dengan sebuah keputusan yang mengagumkan bahwa seluruh peserta Musyawarah Antar Suku mencapai kesepakatan bahwa senilai 50 persen ditanggung oleh kelompok suku korban dan 50 persen lagi ditanggung 20 Suku lainnya dalam Kerajaan, ditambah lagi kelompok lainnya ditingkat Suku Alibaba. Hasil itu menggembirakan semua pihak. Aladin menuturkan, hasil tanggung renteng bersama itu tak terlepas dari rasa kebersamaan di tengah masyarakat suku ini.
“Ibarat satu tubuh, sakit satu bagian tubuh maka sakit semua,”
katanya. Menurutnya, itulah bentuk tanggung jawab sosial dan rasa kasih sayang yang sebenarnya. Apalagi, keputusan tersebut juga merupakan kebijakan bersama.
Kepala Suku Alibaba mengaku senang sekali masalah yang menimpa warga Suku nya terselesaikan. Meski harus merogoh kas Kelompok suku untuk membayar dana yang dirampok, Aladin mengaku puas. “Ya puaslah. Suku kami yang tertimpa musibah, akan tetapi dari suku lain sudah mau membantu. Jadi, mana mungkin kami tidak puas,” jawab Aladin.

By the Royal Examining Team this was made a finding with the interim decision of the Team that the robbery was indicative of engineering, even though the victim and the chief had explained repeatedly that the incident had occurred and there was no engineering. "Finally, the chiefs offer themselves to bear as well,"
To follow up the problem on the basis of the resolution of the problem solving should immediately hold a special Meeting at the level of Alibaba Tribe. So in two days a Special Meeting of Inter-Tribal Meeting was held with an amazing decision that all participants of the Intergovernmental Deliberations reached an agreement that 50 per cent was borne by the tribal group of victims and another 50 per cent was borne by 20 other tribes in the Kingdom, plus the other groups at the Suku level Alibaba. The results are encouraging to all parties. Aladdin said, the result of mutual responsibility together can not be separated from the sense of togetherness in this tribal society.
"Like one body, sick one part of the body then all sick,"
he said. According to him, that's the real form of social responsibility and compassion. Moreover, the decision is also a joint policy.
Alibaba Tribal Chief claimed to be very happy about the problem that happened to his tribe residents resolved. Despite having to spend money on tribal groups to pay for robbed funds, Aladin admitted satisfied. "Yes, please. Our tribe is affected, but from other tribes are willing to help. So, we may not be satisfied, "said Aladdin.

Menurut Tim pemeriksaan dari kerajan maka tiap suku harus menanggung 25 Ribu Dinar emas.
Tidak sampai dua bulan seluruh dana itu terkumpul sebesar 1 juta Dinar emas . Uang itu kemudian digunakan untuk membayar dana yang dirampok beberapa waktu sebelumnya. Begitulah warga Suku Kerajaan Alibaba dengan sistem “Talangi Bersama Musibah yan Terjadi” mampu menutupi uang yang dirampok sehingga Kelompok Aladin terhindar dari hukuman dari pihak kerajaan. Mereka pun kembali hidup bergandengan tangan makmur dan bahagia ..
Demikian dulu cerita singkat ini, marilah kita ambil pelajaran yang baik nya saya yaitu

• Pentingnya tolong menolong sesama orang yang membutuhkan
• Saling Membantu ketika saudara kita tertimpah musibah
• Kebersamaan akan membuat masalah besar akan menjadi kecil dan ringan
• Warga suku ambil tanggung jawab bersama Sebuah bentuk kebersamaan usai petaka
  Salam

According to the examination team of kerajan then each tribe must bear 25 thousand gold dinar.
Not until two months the entire fund was collected by 1 million gold dinars. The money is then used to pay the funds that were robbed some time before. Such is the citizens of Alibaba Kingdom Tribe with the system "Talangi Bersama Musibah yan Happened" able to cover up the robbed money so that Aladdin Group avoid punishment from the kingdom. They went back to life hand in hand prosperous and happy ..
So first this short story, let us take a good lesson of mine that is
The importance of helping others in need
Helping each other when our brother is overwhelmed
Togetherness will make the big problem will be small and light
Tribal people take responsibility together A form of togetherness after a disaster
Regards