The Diary Game - 17 November 2021: Maulid Habsyi untuk Parang Sikureung.
Assalamualaikum
Semoga para Steemian selalu dalam lindungan Allah SWT.
Pagi tadi, kami berangkat ke Gampong Parang Sikureung, Kuta Blang —Bireuen. untuk survey pembacaan maulid Habsyi malam ini.
Saya diperkenalkan dengan dengan Abi Khairul, Selaku pengelola balai pengajian, Selaku imam, pengajar dan penggagas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gampong Parang Sikureung.
Abi Khairul merupakan Alumnus Dayah Darussa'dah Teupin Raya, Pidie. beliau sempat mengajar di balai yang sama tempat saya mengajar —Balai Darussirajul Huda, Matang Geulumpang Dua. Namun beliau lebih dulu pamit, untuk mengabdi di gampong yang amat susah sinyal ini.
Saya belajar banyak dari Abi Khairul. Dari Program pengajian yang rutin beliau jalankan, hingga program PKBM yang membuat anak muda di desa ini lebih produktif.
Diantaranya, program ternak ikan telah beberapa kali panen. Program menjahit untuk perempuan desa tersebut hingga banyak yang telah mandiri, beberapa sudah bisa buka tempat jahit sendiri.
Peternakan kambing, yang baru saja beliau rintis dengan pemuda tersebut. hingga membuat program belajar, persiapan mengikuti ujian paket, A, B, dan C yang membutuhkan. Muaantap lah pokoknya.
Meskipun sinyal hape susah disini. Gampong ini sudah mandiri di beberapa sektor.
Ba'da magrib, saya dengan para habaib pun bersiap-siap untuk membacakan Maulid Simtudduror, karangan Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi (biasanya disebut dengan Maulid Habsyi). Terdapat sembilan bab, Mahallul Qiyam, dan Doa bersama.
Diiringi dengan beberapa qasidah dan tim hadrah. yaitu Qasidah yang sering dilantunkan majelis Selawat Habib Syeih, Az-Zahir, Nurul Mustafa dan sebagainya. Tim Hadrah terdiri dari satu darbuka, empat terbangan, satu bass, satu tam.
Lalu majelis ditutup dengan Doa bersama, agar kita senantiasa mencintai Nabi Muhammad SAW dan mendapat syafaat darinya. Serta tausiah singkat terkait sepotong kisah Rasulullah SAW.
Selesai majelis, mulai lah majlas. Yaitu ngopi dan ngobrol santai antara kami dari tim majelis, Abi Khairul dan perangkat desa. moment ini butuh agar lebih mengakrabkan. Biasanya pembicaraan random disini dapat banyak pelajarannya.
Ternyata oh ternyata... di bawah bale sudah disiapkan ikan mulus alias bandeng untuk dibakar-bakar. Jadi eeenak nih. bibarkatin Maulid Nabi SAW. Tim hadrah langsung gerak cepat sama pemuda setempat. Merasa jiwa mereka terpanggil, moment bakar-bakar adalah jalan ninjanya.
Alhamdulillah 3ala Kulli hal. semoga ini menjadi berkah bagi kami yang membacakan maulid, yang mendengarkan, yang punya tempat, yang punya tempat, serta membaca postingan ini.
Sebelum pulang, pastinya bersuafoto dulu untuk kenang-kenangan. karena ini adalah kali pertama kami kunjung kemari. Dan ditempat ini baru pertama kali Maulid Habsyi di bacakan.
Abi Khairul yang berdiri menggunakan baju koko dan kopiah hitam, sebelah kiri beliau adalah Geuchik setempat.
Sekian dari saya.
Salam Hangat
Wassalamualaikum
@kautsarmuhd
cc: @steemcurator01 @steemcurator02 @radjasalman @nazarul @muzack1 @el-nailul @anroja @ernaerningsih @steemitblfog