Hukum Hammurabi # 8

Dan masyarakat Hiterlands banyak mendegarkan cerita-cerita yang disampaikan oleh para pengunjung dari luar tentang kejadian-kejadian dan bencana yang dialami oleh para saudara-saudara mereka yang terdapat di daerah lain setelah hukum Hammurabi sampai ketempat mereka. Sehinga mereka menjadi takut dan merasa ngeri dengan dengan cerita dan kejiadian-kejadian yang dialami oleh saudara mereka itu, mereka berdoa siang dan malam agar para kurir tidak pernah sampai dan tidak pernah bisa membawa hukum tersebut ke tempat mereka.

Pemimpin mereka yang bernama Pak Nday, bersumpah untuk tidak akan pernah mematuhi dan menaati sedikitpun hukum tersebut meskipun nantinya tiba disana. Tahun berganti tahun, akhirnya Pak Nday mangkat dan digantikan oleh putranya yang bernama Pak Tuh yang mengambil alih kekuasaan.

Kemudian seorang pelari cepat sampai disana orang tersebut merupakan utusan dari Babilonia, sampai di negeri Hiterlands dengan membawa pesan kepada pemimpin baru mereka untuk dapat pergi ke Ibu kota untuk melapor kepada Sang Raja Hammurabi. Rakyat Hiterlands menjadi sanggat takut, Pak Tuh mempersiapkan diri dan segala sesuatunya untuk berangkat menuju Ibu kota.

Tetapi berbeda dengan rakyat mereka takut dan selalu menantik kepulangan pemimpin mereka, seluruh penduduk akhirya mengambil keputusan untuk mengosongkan kampung yang selama ini mereka tempati, mereka lalu pergi dan berkemah disekeliling kawah raksasa yang terdapat disana.

Setiap hari mereka saling mengenggam tangan, lima ribu orang kurang lebih mengintai lembah dan menatap ke dalam air biru yang ada dalam kawah tersebut yang terdapat didepan mata mereka. “Jangan beri kami hukum”, pinta mereka semua. “Kami tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah yang kami hadapi” mereka mengharap doa mereka didengarkan oleh para dewa, mereka selalu menanti kepulangan pemimpin mereka dengan perasaan yang gelisah dan takut.