Kruis-Positie dan Cita-cita Sosial Politik Soekarno

in #story6 years ago

Beri aku satu miliyun orang tua, akan kupindahkan Pulau Weh (Sabang) ke Pulau Jawa. Beri aku sepuluh pemuda yang berkobar api kemerdekaan di dadanya, akan kuguncangkan dunia – Soekarno.

Kutipan di atas diucapkan Presiden Soekarno di Gedung Atjeh Bioskop, Banda Aceh pada malam 16 Juni 1948, saat memberikan pidato revolusi dan kursus politik di hadapan pemuda Aceh.

Presiden Soekarno menekankan, secara geografis Indonesia yang berada pada kruis-positie antara benua Asia dan Australia dan antara lautan Teduh dengan Samudera Hindia, harus diselamatkan oleh pemuda. Indonesia yang berada di persimpangan jalan dunia harus memaksimalkan potensi kruis-positie itu, jika tidak, maka kruis-positie akan menjadi bencana bagi Indonesia sendiri. Indonesia harus menjadi polisi yang mengawal kruis-positie itu.

Soekarno berdoa.jpg
Presiden Soekarno berdoa sumber

Para pemuda juga diminta untuk berpikir air minded, untuk membangun kekuatan angkatan udara militer dan sipil, supaya hubungan antar daerah yang satu dengan daerah yang lain bisa berjalan dengan baik, lebih-lebih untuk daerah-daerah yang tidak bisa dibangun jalan raya dan rel kereta api.

Untuk mewujudkan cita-cita sosial dan politiknya itu, Presiden Soekarno menginginkan setiap daerah Keresidenan (setingkat di bawah provinsi) di Pulau Jawa memiliki lima pesawat.

Semetara untuk daerah-daerah di Sumatera, Presiden Soekarno meminta Aceh membelikan enam pesawat, Sumatera Timur lima pesawat, Riau tiga pesawat, Jambi dua pesawat, Minangkabau pesawat, Lampung enam pesawat, Palembang lima pesawat, Lampung enam pesawat. Tapi, sejarah kemudian mencatat, hanya Aceh yang mampu mewujudkan cita-cita Presiden Soekarno itu dengan menyumbang dua pesawat, Seulawah RI 001 dan Seulawah RI 002 sebagai cikal bakal maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

soekarno hormat_pintersestcom.jpg
Presiden Soekarno memberi hormat sumber

Bagi Presiden Soekarno, melihat pemuda adalah melihat masa depan cita-cita bangsa. Sementara melihat wajah orang tua di atas 80 tahun baginya adalah tak lagi melihat wajah manusia, tapi seperti melihat kuburan, satu kaki orang tua-tua sudah di dalam kubur.

Untuk mewujudkan cita-cita politik dan sosial itu, menurut Presiden Soekarno, Indonesia punya pemimpin-pemimpin besar seperti Muhammad Hatta, yang cita-citanya lebih besar dari Muhammad Hatta itu sendiri.

Presiden Soekarno menyamakan Muhammad Hatta dengan Nehru dan Gandi dari India. “Hatta, Nehru, Gandhi bisa dimasukkan dalam penjara, tapi cita-citanya tak dapat dikurung dalam penjara,” tegas Soekarno di hadapan ribuan pemuda Aceh.

Bagi Presiden Soekarno negara Republik Indonesia yang sudah diproklamirkan kemerdekaannya bukanlah tujuan, negara hanya alat untuk mencapai tujuan. “Negara bukan doel, bukan tujuan, negara adalah middle, negara adalah jembatan untuk mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan makmur,” lanjut Presiden Soekarno.

Wapres Hatta turun dari pesawat Seulawah.jpg
Muhammad Hatta ketika berkunjung ke Aceh dengan pesawat Seulawah RI 002 sumbangan rakyat Aceh untuk republik Indonesia sumber

Indonesia yang berada di tengah revolusi harus diselamatkan oleh pemuda, meski revolusi membutuhkan waktu puluhan tahun. Sejak dimulau gerakan nasional pada tahun 1908 hingga tahun 1948 (saat Soekarno menyampaikan pidato ini), sudah 40 tahun berjalan, revolusi nasional Indonesia belum selesai. Cita-cita sosial dan politik Indonesia belum terwujud.

Dengan kekuatan pemuda Presiden Soekarno mencita-citakan pada tahun 1975, atau 25 tahun dari pidatonya itu, setiap rumah di Indonesia sampai ke desa terpencil di pelosok gunung sekalipun, sudah menikmati aliran listrik, pembangunan kereta api sudah merata di semua daerah.

Ia juga bercita-cita di tahun 1975 setiap rumah tangga di Indonesia memiliki radio untuk mendengar berita dunia dan menikmati alunan syahdu lagu-lagu Miss Sumarti yang merdu. “Aku bercita-cita Indonesia yang modern bukan kapitalis, tapi modern kolektivis, gotong royong membangun pergaulan hidup yang makmur,” tegasnya.

Di tahun 1967 Presiden Soekarno menginginkan saat itu rakyat Indonesia bisa pelesiran ke berbagai kota di dunia, dengan maskapai penerbangan Indonesia sendiri. Sebuah cita-cita yang sampai sekarang belum sepenuhnya bisa diwujudkan oleh pemerintah di negara yang diwariskan Soekarno ini.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63191.06
ETH 2551.41
USDT 1.00
SBD 2.65