A Journey to Bogor, Part #2: antara Medan dan Jakarta
Perjalanan dari Bandara Malikussaleh Lhokseumawe ke Kualanamu Medan dengan pesawat terbang hanya memakan waktu 60 menit. Cuaca juga sangat dan bersahabat untuk penerbangan, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tinggal berdoa saja semoga selamat dalam perjalanan. Pesawat saya berangkat sekitar pukul 12.30 WIB dan sampai di Kualanamu Medan pukul 13.30 WIB. Pesawat berikutnya dari Medan menuju Jakarta pukul 15.50 WIB.
Source: Bandara Kualanamu Medan
Penerbangan ke Jakarta on time, tepat waktu. Setelah melewati gate 8, saya naik pesawat melalui garbarata, lorong belalai pesawat. Di sana sudah terjadi antrian panjang dan suhu sangat panas. AC tidak hidup atau sengaja tidak dihidupkan atau malah tidak ada? Maklum, ini adalah maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier (LCC) bukan maskapai medium service atau full service. Akhirnya rasa itu saya pendam dan telan sendiri, toh orang lain juga maklum, tidak ada yang protes.
Lagi pula jika membuat keluhan maka nanti jangan-jangan akan berbuntut panjang. Contoh teranyar adalah apa yang dialami oleh komika Muhadkly MT alias "Acho". Keluhannya bukannya ditanggapi malah Acho yang dipolisikan. Ternyata hak-hak konsumen di Indonesia masih terabaikan meskipun sudah ada UU tentang pelindungan konsumen dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Contoh lain, jika kita memarkir kenderaan maka segala kerusakan dan kehilangan bukan menjadi tanggung jawab pengelola tetapi menjadi tanggung jawab penuh si pemilik kenderaan.
Namun ketika masuk ke dalam pesawat, langsung disambut oleh pramugari yang cantik, ramah, dan sigap. Mereka dengan ramah mengarahkan saya ke tempat duduk masing-masing sesuai nomor yang tertera di boarding pass disertai seulas senyuman manis. Bah. Setelah itu sang pramugari langsung melayani penumpang lain dengan perlakuan dan senyuman yang sama. Senyuman manis itu bukan hanya kepada saya rupanya. Ramah dan senyum manis rupanya kewajiban bagi pramugari dan sudah dituangkan dalam SOP, Standard Operating Procedure dalam melayani penumpang.
Penerbangan ke Jakarta memakan waktu lebih kurang dua jam. Selama penerbangan tidak ada yang dapat saya lakukan karena maskapai penerbangan tidak menyediakan hiburan, majalah ataupun surat kabar di dalam pesawat. Duduk lama, seratus dua puluh menit tanpa berbuat apapun benar-benar membosankan dan menyiksa. Saya juga lupa membawa bahan bacaan sendiri. Saya juga tidak dapat leluasa melihat keluar pesawat karena tempat duduk terletak di samping gang.
Di dalam pesawat, saya dan mungkin juga bagi penumpang lain, khususnya yang duduk disamping gang sering melihat pramugari, makhluk manis dalam pesawat yang sering lalu lalang. Mereka berjalan ke depan dan kebelakang sambil sesekali matanya diarahkan kepada penumpang, memeriksa dengan sopan. Mereka inilah yang memastikan semua penumpang aman, nyaman hingga mendarat dengan selamat di tempat tujuan. Para pamugari ini terdiri atas cewek-cewek cantik, tubuh proporsioanl, tinggi dan langsing. Benar-benar orang-orang pilihan.
Pramugari harus tinggi agar mudah melaksanakan tugas dalam membantu penumpang dalam menaikkan dan menurunkan barang dari bagasi. Mereka harus langsing, slim, agar dapat melewati gang sempit yang ada di pesawat. Terus, kenapa mereka harus cantik? Cantik kan tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan. Ini ada semacam diskriminasi dalam penerimaan karyawan dan hal ini juga sering dilakukan oleh perusahaan lain seperti perbankan.
Dalam setiap kesempatan penerimaan karyawan baru selalu mencantumkan syarat “berpenampilan menarik”. Padahal itu hanyalah kata-kata yang disamarkan, kamuflase, maksudnya calon pelamar wajib cantik atau ganteng, sementara yang jelek tidak akan diterima. Kenapa tidak langsung saja menggunakan kata-kata ”cantik dan ganteng”? Takut diprotes? Ternyata mereka yang cantik dan ganteng memiliki peluang kerja yang lebih besar dibandingkan dengan yang jelek. Ini hampir sama teori seleksi alam, dimana yang paling kuatlah yang bertahan. Dalam konteks ini maka yang cantik dan gantenglah yang lebih berpeluang untuk mendapat sebuah pekerjaan.
Source: Bandara Soekarno Hatta
Pesawat udara yang saya tumpangi mendarat mulus di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) sekitar pukul 18.30 WIB. Suasana di luar gedung bandara sudah gelap dan terpaan angin malam sudah mulai terasa di kulit.
Ada pertanyaan yang belum terjawab setiap saya mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Kenapa bandara itu disingkat dengan Soetta? Bagi saya itu sangat tidak “pas” karena dapat menghilangkan esensi dan nilai-nilai kepahlawanan Soekarno dan Hatta selaku proklamator Republik Indonesia. Bagi saya, Soetta itu tidak bermakna apa-apa.
Setelah mengambil bagasi dan keluar dari gedung bandara maka selanjutnya saya menggunakan jalan darat menuju Bogor. Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB ketika saya naik dan duduk dalam bus Damri.
Bogor, I’m coming…….
Baca juga:
A Journey to Bogor: Part #1
Cerita sangat menarik...
Terimakasih bung @suheri. 😊
@royrodgers has voted on behalf of @minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowponds team on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond.
Kami telah upvote ya..
Terimakasih banyak @puncakbukit atas apresiasinya terhadap tulisan saya
postingan yang bagus @ismadi, kunjungi artikel2 saya di @jekisatria
Terimakasih banyak. kita dapat saling mengunjungi agar dapat memberi apresiasi dan masukan satu sama lain.
Betuk sekali mas @ismadi
Kisah yang sangat menarik, sepertinya kisah tersebut belum selesai... saya masih menunggu post Pak Doto @ismadi selanjutnya...
Hehehe....betul3x Pak Senator. Ini hanya masih berlanjut, berseri. Tunggu saja kelanjutan cerita dan kejutan2 berikutnya.
@reported has voted on behalf of @minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowponds team on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond.
Ok. Terimakasih
@eileenbeach has voted on behalf of @minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowponds team on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond.
Thank you very much
Seharusnya foto pramugari yang cantik2 itu diambil versi asli dong, jangan yang di internet. Jadi saya bisa menilai, ini bener cantik atau only in imaginary processor of you. He
Tidak saya ajak foto pramugari, khawatir nanti disebut "penumpang genit seperti sebutan pejabat genit 😂😂
Beberapa lowongan perkerjaan mensyaratkan berpenampilan menarik yang langsung akan dikorelasikan dengan cantik atau ganteng, tapi masih banyak juga loker yang syarat utamanya IPK > 2,75 untuk eksak dan >3 untuk non eksak... oke, ditunggu cerita selanjutnya di Bogor :)
Ya benar. Tdk semua loker mensyaratkan berpenampilan menarik alias cantik atau ganteng, tetapi lbh kepada kemampuan, kompetensi seseorang.
@minnowpond1 has voted on behalf of @minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowponds team on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond.
Ok. Thank you