Bom Waktu Tapal Batas

Source

Hari sabtu (11/9/2017), Harian Serambi Indonesia memuat berita dan menjadi headline tentang penguasaan empat pulau milik Aceh Singkil oleh Sumatera Utara. Berita ini menyengat semua kalangan di Aceh, baik anggota DPR, DPD, pemerintah daerah dan rakyat biasa. Ini menunjukkan bahwa masalah tapal batas dan wilayah itu sangat sensitif. Masalah tapal batas harus diurus dengan baik karena dapat menimbulkan konflik, nyawa dan peperangan. Baik itu tapal batas Negara, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa sampai tapal batas tanah milik pribadi.
http://aceh.tribunnews.com/2017/11/12/pulau-yang-diklaim-sumut-ternyata-bersertifikat-atas-nama-warga-aceh-selatan

Source

Tapal batas merupakan garis pembatas atau pemisah antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Tapal batas ini membagi wilayah tertentu sehingga wilayah tersebut dapat dikuasai, dipergunakan dan dikelola sesuai keingan penguasa wilayah tersebut. Dan pemilik wilayah tersebut berdaulat atas wilayahnya dan dikontrol oleh sipil maupun militer baik di darat, air dan udara serta juga angkasa. Penguasaan wilayah itu bermakna bahwa daerah tersebut dapat dikuasai, dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti bercocok tanam, pemukiman, pemanfaatan sumberdaya alam maupun untuk pangkalan militer.

Source

Untuk tingkat Negara, masih segar dalam ingatan kita ketika Indonesia kehilangan dua pulau sekaligus, Sipadan dan Ligitan, yang diklaim dan dimasukkan ke wilayah Malaysia tahun 2002 melalui keputusan Mahkamah Internasional. Alasannya MI memenangkan pihak Malaysia karena kedua pulau tersebut sudah dikelola oleh Inggris (negara penjajah Malaysia) sejak tahun 1930 dan dan juga sudah dilakukan operasi mercu suar sejak 1960-an.

Contoh lain adalah klaim Kepulauan Spratly di Laut China Selatan (LCS) oleh tiga negara sekaligus, China, Vietnam dan Filipina. Klaim tapal batas ini benar-benar menjadikan LCS sangat panas, apalagi pemerintahan China sangat agresif melalukan patroli di sana. Kepulauan Spratly sebenarnya adalah gugusan kepulauan tetapi punya posisi strategis karena dapat dimanfaatkan dapat dimanfaatkan SDA nya seperti perikanan, bahan tambang, pariwisata dan bahkan digunakan untuk pertahanan. China sangat agresif di LCS, sampai-sampai Pulau Natuna milik Indonesia juga sudah diklaim sebagai bagian negara China.

Source

Untuk udara, kita memang belum sepenuhnya berdaulat, dimana wilayah Natuna dari Provinsi Kepulauan Seribu masih di bawah kendali otoritas Singapura. Jika Indonesia mau menggunakan wilayah udara tersebut untuk penerbangan maka harus meminta izin kepada Singapura. Ironis!

Source

Untuk tingkat kabupaten, khususnya di Aceh kita masih ingat sengketa tapal batas antara Aceh Utara dan Bener Meriah. Sengketa terjadi di Kecamatan Sawang Aceh Utara dengan Kecamatan Permata Bener Meriah. Sengketa tersebut masih belum dianggap selesai dan masih menyisakan ketidak puasan di kedua belah pihak.

Sengketa tapal batas juga dapat terjadi di tingkat kecamatan dan desa. Sengketa di tingkat desa seperti yang terjadi di Kecamatan Nisam Aceh Utara antara Desa Panton dan Desa Meunasah Alue. Api sengketa tapal batas yang sudah lama terpendam pecah pada saat pembuatan gapura untuk memperingati 17 Agustus 2017.

Source

Kepastian tapal batas sangat penting agar suatu wilaya dapat kontrol dan pemanfaatan sumberdaya alam untuk kemakmuran suatu wilayah. Oleh sebab itu sudah seharusnya pemerintah menjadikan hal ini menjadi masalah prioritas untuk diselesaikan segera sebelum menjadi masalah besar dan dapat berdampak luas bagi masyarakat, bangsa dan negara.