Menakar Penyebab Harga Digital Aset Kembali Naik?

Setahun terakhir adalah waktu terberat yang dialami semua orang, berbagai sektor terguncang hebat. Di mulai dari akhir berbahaya Amerika dalam menyerang panglima tertinggi Iran. Banyak pihak yang beranggapan akan ada perang besar antar kedua negara.

Nyatanya semua hal tersebut tidak terjadi, kemunculan Virus di Wuhan, Tiongkok seakan menjadi puncak dari segalanya. Menjadi pandemi global yang membahayakan penduduk manusia dan menjadi ketakutan global.

Efek kesehatan dampaknya besar, segala hal berpengaruh akibatnya. Misalnya saja sektor ekonomi, pariwisata, keuangan hingga dunia hiburan. Semua orang lebih memilih di rumah saja agar terhindar dari paparan virus.

Namun dari berbagai faktor tersebut, tahun lalu tidaklah terlalu buruk. Bahkan bisa dikatakan sebagai kejutan besar di berbagai sektor, salah satunya dunia digital aset yang kembali menggeliat. Harganya sempat jatuh di tahun 2018 dan 2019, malahan dianggap tidak punya peluang akan masa depan.

Namun kini merangkak naik kembali, semua orang gembira. Ada yang sebelumnya nyangkut atau rugi, kini merasa untung semuanya. Lalu muncul pertanyaan, apa penyebabnya sehingga market cryptocurrency bisa kembali bergairah. Berikut penyebab dan alasannya, cekidot:

Anjloknya Ekonomi Akibat COVID-19

Faktor ini seakan membuat orang lebih memilih saving money di tempat aman. Perbankan pun terdampak sangat besar dalam hal ini, ada banyak nasabah yang memilih memegang uang cash. Alasannya adalah mudah dibelanjakan terutama di masa pandemi.

Salah satu yang paling aman buat banyak orang adalah dengan mengonversikannya dalam bentuk digital aset. Selain aman dan mudah dibelanjakan kapan saja, digital aset punya sistem blockchain dan tidak terpengaruh saat masa COVID. Malahan nilai meningkat saat masa COVID hingga saat ini. Malahan semua orang kini merasa untung karena nilai terus naik dari waktu ke waktu.

Pengaruh dalam Pemilu USA

Memang mengapa pemilu USA sangat berpengaruh dalam dunia digital aset? Faktor pertama karena kemenangan dari Joe Biden dari Partai Demokrat, mengalahkan petahana Donald Trump dari Partai Republik.

Secara tak langsung Trump punya andil besar dalam perang dagang dan tekanan ekonomi di sejumlah negara. Bahkan ia punya kebijakan yang cukup keras seperti pelarangan penggunaan BTC dan berbagai kripto lainnya. Termasuk dalam kejatuhan harga di tahun 2018 karena kebijakannya kala itu.

Kini Joe Biden yang berhasil menang, rasanya lebih melunak dan bahkan membuat banyak pihak di USA kembali aktif dalam memperdagangkan digital aset. Ini membuat harga digital aset langsung naik saat kemenangannya Oktober lalu.

Proses Halving dari BTC

Halving merujuk pada pengurangan jumlah pasokan BTC yang ada di pasar hingga separuh setiap 4 tahun sekali. Saat ini jumlah yang ditambang sebanyak 18.377.000, jumlah tersebut makin berkurang hingga mencapai masa akhir produksi yaitu 21 juta unit. Halving pun terjadi saat 210.000 block berhasil ditambang oleh para miner.

Beda dengan konsep mata uang fiat yang kita gunakan saat ini, BTC jumlah terbatas dan sudah dikunci pada block sebelum meluncur. Bahkan jauh sebelum diluncurkan di pasar, ia sudah diatur jumlahnya sebanyak 21 juta. Bila mata uang fiat bisa dicetak kapan saja oleh negara dan tak jarang berdampak pada inflasi pada ekonomi sulit seperti saat ini.

Jumlah uang yang beredar jauh lebih banyak dibandingkan dengan permintaan, inilah yang tidak terjadi di BTC dan Altcoin lainnya. Konsep keseluruhan dari mata uang kripto layaknya emas tapi dalam bentuk digital. Jumlahnya tidak akan bertambah bahkan akan terus naik seiring dengan bertambahnya permintaan.

Setelah masa Halving, pastinya jumlah BTC jadi lebih terbatas dan secara tak langsung meringankan para minner dan juga meningkatkan keuntungan mereka. Alhasil terlihat jelas setelah Halving awal Mei jadi titik balik dari BTC yang sempat terpengaruh saat awal COVID.

Dukungan transaksi dari Paypal

Sudah bukan hal asing bahwa Paypal terkenal sebagai aplikasi yang mudahkan proses transaksi global. Proses transaksi yang cepat antar pengguna tanpa layanan bank dihadirkan oleh Paypal.

Salah satunya adalah mendukung mata uang kripto seperti Bitcoin dalam layanan milik mereka. Secara tak langsung ini membuat banyak orang tertarik dengan Paypal dalam proses transaksi cepat dan aman. Sekaligus menambah jumlah pengguna yang sebelumnya kesulitan dalam mencairkan aset digital milik mereka.

Investasi besar dari Guggenheim Partners

Sebagai informasi bahwa ini merupakan sebuah perusahaan besar dari Wall Street yang bergerka di bidang investasi dan konsultasi keuangan dan pasar modal. Ada begitu banyak aset yang mereka kelola yang jumlah hingga US$ 275 miliar.

Jadi di tengah pandemi saat ini, mereka mencoba berinvestasi ke digital aset, mereka memilih Bitcoin sebagai digital aset terbesar saat ini. Jumlah investasi hingga US$ 530 juta, nilai tersebut akan terus bertambah pastinya. Secara tak langsung membuat sejumlah pihak mulai berani berinvestasi ke Bitcoin yang sebelumnya dianggap bubble dan sangat fluktuatif.

Dukungan publik figur

Sejumlah pihak pun nyata berpengaruh besar terutama yang menjadi influencer di kalangan investor. Terbaru adalah Tweet yang ditulis oleh Elon Musk selaku CEO Tesla dan SpaceX. Ia menuliskan emot Dogecoin, sehingga berdampak harga Dogecoin meroket hingga 500%.

Mungkin ada juga banyak public figure yang melakukan hal serupa, pengaruh internet membuat banyak digital aset naik. Meskipun tidak semuanya, secara tak langsung nilai tersebut akan terus naik tergantung situasi di masa depan. Apakah nantinya harus kembali jatuh atau terus meroket, hanya waktu yang bisa menjawab.

Intinya bila berinvestasi, gunakan banyak keranjang dalam menyimpan banyak telur. Supaya Anda tidak kewalahan saat semua telur harus rusak karena masih ada keranjang lainnya yang terlindungi.

Semoga tulisan ini menginspirasi kita semua, kalau menurut Anda apa penyebab kenaikan tersebut, silakan tulis dikolom komentar. Akhir kata: Have a Nice Days.