Daun Kelapa untuk Rumpon Di Laut | Coconut Leaf for FADs in Sea

Salam Komunitas Steemit Indonesia from @ilyasismail. 

Dipostingan saya kali ini ingin memperkenalkan rumpon laut  yang terbuat dari daun kelapa. Penggunaan daun nyiur sebagai rumpon di laut, ternyata telah digunakan para nelayan di pesisir Aceh sejak dahulu kala. Rumpon laut merupakan salah satu alat yang digunakan nelayan untuk menarik ikan agar berkumpul di bawah dan di sekitar rumpon yang sengaja dibuat para nelayan, kemudian dibiarkan mengapung dalam lautan. Alat untuk pemberat agar rumpon tidak terbawa arus, nelayan menggunakan beton yang telah dipasang gelang yang terbuat dari ban bekas sepeda motor, berdiameter 80 cm.  

Fungsi  ban sepeda motor bekas sebagai gelang yang telah di cor ke beton untuk mengikat tali panjang sesuai kedalaman laut. Di tali tersebut kemudian di ikat daun kelapa dengan jarak setai dua meter tali terdiri dari 5 potongan daun kelapa. Sehingga terbentuk satu kumpulan rumpon.  

Seperti yang diceritakan nelayan Kuala Idi Aceh Timur. Setiap 1 rumpon laut yang dibuat mereka menghabiskan sebanyak 500 pelepah daun kelapa dan 12 unit beton dan ratusan meter tali ukuran besar. (Penggunaan tali tergantung kedalaman laut).Setiap pembuatan satu rumpon laut para melayan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp6.000.000, sampai dengan Rp8.000.000,. Dana yang paling banyak dibutuhkan untuk biaya tali pengikat. sedangkan beton hanya Rp100.000,/unit, daun kelapa Rp1.500,/pelepah. 

 

Nelayan juga harus rutin merawat  rumpon laut yang telah dipasang. Para nelayan setiap bulannya harus menggantikan daun kelapa. Kerena daun kelapa yang telah kering tidak disukai oleh ikan, sehingga para nelayan harus menggantinya setiap bulan, agar rumpon laut itu selalu baru dan disukai oleh ikan.  Setiap nelayan memberi tanda rumpon tersebut dengan pelampung gabus. 

Masing-masing nelayan mempunyai rumpon sendiri. Adat laut di seluruh Aceh, setiap nelayan tidak dibenarkan menangkap ikan di rumpon milik orang lain.  Barang siapa yang menangkap ikan di rumpon milik orang lain, akan mendapatkan sanksi atau harus berbagi hasil tangkapan. Masing-masing kapal nelayan di Aceh mempunyai rumpon sendiri dan aturan ini berlaku untuk seluruh nelayan di Provinsi Aceh, Indonesia. 

ENGLISH :

Dear Steemit friends.

In may post this time want to introduce sea FADs made from coconut leaves. The use of foliage as a FADs in the sea, it has been used by fishermen in Aceh coast since ancient times. Sea FADs is one of the tools used by fishermen to atract fish to gather under and around the FADs are not that deliberately made the fishermen, then allowed to float in ocean. Tools for ballast for FADs are not driffing, fishermen use concrete that has mounted bracelest made of motorcycle tire, in diameter 80 cm. 

The function of the used motorcycle tire as bracelet that has been cast to concrete to tie a long rope to the depth of the sea. In the rope and then in the bundle of coconut leaves with a distance of 2 meter straw string consists of 5 pieces of cocobut leaves. So that formed a collection of FADs. 

As told by a fishermen Kuala Idi Aceh Timur. Every 1 marine FADs made they spend 500 coconut leaves and 12 units of concrete and hundreds of meter of large straps. (The use of the rope depends on the depth of the sea). Each manufacture of seam FADS of the maid should cost Rp6,000.000, up to Rp8.000.000. the most funds are needed for the cost of the starp. While the concrete is only Rp100.000,/ unit. Coconut leaves Rp1.500/ midrib. 

Fishermen also have to rountenelu care for tehe installed sea FADs. The fishermen every month should replece tehe coocnut leaves. Because the drien coconut leaves aren dont like by the fish, so the fishermen have to repelece them every month, so that the sea FADs is alwasy new and like by the fish.  Each fishermen mark the FADs with a crork buoy. 

Each fishermen has his own FADs. Indigenous sea troughout Aceh, every fishermen is not allowed to fish in FADs belonging to someone else. Anyone who catches fish in FADs beleongs to someone else, will get a sanction or have to sher the catch. Each fishing boat in Aceh has its own FADs and this rule applies to all fishermen in Aceh Province, Indonesia.  

Greetings for steemit friends  

 By : @ilyasismail  

SALAM KOMUNITAS STEEMIT ACEH TIMUR