Bek Meusuruek Bak Uruek Soet

in #indonesia6 years ago

6p580tgsbp.jpg

“Unta Me Kitab Han Meusuruk Bak Uruk Shot”
(Unta angkut kitab tidak pernah terperosok ke lubang yang sama)

Kata-kata tersebut sering diucapkan orang tua-tua di Aceh untuk mengingatkan orang-orang agar jangan terulang pada permasalahan yang sama. Jika kita terulang pada persolan yang sama, berarti lebih pintar unta dari pada kita manusia yang mempunyai akal pikiran yang cerdas. Nah sekarang terserah Anda semua mau lebih buruk dari unta atau kita fungsikan diri kita sebagai manusia yang telah dianugerahkan akal pikiran.

Pada artikel ini saya ingin menceritakan perjanjian antara Aceh dengan Indonesia yang pernah terjadi pada Perjanjian Ikrar Lamteh pada tahun 1957 silam, yang pada akhirnya perjanjian tersebut pelan-pelan sirna dan muncul konflik baru di Aceh yaitu gerakan Aceh Merdeka yang dimulai pada tahun 1976. Sejarah telah mengajari kita semua, seharusnya sejarah besar tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua.

Dengan sirnanya perjanjian Lam Teh konflik baru pun muncul dan berakhir juga dengan sebuah perdamaian perjanjian atau MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005 antara GAM dengan Pemerintah Indonesia. Apakah perjanjian ini juga kedepan akan pelan-pelan aus dengan munculnya konflik baru. Tentunya semua masyarakat hari ini menginginkan perdamaian Aceh yang telah terajut ini dapat berlanjut sepanjang masa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tercinta ini.

6vpyx952by.jpg

Hari ini semua itu tergantung pada diri kita masyarakat Aceh untuk kita jaga bersama perjanjian MoU Helsinki dan kita inplimentasikan untuk kesejahteraan dalam mengapai kelangsungan hidup kita di Aceh ini. Hal yang paling kecil dapat kita lakukan adalah bersatu saling membantu dan dapat kita jauhi segala perselisihan meski dalam persolan yang sangat kecil. Sebagaimana amanat hadih maja Aceh dibawah ini :

Tameupake alang, Tameuprang papa
(Bertengkar tangung, Berperang sengsara)

Nah agar perjanjian yang telah terajut selama 13 tahun ini dapat kita selamatkan sepanjang masa hingga ke anak cucu kita nanti, dan tidak terjadi seperti perjajian Lam Teh, artinya kita semua selaku masyarakat yang cerdas tidak akan mau Meusuruk Bak Uruek Soet (Terperosok kelubang yang sama). Jangan Tunda Bahagia, Berbahagialah Senantiasa dan Bersyukurlah.

By : @ilyasismail

Sort:  

@mukhtarilyas, damailah selalu Acehku tanoh keunebah pusaka indatu, nyan harapan bang @ilyasismail

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63237.60
ETH 2647.23
USDT 1.00
SBD 2.81