Traveling with my family hunting for culinary delights in Bireun || My car ran out of gas on the way
Hari minggu merupakan hari pilihan, apakah itu kita anggap sebagai awal hari atau hari penutup dalam satu minggu. jika hari minggu merupakan awal hari atau di hitung hari pertama dalam satu minggu berarti kita harus mempersiapkan diri untuk esok kita mulai beraktifitas seperti menyiapkan baju yang akan kita gunakan besok senin, membuat rencana-rencana produktif untuk hari-hari berikut, pokoknya hari minggu adalah hari yang sibuk mempersiapkan aktivitas untuk hari senin dan seterusnya.
Namun jika kita anggap hari minggu itu sebagai penutup hari selama satu minggu tentunya kita sudah menyiapkan keperluan senin di hari-hari sebelumnya, misalnya baju untuk hari senin sudah kita siapkan dihari rabu dan segala PR (pekerjaan rumah) di hari jumat itu semua telah selesai maka minggu merupakan me time atau family time. Dan untuk hari Minggu ini aku menjadikannya sebagai family time, saatnya berbahagia bersama keluarga dan judulnya kami hunting makanan sambil traveling.
Kami ingin jalan-jalan tapi gak tau arah mau kemana, suamiku mengajak jalan tapi aku yang harus memutuskan kemana arah tujuan. Dan kebetulan letak rumahku di bagian utara jadi ada 3 pilihan tempat yang akan kamu tuju
Arah ke barat artinya kami boleh ke bireun, atau Batee iliek (Sungai pemandian umum)waktu tempuh 2 jam perjalanan.
Arah timur ke kota langsa dan disitu kulinernya enak-enak dan murah meriah, atau pergi ke hutan lindung. waktu tempuh 3 jam perjalanan.
Arah ke selatan, gunung Salak atau takengon waktu tempuh 2-3 jam perjalanan. namun mendaki karena daerah pegunungan.
Akhirnya kami memutuskan ke daerah barat yaitu ke bireun dan batee iliek karena anakku ingin merasakan menu jadul di kota bireun. Tapi anakku tidak mau ke batee iliek, karena lokasinya yang tidak dia sukai. Dia mengajak ke mini kulus yang masih masuk kawasan bireun tapi menuju arah Takengon, ok suamiku setuju dan Kamipun akan pergi kesana dan sebelumnya kami membeli buah-buahan di daerah mon gedong dan beberapa jus kesukaan masing-masing, aku membeli Rujak 2 kotak seharga IDR 40,000 (setara 16 steem), buah sawo 4 buah IDR 10,000 (4 steem), buah klengkeng 2 bungkus IDR 20,000 (8 steem) jus alpokat 2 gelas IDR 20,000 (8 steem), jus mangga 1gelas IDR 10,000 (4steem), jus melon 1 gelas IDR 5,000 (2 steem) dan greend tea 5,000. Total belanjaan IDR 105,000 (setara 42 steem). Setelah selesai belanja Buah kamipun keluar dari kota Lhokseumawe dengan melewati jembatan yang memisahkan kota lhokseumawe dengan daerah cunda. Dan kami mampir di SPBU untuk membeli Minyak Solar. tetapi di pinggir jalan sudah tertulis, solar habis.
Sepanjang perjalanan ke bireun kami masuk ke SPBU untuk mencari solar dan semua menulis "Solar Habis" ada sekitar 4 SPBU yang sudah kami datangi. Sampai di kota Bireuen pun tidak ada yang menjual solar, akhirnya suami menyarankan agar tidak usah ke mini kulus takut tidak cukup minyak solar ke sana karena daerah nya mendaki dan itu banyak memakan minyak. Diputuskan kami ke batee iliek dan lihat-lihat pemandangan saja.
Diperjalanan kami memakan rujak buah yang sudah kami beli, rasa rujaknya sangat enak karena buahnya merupakan buah pilihan dan bumbu rujaknya asli menggunakan gula (manisan) boh jok, perpaduan antara gula, cabe dan kacang tanahnya sangat terasa dan gak ada lawannya, walau di tempat laen ada juga rujak yang enak tapi ini sudah legend resep endatu banget.
Sampai di bireun kami merasa haus, karena jus tadi tidak cukup menghilangkan dahaga sampai bireun, kami singgah di indomaret bireun untuk membeli air mineral dan beberapa makanan ringan. total belanja di indomaret IDR 78.000 (setara 31,2 steem). Dan kami pun melanjutkan perjalanan ke batee iliek.
Sampai di batee iliek pukul 5 sore, kami hendak parkir di kawasan yang dekat dengan aliran sungai dan bisa di gunakan buat mandi, karena batu di sana sangat besar-besar, namun karena area parkirnya sempit dan banyak kubangan air bekas banjir kami tidak jadi singgah di sana. Kamipun mencari area parkir yang lebih luas dan lapang dengan konsekuensi kami cuma bisa melihat sungai aliran bawah yang airnya mengalir bekas di pakai orang atas. kami hanya bisa duduk saja di teras kedai jualan tak tidak ada orang yang berani mandi, karena airnya dalam dan arusnya deras.
Setelah duduk selama 1 jam menikmati air yang mengalir dan saling tukar cerita kami pun balik menuju kota Bireun, perjalanan dari batee iliek seharusnya hanya 30 menit, namun karena hujan kami menempuh waktu 1 jam, di jalan hujan sangat lebat sampai jalan hanya terlihat jarak 5-7 meter ke depan, sampai bireun kami mencari rumah makan yang terkenal di bireun dengan menggunakan google kami menemukan beberapa tempat, namun tempatnya tidak worth it lalu kami mencari lokasi lain lagi yang akhirnya kami menemukan BSD cafe, tempatnya sangat bagus, lokasi parkir pun rapi teratur. tersedia kursi dan meja di alam terbuka, namun karena hujan kami ambil meja yang berada di bagian yang ada plafonnya ruangan semua terbuka, walaupun dalam ruangan namun tidak ada dindingnya. Sangat memuaskan jika kuliner di dini.
Aku memesan nasi goreng, suami bebek goreng sambal ijo plus nasi, anak-anak nasi ayam geprek, lalu pesan dimsum 1 porsi, samyang roll cake 1 dan minuman teh dingin, kopi espresso untuk suami total belanja IDR 195,000 (78 steem), menurut aku sekelas cafe yang lumayan mewah harganya masih terjangkau buat rakyat biasa.
Tepat pukul 9 malam kami pun akan pulang karena perjalanan ke kotaku itu 2 jam lagi, apalagi kondisi hujan begini, segera kami pun masuk kendaraan dan bergerak pulang.. kami masih mencari solar semoga pulang ini di SPBU sudah ada solar, namun semua SPBU belum masuk tangki solar. Dengan berharap dan berdoa semoga tidak terjadi apa-apa di jalan. Sepanjang jalan aku sangat mengantuk dan tanpa sadar akupun tertidur, apalagi cuaca sangat dingin di tambah AC vol.1 sangat terbuai untuk tidur cantik. Tiba-tiba suamiku membangunkan dan berkata, mobil kita mogok kehabisan solar .. ya ampun mana jarak ke rumah dan SPBU masih jauh, tapi aku dan suami tidak menampakkan kepanikan agar anak-anak tidak takut, untungnya lagi suamiku sempat menggiring mobil ke pinggir jalan sehingga tidak mengganggu lalu lintas.
Ternyata anakku punya teman yang tinggal di dekat daerah tersebut dan segera menelpon untuk membantu kami mencarikan solar deklite atau pertamina dek walau harga dua kali lipat kami terpaksa juga membelinya. untung teman anakku bersedia membantu walau hujan turun dengan derasnya. Dengan menunggu selama 1 jam akhirnya si alif pun tiba membawa solar dek, total harga solar IDR 113,000 dan kami memberi uang lebih kepada Alif sebesar IDR 150,000 (60 steem).
Sungguh perjalanan yang mengandung banyak makna, disamping terjalin kedekatan antar keluarga, dapat menikmati kuliner di sepanjang jalan, namun ada juga ketidaknyamanan karena bahan bakar yang kurang, namun juga kami merasakan hubungan baik dengan sahabat. Terimakasih Tuhan kami sudah merasakan kebahagian, kenikmatan dan kesusahan semua adalah karunia mu agar kami lebih banyak bersyukur lagi. Mudah-mudahan kami tidak trauma dengan kejadian yang tidak enak ini, karena kami merasa bahagia.
Demikian perjalan ku bersama keluarga, semoga ini bisa di ambil pelajaran. Terimakasih buat sahabat stemian yang sudah mampir dan jumpa lagi di ceritaku yang lain. wasalam @ifatniza.
Hello traveler! 👋🏼
Thanks for sharing your post in the TS Community. Here you are the feedback and evaluation results:
~ Join the X profile, Discord server + Telegram group and have a happy day.👍🏼
Curated by @kikenexum