" SEC | S19W2: Micro Teaching "

Assalamualaikum students, how are you today. Saya harap kalian baik-baik saja dan bisa menerima pelajaran saya pada hari ini. Well hari ini saya akan mengikuti kelas micro teaching yang di selenggarakan oleh Mr.@simonnwigwe, sebelumnya saya akan mengajak murid-murid saya @dewirusli, @yanti85 dan @elagusella untuk berpartisipasi dalam kontes ini.

Micro Teaching adalah
Metode latihan untuk meningkatkan kemampuan serta ketrampilan dasar seorang calon guru dalam mengajar.

Seorang calon guru sebelum dia masuk ke dunia pendidikan harus terlebih dahulu mengenal apa saja yang harus di persiapkan dalam mengajar, saat dosen di perguruan tinggi menerangkan pada mahasiswanya bagaimana mengajar, mereka akan meraba-raba bagaimana sebenarnya guru harus mengajar, dan mereka akan mereka-reka cara mengajar. Bahkan dosen pun mempersilahkan mahasiswanya melakukan micro teaching terhadap sesama mahasiswa.

Namun ketika mereka melakukan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) mereka akan kikuk dan gemetar bahkan terkadang suara pun tidak bisa keluar saat menghadapi murid-murid di dalam kelas. Sebagai guru pamong alangkah bijaksana sebelum anak PPL melakukan micro teaching sebaiknya melihat bagaimana cara guru pamong dalam membuat RPP, menyiapkan alat peraga dan metode apa yang cocok dalam mengajar, minimal mereka melakukan 3 kali pertemuan. Setelah itu barulah mahasiswa PPL di persilahkan menyiapkan bahan-bahan yang akan di ajarkan dalam melakukan micro teaching.

Pertama-tama aku akan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Sebagai guru PPL pasti akan ada kendala yang di temui saat mengajar, kendala tersebut bisa datang dari siswa, contoh siswa yang kurang peduli pada guru PPL atau siswa yang sangat ingin tahu dengan bahan-bahan yang di bawa guru atau pun kendala dari guru itu sendiri, rasa grogi dan tidak percaya diri yang mendalam.
Dalam kondisi seperti ini guru PPL harus menarik nafas yang dalam keluarkan perasaan grogi dan tidak percaya diri, menampilkan sikap ready dengan cara berpakaian yang nyaman, sepatu yang tidak terlalu tinggi, rias wajah yang tidak pucat dan pakai pengharum agar tidak risih dengan bau yang kurang sedap. Setelah percaya diri terpancar, guru PPL harus mencari cara agar siswa fokus pada pelajaran yang di sampaikan seperti suara yang tegas.

Bila siswa mulai membuat keributan segera panggil dengan kata "hai" dan mereka menjawab dengan kata "halo" ulangi sampai 2 kali dan lanjut dengan kesepakatan kerja katakan "anak-anak kita hanya ada waktu 20 menit jika kita dapat bekerja sama maka kalian akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan mendapat puluhan warna dari hasil mencampur dan jika kalian lebih suka ribut, maka praktek hari ini tidak akan kita lakukan" kemudian guru diam sejenak untuk melihat reaksi siswa dan jika siswa semua diam maka lanjutkan kerjanya.

Mengucapkan salam, mengajak anak membaca doa belajar, menjelaskan pelajaran hari ini
Apa itu warna dasar, apa saja yang termasuk warna dasar dan menjelaskan bahwa siswa akan di ajak mencampurkan warna menjadi beberapa warna dan apa tujuannya.

Memberikan bahan yang akan mereka campur, mula-mula mencampur dengan bagian yang sama contoh warna merah di campur dengan kuning dengan ukuran yang sama akan menjadi warna apa? Kemudian warna orange di campur dengan biru dengan bagian yang sama akan menjadi warna apa? Dan seterusnya mereka sendiri yang akan mencampur dengan ukuran yang mereka tentukan sendiri. Setelah waktu yang tersedia habis, maka mereka harus menghentikan pekerjaannya dan mencatat berapa warna yang telah mereka selesaikan.

Guru meminta siswa membuat kesimpulan berdasarkan pertanyaan di bawah ini

1. Tuliskan 3 warna dasar!
2. Tuliskan 3 warna yang kamu campurkan dan berapa ukuran masing-masing warna yang kamu campur tadi!
3. Apa tujuan dari pelajaran hari ini!

Begitu kira-kira guru PPL mengadakan micro teaching. Bagi guru PPL itu sendiri dengan waktu 20 menit dan selesai seakan-akan beban di pundaknya sudah lepas dan setidaknya mereka sudah mengerti bagaimana menghadapi siswa langsung. Tetapi bagi guru sesungguhnya waktu tersebut sangat kurang karena guru sesungguhnya sangat ingin agar siswanya banyak mengeksplor kemampuan dan belajar lebih banyak lagi agar lebih banyak tahu.

Menjadi guru bukanlah hal yang mudah dan bukan hanya sekedar mengajar dan mendidik banyak faktor kualifikasi yang bisa kita lakukan

1. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
2. Bertindak sebagai panutan.
3. Menilai secara objektif.
4. Terus belajar dan berkembang.
5. Mampu beradaptasi dan bersikap fleksibel.
6. Bersikap sabar.
7. Mampu menyampaikan materi dengan menarik.

Demikian sahabat belajar micro teaching untuk hari ini, saya harap kalian menyukai postinganku kali ini , jangan lupa kalian vote dan komentar yang baik di sini. Terimakasih banyak...Wasalam @ifatniza.