One Picture And One Story Week #54
Assalammualaikum Wr. Wb. |
---|
Halo apakabar stemians, jumpa lagi dengan @ifatniza di sini, dalam 1 Picture 1 Story yang di selenggarakan oleh @suboohi dalam steem for Pakistan. sebelumnya selangi aku ingat aku akan mengundang si cantik @megaaulia si centil @ulfatulrahmah dan mama kece @elagusella untuk hadir di kontes ini, karena foto-foto yang kalian punya keren-keren.
Ini adalah foto saya dan anak saya Retno Andhini, dia adalah anak bungsu saya yang duduk di SMP kelas 2. Dia berhasil menghafal jus 30 sehingga dia mendapatkan piala yang di berikan oleh gurunya. Namun di balik senyum bahagia itu ada sedikit drama di saat-saat menjelang dia harus menghafal surah demi surah Al quran yang harus dia setor kepada guru kelasnya.
Retno bukanlah anak yang cerdas dia tidak seperti kakak-kakaknya yang lain, dia belajar sangat santai dan jika di suka pelajaran tersebut dia akan belajar habis-habisan, namun jika dia tidak suka dia tidak mau menggubris sedikitpun. Memang pola yang kami terapkan pada nya lebih ringan dari pada ke 3 orang kakaknya. Barangkali karena dia anak bungsu sehingga pola asuh pun sedikit lebih santai dan perhatian sepenuhnya kami berikan pada dia, kami terlalu membebaskan boleh tidak belajar jika dia lagi kelelahan, padahal pada anak-anak yang lain saat belajar mereka harus duduk di kursi makan dan semua memegang buku, hingga sampai sekarangpun saat mengalami kesulitan mereka akan selalu mencari di buku atau internet hal-hal yang sulit untuk di pahami.
Akhirnya kami kewalahan menghadapi anak satu ini, mau marah sudah terlambat, hanya memberi motivasi saja agar dia bersemangat dan rajin dalam belajar. Gurunya memberi tahu orang tua murid bahwa anak-anak yang bisa hafal quran juz 30 maka akan di berikan piala. Maka aku memberi motivasi pada dia agar mau menghafal juz 30, mulanya dia menolak, capek katanya, kepala otaknya gak sanggup jika harus menghafal banyak-banyak. trus aku bilang , kapan kamu bisa membanggakan orang tua dengan menampilkan yang terbaik jika bukan sekarang, gak apa-apa jika kamu tidak pintar, tapi mama akan bahagia jika kamu dapat menghafal 1 juz alquran ini.
Dia setuju setelah saya menjanjikan handphone baru jika dia dapat menghafal juz 30. Akhirnya kesepakatan pun di dapat, aku setiap malam harus duduk di sampingnya untuk menyimak dia menghafal, surah demi surah alquran untuk dia setor besok hari pada gurunya. Setelah menghafal selama 1 minggu akhirnya dia bisa juga menghafal juz 30. Yang bahagia tentu saja aku, karena dia mampu menghafal juz 30 tersebut. Sebenarnya dia bukan anak yang bodoh, namun karena banyak lalai sehingga dia susah menerima pelajaran. Mungkin nanti saat sudah di SMA dia kan mudah menerima pelajaran di kepalanya.
Hari yang di nantikan pun tiba, dia memakai pakaian yang cantik dan nanti akan maju menerima piala dari kepala sekolah. Aku pasti bangga ternyata anakku juga
punya prestasi.
Setelah naik panggung untuk mendapat penghargaan atas kemampuannya, kepada orang tua dan siswa di serahkan piala dan sertifikat, rasa haru menyerebak di hatiku, terimakasih ya nak sudah membahagiakan orang tuamu.
Sepulang dari acara tersebut, Retno menuntut aku untuk di belikan Handphone yang sudah aku janjikan... oh my god, Aku bilang nanti ya dek kalau umi gajian baru umi beli karena uangnya belum cukup. Untung saja dia setuju... tidak apa-apa memberi hadiah untuknya dengan barang mahal karena dia juga sudah berusaha dengan keras agar tercapai hafalan juz 30 nya.
Demikian stemians ceritaku untuk fotoku, semoga kalian suka dengan ceritanya. terimakasih atas perhatiannya, wassalam @ifatniza.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Meskipun dengan menjanjikan hadiah dia menyetujuinya, tapi sebenarnya dia memang anak yang pintar, bisa menghafal juz 30 dan mendapatkan penghargaan.
Selamat untuk perhargaan pialanya semoga selalu menjadi anak yang sholeha yang membanggakan kedua orang tuanya.
iya bun, terimakasih banyak sudah hadir dan memberi komentar positif.