The Diary Game : Minggu, 12 Mei 2024 | Ziarah ke Situs Cagar Budaya Pramuka MIN 3 Kota Lhokseumawe

Dear Steemians !!!
Apa kabar semuanya ?

Pagi ini aku memulai rutinitas pagi sama seperti hari minggu biasanya. Mulai dari mencuci dan membereskan segala sesuatunya. Jadwal kegiatanku hari ini adalah menjadi guru pendamping dalam kegiatan Ziarah ke Situs Cagar Budaya yang ada di Aceh Utara bersama para pembina dan seluruh ananda-ananda pramuka Siaga semuanya. Pukul 09.00 wib seluruh rombongan sudah tiba di titik lokasi pertama yaitu Ziarah ke Makam Sultan Malikussaleh yang berlokasi di Geudong, Aceh Utara.

Sama-sama kita ketahui bahwa ziarah merupakan fenomena yang selalu ada pada setiap umat manusia sepanjang sejarahnya. Ziarah termasuk bagian dari ritual keagamaan serta telah menjadi suatu kebudayaan dalam masyarakat. Dengan demikian tindakan ziarah disebut sebagai suatu tindakan kebudayaan yang mempunyai makna dan fungsi tersendiri bagi para pengunjung. Awalnya ziarah hanya dilakukan untuk mengunjungi sanak saudara, keluarga, kerabat dan lain-lain yang sudah lebih dulu meninggalkan dunia. Hingga pada saat ini berkembang menjadi ziarah pada makam wali, kyai, atau orang yang dianggap hebat dalam masyarakat.

Bersama para pembina

Artinya adalah seiring perkembangan zaman menjadikan ziarah sebagai suatu fenomena yang lazim yang dijumpai di dalam suatu masyarakat. Tradisi ziarah secara turun-temurun dilestarikan. Secara umum ziarah termasuk bagian dari ritual keagamaan. Kegiatan kami hari ini ziarah mengunjungi makam Malikussaleh dan beberapa situs cagar budaya yang ada di Aceh Utara bertujuan agar para ananda kami yang telah bergabung sebagai anggota pramuka dapat mengetahui sejarah seputar tokoh penting yang telah menyebarkan agama islam di daerah Samudera Pasai.

Mendengarkan sejarah dari penjaga makam

Selesai dari Makam malikussaleh, kami menuju ke Makam Putroe Nahrisyah yang terletak tidak jauh dari lokasi makam Malikussaleh. Anak-anak sangat antusias menyimak sejarah dari penjaga makam. Pukul 11.00 Wib agenda ziarah ke makam selesai. Berikutnya kami menuju le rumah adat Cut Meutia yang berlokasi di Matang Kuli. Perjalanan menuju titik lokasi berikutnya lumanyan jauh, tetapi anak-anak dan beberapa guru pendamping masih sangat semangat di dalam bus. Saya kebetulan satu bus dengan @bunda-monteski, mendampingi dan menjaga anak perempuan.

Setibanya disana anak-anak kembali melihat-lihat peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di rumah Adat Cut Meutia. Cut Meutia merupakan sosok wanita tangguh yang dikenal sebagai tokoh pahlawan nasional wanita yang berasal dari Aceh. Pukul 12.00 wib kami menikmati makan siang secara bersama-sama dengan tetap menjaga kebersihan di area rumah adat tersebut. Setelah berfoto bersama kami bergegas untuk pulang dan berniat untuk melaksanakan sholat dhuhur di mesjid Nibong.

Di depan rumah adat Cut Meutia

Pukul 16.00 kami semua tiba dirumah. Begitu melelahkan memang tapi aku bahagia, karena bisa meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anak hari ini. Azan ashar pun berlalu aku bergegas sholat dan tak terasa merebahkan diri sejenak langsung tertidur. Aku terbangun tepat sebelum azan magrib, langsung mandi dan persiapan untuk sholat magrib. Selesai sholat magrib aku menemani anak belajar mewarnai sebentar dengan crayon yang baru saja ku beli. Semua kegiatan malam ini selesai, ba'da isya aku langsung melanjutkan tidur.

Anak sedang bermain

Dimikian diary saya hari ini, semoga bermanfaat.
Regard me @husnadewi