Bandara dan Pelabuhan Papua di Tutup
Membaca berita yang disampaikan oleh sahabat se almamater melalui grup WA, kebetulan mereka bekerja di wilayah provinsi papua, tau tentang perkembangan wabah virus corona ini.
bandara frans kaisiepo biak
Baru buka berita tentang penutupan Bandara dan Pelabuhan untuk mobilitas manusia hari selasa tanggal 24 Maret 2020, jam 18.oo waktu Indonesia timur, dan baru dirapatkan pada pagi hsri, hari selasa dari pagi sampai sore bepergian dengan saudara yang di Biak, ke suatu tempat obyek wisata di kabupaten biak utara.
situasi dalam pesawat
Dengan hati tenang dan ada sedikit cemas, secepat itu berita penutupan akses, dan disadari memang wabah ini cepat perkembangannya, hingga Provinsi Papau mengambil kebijakan yang tepat.
transit di bandara sultan hasanudin makasar
Apa yang dapat kita perbuat dengan berita ini, memang rencana tanggal 29 maret kita akan berakhir kunjungan silaturahmi di Pulau Biak,sebelumnya kunjungan silaturahmi di pulau Nabire.
Dalam beberapa menit, sambil membaca informasi penutupan dan merenung tentang perjalanan waktu, segera ambil keputusan sudahi saja tinggal di tanah papua, insyaallah kalau ada umur bisa datang kembali. Dari berita resmi bahwa Provinsi Papua menutup *Bandara dan Pelabuhan" untuk mobilisasi manusia selama 14 hari, mulai hari kamis 26 Maret 2020 sampai tanggal 9 april 2020, sedangkan untuk barang /cargo / logistik tetap berjalan seperti biasa dengan pengawasan ketat, mobilisasi manusia buka lagi melihat situasi dan kondisi.
cek suhu tubuh kedatangan bandara juanda surabaya
Waktu yang panjang kalau kita tinggal di tanah Papua walaupun ada saudara, dan tidak bisa kemana mana, mulailah berselancar bebas ke mbah gogle mencari informasi tentang tiket pesawat yang akan terbang ke tanah jawa, ada waktu bebera jam untuk mencari tiket pesawat dari Biak ke tujuan keluar Provinsi Papua.
situasi bandara juanda
Tapi bersyukur, ada dua penerbangan terakhir untuk tanggal 25 Maret salah satu maskapai penerbangan yang bisa akses dapat tiket, dan flight jam 15.40 waktu timur,
dengan tujuan Surabaya transit di Makasar, kita mengambil penerbangan yang ke Surabaya.
Sudah mendapatkan tiket, persoalan pertama sudah selesai, muncul lagi persoalan, karena sampai Surabaya malam hari tanggal 25 Maret 2020 jam 20.00 wib, rencana penerbangan dilanjutkan ke Bandung malam hari,tetapi sudah tidak ada penerbabgan, baru ada penerbangan pagi hari tanggal 26 maret jam 10.40 wib itupun transit di jogjakarta baru dilanjut ke Bandung.
Tiket pesawat pertama Biak ke Surabaya dan tiket Surabaya ke Bandung sudah di didapat, setelah penerbangan dari Biak ke Surabaya dilalui dan kedatangan di bandara Juanda Surabaya jam 20.00 wib, istirahat semalam di Surabaya di hotel dekat bandara, jarak sekitar dua kilometer dari bandara Juanda.
Badan mulai segar lagi setelah semalam istirahat, dan setelah sarapan pagi di hotel, menuju bandara Surabaya, di antar oleh mobil hotel. Penumpang setiap memasuki bandara baik kebererangkatan maupun kedatangan, harus di cek suhu tubuh, hal yang wajar setelah merebak wabah penyakit dan itu standar operasional.
keberangkatan di bandara juanda
Pesawat keberangkatan dari Surabaya tujuan Jogja dengan menggunakan jenis pesawat ATR pesawat jenis baling-baling, keberangkatan agak telat, tapi tidak masalah sudah biasa dengan berbagai kendala.
Kedatangan di bandara Adi Sucipto Jogjakarta setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam lebih, dan tidak lama waktu menunggu hanya menaikan dan menurunkan penumpang, pesawat kemudian terbang kembali tujuan Bandung.
Kurang lebih satu jam perjalanan dari Jogja ke Bandara Husen Bandung, dalam keadaan situasi wabah seperti ini cek suhu tetap di lakukan, termasuk di Bandara Husen, keluar dari Bandara Husen suasana berbeda terlihat lenglang dan sepi, ada himbauan dari Gubernur Jawa Barat untuk tinggal di rumah atau bahasa sunda cicing di imah.
kedatangan di bandara husen bandung
Belum selesai perjalanan sampai disitu tapi harus mencari moda transpirtasi untuk pulang ke Kota Sukabumi, carilah agen travel yang bisa mengantar ke Kota Sukabumi,sepanjang jalan diguyur hujan, sampai di Kota Sukabumi tanggal 26 maret 2020, jam 20.00 wib.
Nikmati sebuah perjalan bukan tujuan yang akan di kejar, tapi proses demi proses perjalanan yang selalu kita nikmati, dan syukuri, seperti awal perjalanan berangkat ke tanah Papua pulau paling ujung di Indonesia dengan jarak tempuh selama 7 hari dengan moda transportasi kapal laut, mengejar matahari terbit di ufuk timur.
Maret, 2020.