Walk With Me to See a Humble Traditional Market in Pante Ceureumen, Aceh

in #walkwithme6 years ago (edited)

Life in rural areas is generally far from fancy. Everything looks simple and humble. Houses, clothes, and daily routines are just plain and simple.

Kehidupan di desa umumnya jauh dari kemewahan. Semua terlihat sederhana dan bersahaja mulai dari rumah, pakaian, maupun aktivitas keseharian.

Walk with me to see a humble traditional market in Pante Ceureumen, Aceh Barat, Indonesia. Like other traditional markets in Aceh which are far from the city center, the market in Pante Ceureumen is only open once a week on a day called ‘market day’. So no wonder if this tradisional market is very busy and alive.

Mari saya tunjukkan salah satu momen di suatu pasar tradisional di daerah Pante Ceureumen, Aceh Barat, Indonesia. Seperti pasar-pasar tradisional di Aceh yang jauh dari perkotaan lainnya, pasar umumnya tidak buka setiap hari melainkan hanya hari tertentu saja. Hari itu disebut ‘hari pekan’ dan biasanya hanya ada satu minggu sekali. Maka tak heran jika suasana pasar di hari pekan sangat hidup dan bergairah.

image

Merchants sell their stuff on the ground with only tarpaulins or mats on it, under tarpaulines which are supported by bamboo poles. Other merchants are luckier to be able to put their stuff beneath the simple huts with old wooden poles and sago palms roof. Some huts begin to tilt because they are just very old. Some other sellers are even more fortunate to be able to sell under zinc roofed buildings. The rest sell their goods without any protection from the sun.

Para pedagang menggelar dagangannya di tanah yang dialasi terpal atau tikar, di bawah terpal yang disangga oleh tiang-tiang bambu. Pedagang lainnya lebih beruntung bisa menjajakan dagangannya di bawah gubug-gubug sederhana bertiang kayu dan beratap rumbia yang beberapa di antaranya sudah mulai reyot. Ada juga penjual yang lebih beruntung lagi karena dapat berjualan di bawah bangunan beratap seng. Namun ada juga pedagang lainnya lagi banyak yang berjualan tanpa menggunakan pelindung apapun dari panas matahari.

image

What to Buy?

At a glance, this market looks simple and nothing is really special, but that does not discourage the spirit of sellers and buyers in trading. This is because there are so many things are offered here. Being only once a week, sellers from distant places come here carrying merchandises that could not be found in this area. These types of merchants generally do not sell things in a certain place or shop, but move around depending on where there is a market day.

Meski sekilas pasar ini terlihat sederhana dan tak ada yang istimewa, tak mengurangi semangat penjual dan pembeli dalam menuntaskan hajat mereka dalam berniaga. Hal ini disebabkan karena aneka jenis barang dagangan dijajakan di sini. Karena hanya sekali sepekan, maka penjual dari tempat-tempat yang jauh datang ke sini membawa barang dagangan yang bisa saja tidak ditemukan di daerah ini. Para pedagang jenis ini umumnya tidak berjualan tetap di suatu tempat melainkan berpindah-pindah tergantung di mana ada ‘hari pekan’.

Goods being sold here are generally vegetables, spices, and some other kitchen needs.

Barang jualan di pasar tradisional ini sebagian besar adalah berupa sayur mayur, bumbu-bumbu, dan aneka keperluan dapur lainnya.

image

Various kinds of fish as a source of protein for Acehnese are easily found here. Large fish can be cut into pieces by the sellers. This service is free so that buyers have no trouble cleaning and cutting large fish.

Tak lupa, macam-macam ikan sebagai sumber protein masyarakat Aceh juga dijajakan di sini. Ikan-ikan besar bisa dipotong-potong di tempat oleh penjualnya. Jasa ini gratis agar pembeli tak kesulitan membersihkan dan memotong ikan berukuran besar.

image

Want to buy a bucket, plates, or a broom? Don’t worry, on market day we will meet with vendors of glassware and plastic housewares. These merchants are not tired of promoting their wares in a big, loud voice.

Mau cari timba, piring, sapu? Jangan kuatir, di hari pekan kita akan bertemu dengan para penjual pecah belah dan perlengkapan rumah tangga dari plastik. Pedagang-pedagang ini tak lelah mempromosikan dagangannya dengan suara besar dan lantang.

Are you running out soaps or cosmetics? No problem, they are available here.

Sabun atau kosmetik habis? Tak masalah, di sini ada juga yang menjualnya.

image

Feeling Hungry?

We will normally feel hungry after going around the market and do some shopping. No need to rush home to eat. Market day is also a favorite day for food vendors. Let's try the most popular Acehnese cuisine, noodle! I tried instant noodles which was cooked with Acehnese noodle spices. Mixed with eggs, vegetables, and served with crackers, hmm .... delish!

Setelah puas berkeliling pasar dan berbelanja, biasanya rasa lapar akan menyergap. Tak perlu cepat-cepat pulang untuk makan. Hari pekan juga menjadi hari favorit para pedagang makanan. Yuk mencoba makanan sejuta umat di Aceh yaitu mi. Saya mencoba mi instan yang dimasak dengan bumbu mi Aceh. Dicampur dengan telur, sayuran, dan dihidangkan dengan krupuk, hmm....juara!

image

If noodle is not on your diet, you can eat a variety of traditional cakes made directly in front of our eyes. It is definitely so much fun. So, do visit a traditional market once in a while and feel the simple and humble atmosphere there!

Bagi yang tidak suka makan mi bisa menyantap aneka kue tradisional yang dibuat langsung di depan mata kita. Asyik ya? Jadi, sesekali pergilah ke pasar-pasar tradisional dan rasakan suasananya yang bersahabat dan bersahaja. Salam hari pekan!

image

image



Please follow @horazwiwik

Sort:  

Postingan yang menarik

posting anda sangat bagus dan saya suka, jangan lupa berhenti di posting saya semoga kita bisa menjadi teman yang lebih baik terima kasih your post is very good and I like, do not forget to stop in my post hope we can become a better friend thanks follow@teukuyusril

Saya pribadi suka dengan pasar tradisional. Namun, menurunnya nasfu saya, karena satu hal yaitu kebersihan. Seandainya ditata dengan baik dan bersih, maka ini menjadi contoh bagi mall di kota besar.

pasar tradisional memang identik dengan kondisi yang kotor dan ngga rapi. Tapi kalo di daerah pelosok meski kotor pasar beginian tetap idola, ngga ada yg lain soalnya hahaha

"Life in rural areas is generally far from fancy. Everything looks simple and humble. Houses, clothes, and daily routines are just plain and simple."

And yet this is all we require to live. As it is said, simplicity is the ultimate sophistication. Greetings from a city dweller working towards a more frugal, humble, rural lifestyle! Fantastic post!

'simplicity is the ultimate sophistication'. Such a beautiful saying! Living in big cities is mostly tiring, I believe. Good luck on your way to live a simple life in rural areas, @maven360. Hope you find more peace in your life :). Thanks for dropping a comment.

amazing post rakan

follow and upvote back ya

Hello @novaria. It would be better if you provide meaningful comments instead of asking for follow and upvotes. Such comment is what so called 'spamming'. Be careful, some users might flag you if you keep doing this.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.032
BTC 59087.19
ETH 2580.56
USDT 1.00
SBD 2.47