Thediarygame, Jum'at, 23 Agustus 2024| Menghadiri Wisuda Anak di Kampus Universitas Sumatera Utara|

in STEEM FOR BETTERLIFE3 months ago


Hai rekan-rekan steemian. Peu haba (Aceh: Apa kabar). Semoga sehat dan semangat terus ya menulis. Aku masih seperti dulu, terus semangat menceritakan kegiatan yang Aku lalui. Pastilah menarik dengan kisah yang berbeda. Kali ini ya, tentang kehadiranku pada saat anak bujangku wisuda. Begini lho cerita lengkapnya..Selamat mengikuti ya.

Salah satu hari yang mulia adalah hari Jum'at. Sebagai muslim maka dianjurkan perbanyak membaca salawat. Malam Jum’at membaca surah Yasin dan pada juga surat Al-Kahfi. Hari Jum'at disebut juga sebagai sayyidul ayyam atau rajanya hari. Maka anjuran untuk berbuat banyak perbuatan baik dan kegiatan mulia. Nah, betapa berbahagianya diriku dan keluarga bahwa pada hari mulia ini anak bujangku telah menyelesaikan kuliah dengan waktu 3 tahun 9 bulan sehingga pada hari Jum’at, 23 Agustus 2024, pukul 14.30 WIB akan mengikuti proses wisuda dengan gelar tersandang nantinya Sarjana Hukum pada Universitas Sumatera Utara.



Naik angkot ke Belawan

Jauh hari sudah diberitahu. Aku yang dinas di Kota Tanjungpinang pulang (kisah pulang akan diceritakan). Harus pulang karena ini momentum terbaik anakku. Pastilah sang anak bahagia dan ceria bapaknya ikut menyaksikan dan hadir pada hari wisudanya. Tepat dihari "H", 23 Agustu2 2024, walau acaranya usai salat Jum’at, 14.30 WIB, kami sudah bergegas-gegas. Nah, agak sedikit berjibaku dengan mobil. Persoalannya mobilku dipergunakan oleh anak untuk menyiapkan perlengkapannya. Kami pergi tidak bareng. Untuk kendaraan kami maka rental kendaraan. Pak Poltak mantan prajurit alias sudah pensiun, punya kendaraan rental. Komunikasi lancar dan pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB Aku meluncur ke Belawan, kantor Disbek mengambil mobil. Untuk tiba dilokasi maka transportasi yang dipergunakan adalah angkutan kota (angkot). Kalau di Aceh sering disebut labi-labi. Lain daerah maka lain sebutan. Dalam peribahasa lain lubuk lain ikannya.

Sekitar dua puluh menit tibalah Aku di kota Belawan. Kota yang sudah sangat Aku kenal. Penuh kisah dalam berdinas. Pangkat mulai Letnan Dua hingga Kolonel, kota Belawan punya sejarah. Kota ini wajahnya ya seperti ini sedari dulu. Untuk jalannya dikota kurang lebar. Kota industri. Kota Pelabuhan. Kota yang pastilah rutin setiap bulan merasakan efek banjir ROB atau bahasa ditengah masyarakat lebih dikenal sebutannya air laut pasang. Pokoknya kehidupannya penuh warna.

Aku sudah tiba di kantor Disbek. Setelah turun ditepi jalan langsung naik becak motor (betor). Tak sulit mencari betor karena pekerjaan warga sebagai masih ramai yang bekerja seperti itu. Jaraknya tak terlalu jauh makanya uang yang Rp 10.000,- Aku berikan sangat senang diterima, bahkan abang betor mendoakan agar Aku luas rezeki. Keren khan? Aku sudah tiba dilokasi dan mengambil mobil rental yang jenis Toyota Rush. Ini baru kali pertama naik mobil Rush. Asyik juga mobilnya. Mobilnya tampak kotor yaitu pada badan mobil dihiasi pasir atau tanah yang melekat. Aku meluncur pulang. Untuk cepat tiba dirumah maka jalur pintas TOL solusinya.

Sekitar pukul 11.00 WIB Aku tiba dirumah. Anak bujangku sudah mendahului berangkat. Aku, istri dan dua adiknya akan menyusul. Hari Jum’at sepertinya harus salat di masjid terdekat dengan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Jika salat di kompleks maka kuatir akan telat masuk gedung wisuda. Nah, pukul 11.30 WIB kami berangkat. Jaraknya agak jauh ke kampus USU dari rumahku. Maka harus lebih awal. Apalagi lalulintas sering macet. Berjibun mobil dan motor hilir mudik dijalan. Pemandangan macet sudah menjadi kehidupan harian di jalan raya.

Tiba-tiba anakku mengirimkan lokasi masjid terdekat dengan kampus. Masjid Istiqamah menjadi tujuan. Googgle maps menjadi andalan. Aku melihat jarum jam menunjukkan pukul 12.00 WIB. Perhitunganku ngak akan sampai nantinya di masjid Istiqamah maka pelaksanaan salat Jum’at sudah dimulai. Mobil terus dipacu walau sekali waktu terhadang macet. Saat tiba di lampu merah pertigaan hendak menuju Kampus USU selintas terdengar pengumuman dari pengurus masjid. Aku melihat beberapa orang menuju suatu gang kecil. Pastilah disekitar ini ada masjid. Mobil Aku arahkan kekiri jalan dan numpang parkir didepan ruko salah seorang warga. Awalnya yang punya ruko (masih terlunci) kurang berkenan, namun usai diplomasi ringan akhirnya kami diperkenankan parkit.

Aku segera turun dan melihat gapura kecil untuk masuk ke masjid. Tertulis masjid Bulan. Didalam gang sempit ini rupanya ada masjid. Saat Aku bertanya ke salah seorang warga informasi yang diterima bahwa Masjid Bulan merupakan salah satu masjid tua yang ada di kota Medan, tepatnya berlokasi di Jl. Jamin Ginting gang mesjid bulan No.23, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20135



salat Jum’at di Masjid Bulan

Tak lama duduk di masjid suara azan mengumandang. Masjid ini sebagian terbuat dari bahan baku kayu. Ada tangga yang menghubungkan keatas. Lihat tangga ini teringat rumah Aceh dikampung, dimana tangga sebagai sarana memasuki rumah. Pada Jum’at ini khatibnya orang tua yang posisi berdirinya kedua tangannya memegang kayu mimbar. Sang khatib yang menggunakan baju gamis putih, topi biru dan sorban biru menyampaikan," disaat Allah memberikan nikmat pandangan, pendengaran dan hati namun tidak dipergunakan untuk berbuat kebaikan dengan mensyukuri nikmat Allah atas apa yang telah diberikan maka mereka diibaratkan seperti binatang. Bahkan akan lebih sesat atau lebih hina dibandingkan dengan binatang."

*Ingatlah bahwa semua perilaku yang kita perbuat selama mengarungi hidup ini baik dan buruk maka nantinya akan dihisab, dipertanyakan oleh Allah pada hari penghisaban, pertambangan amal dan perhitungan segala tingkah polah kita," jelas sang khatib dengan penuh semangat.



Bergaya di halaman parkiran

Selesai pelaksanaan salat Jum’at maka kami lanjutkan perjalanan menuju Kampus USU. Situasi dijalan ramai. Agak macet hingga perlahan bisa masuk kampus USU melalui pintu dua. Alhamdulilah, dapat tempat parkir mobil yang jaraknya tak terlalu jauh dengan gedung atau Aula Auditorium USU tempat pelaksanaan wisuda. Suasana sangat ramai. Panitia sudah memberikan pengumuman agar para wisudawan dan wisudawati serta para orang tua mahasiswa jangan terlambat memasuki Aula tempat acara. Suaranya jelas Aku dengarkan ditempat parkir. Sebelum ke lokasi Aku terlebih dahulu menikmati foto bersama sang istri dengan gaya variasi.

Aku berangkat sendiri memasuki Auditorium USU. Sesuai arahan untuk anak wisuda dengan nilai Cum Laude bisa masuk dan duduk dilantai 2. Untuk yang nilai biasa saja disiapkan diluar. Sedih juga sih sebenarnya. Untuk wisudawan dan wisudawati semuanya berada dilantai 1. Suasana diatas agak panas walau pun ada AC Portable. Alhamdulilah kursi yang kami duduki dibelakangnya ada AC. Agak sejuk tubuh kita.



Pidato Rektor Universitas Sumatera Utara

Acara demi acara dimulai. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Sambil berdiri semuanya bernyanyi lagu kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Pada acara tersebut Bapak Rektor USU
Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, memberikan paparan dan pesan kepada para wisudawan dan wisudawati serta pastinya pihak orang tua mendengar apa yang disampaikan. Ada yang mendengar serius dan juga santai saja. Persoalannya ada yang berbahasa Inggris bahannya. Para orang tua mungkin satu yang diinginkan menyaksikan anaknya sah menyandang gelar sarjana. Rupanya sesuai dengan agenda dari acara tidak ada wisudawan dan wisudawati yang tampil kedepan dengan Pak Rektor atau Dekan yang memindahkan atau mengeser tali toga yang dipakainya. Setelah disampaikan wisudawan dan wisudawati memindahkannya sendiri secara serempak. Waduh, jujur Aku sampaikan sedih juga melihat model wisuda seperti ini. Jauh-jauh datang hanya mendengar Pidato dan mengeser tali toga sendiri. Tak kita saksikan atau mengabadikan momen penting sang anak maju kedepan dan bersalaman dengan pihak Rektorat atau Guru Besar setelah mengambil ijazah. Rupanya bukan Aku saja sedih melihat prosesi ini, seorang Bapak dari Bekasi juga agak kecewa datang jauh-jauh seperti begini acara yang disaksikan. Tak ada kesakralan dan kebanggaan lagi sepertinya dengan tak ada wisudawan dan wisudawati maju kedepan saat dipanggil satu persatu. Memang, pada tanggal 21 Agustus 2024, mereka sudah melaksanakan wisuda interen tanpa orang tua yang menyaksikan. Ada maju satu persatu dan disebutkan nama. Namun bagi orang tua anaknya ingin dilihat tampil kedepan. Apa hendak dikata begini rangkaian acara yang disusun panitia. Ada juga tampilan perwakilan seorang wisudawati menyampaikan pidatonya dan beberapa lagu yang ditampilkan oleh mahasiswa dan mahasiswi. Akh, tak serius lagi didengarkan.

1000441535.jpg

1000441467.jpg

1000441481.jpg

Kumpulan foto wisuda didalam dan luar Auditorium USU

Acara selesai dan para orang tua yang duduk dilantai atas turun kebawah mencari anak-anaknya. Pada saat itu sama semua. Beberapa saat kemudian barulah Aku berjumpa dengan anakku, Maulana yang asyik berfoto dengan rekan-rekannya. Tak ada lagi para pejabat Rektor dan lain sebagainya karena sudah keluar auditorium. Aku berfoto sesaat didalam dengan berbagai gaya dengan anakku.

Setelah foto didalam maka kami keluar menuju halaman Auditorium. Suasana diluar ramai dan riuh penuh bahagia. Foto disana sini dengan gaya dan aksi yang berfariasi. Kapan lagi ya foto dengan anak tercinta. Agak lama dihalaman Auditorium kemudian Aku berpisah dengan sang anak. Harus salat ashar. Sebelum pergi ingatkan jangan nak tinggalkan salat. Masjid Istiqamah sasarannya. Jalan diluar macet. Setelah tiba dan salat ashar di masjid maka kami pulang kerumah. Badan sudah lelah plus keringat menghiasi tubuh sehingga ada aroma kurang sedap melintas.Hehe.

Kami tiba dirumah sesaat sebelum salat isya berkumandang. Terasa lelah mengikuti acara. Lapar pun hadir tanpa terasa. Usai salat isya santapan lauk dirumah dilahap tanpa ampun sambil menikmati enaknya lauk untuk melupakan wisuda yang kurang menghibur jiwa. Sekali lagi, tali toga digeser sendiri oleh para wisudawan dan wisudawati. Sangat ironi.***

Sort:  

"Aku sange... Wisuda yang kurang menghibur jiwa 😔😔😤 Setiap kali wisuda di USU ini selalu membuat Aku merasa sedih. Tidak adanya kesakralan dan kebanggaan lagi 🙅‍♂️ Tapi, seperti biasa, foto dengan anak tercinta sangat menghibur jiwa ❤️ Dan makanan lauk dirumah yang enak setelah salat isya 🤤👍"

 3 months ago 

Salam dan sukses selalu untuk anandanya komandan, sungguh suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kedua orang tua menyaksikan anaknya mendapatkan predikat cumlaude. Semoga ilmu yang didapat dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Teurimong geunaseh Cekgu atas doanya

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 3 months ago 

Selamat untuk anaknya pak...

Tks ya Abi atas doanya


1.gif

TEAM 7

Congratulations, your post has been successfully curated by Team 7 via @𝐢𝐫𝐚𝐰𝐚𝐧𝐝𝐞𝐝𝐲

Terimakasih atas supportnya

Loading...

Coin Marketplace

STEEM 0.22
TRX 0.21
JST 0.035
BTC 91725.82
ETH 3121.39
USDT 1.00
SBD 3.12