Thediarygame, Jum'at, 14 Juni 2024| Perjalanan Pulang Ke Medan

in STEEM FOR INDONESIAlast month

Hai rekan-rekan steemian.How are you. Everthing is okay. Sehat selalu dan semangat menuai karya yang bermanfaat buat kita semua. Pada kesempatan Aku mengajak rekan-rekan singgah sesaat di tulisanku yaitu menghibur diri dengan membaca kisah perjalananku pulang ke Medan. Tidak berlarut kata begini kisah dibuka;

Bulan Dzulhijjah sudah kita masuki. Dzulhijjah merupakan bulan terakhir yang terdapat pada kalender Hijriah. Pada bulan ini ada kegiatan besar umat Islam dalam beribadah yaitu melaksanakan ibadah haji. Bagi yang tidak berhaji akan melaksanakan hari raya Idul Adha alias hari raya qurban. Pada hari ini sangat senang bisa berkumpul bersama keluarga, dan Aku yang berdinas di kota Tanjungpinang sudah menjadwalkan hari untuk pulang. Tepatnya 14 Juni 2024.



  • Menyeruput Kopi di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang *

Pagi itu, bertepatan dengan hari Jum’at berkah, Aku sudah persiapkan diri. Disiplin menyiapkan barang bawaan sejak malam membuatku tak tergopoh-gopoh pagi hari merapikan bawaan. Pukul 07.30 WIB Aku dijemput oleh anggota dari rumah dengan menggunakan mobil dinas jenis minibus produksi Xenia. Aku menuju pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang sebagai lokasi penyeberangan. Rupanya saat tiba kapal cepat pertama sudah berangkat dan jadwal kapal kedua pukul 08.30 WIB. Sambil menunggu waktu Aku minum kopi sejenak di Pelabuhan. Menanti sangat membosankan pernah kalimat yang ditebarkan oleh beberapa orang. Namun, bagiku waktu menanti dimanfaat dengan membaca postingan steemith dan membuat rangkaian kalimat untuk postingan steemithku. Ya, sekali-kali menyeruput nikmatnya kopi hitam.



Menikmati makan roti di kapal cepat

Tanpa terasa waktu berangkat jadwal kapal kedua akan tiba. Aku sudah masuk kedalam tubuh kapal. Tepat pukul 08.30 WIB kapal beranjak meninggalkan pelabuhan SBP. Aku belum makan pagi dan kue Roti'o yang baru saja Aku beli di pelabuhan menjadi teman yang membantun menganjal perut. Cuaca pada hari itu agak mendung. Laut tidak bergelombang kencang. Hanya tipis-tipis saja laut mengayun kita yang berada dalam kapal. Intinya, penyeberangan pagi itu dari Kota Tanjungpinang menuju Batam sangat mengasyikkan. Nyaman dan aman.

Kapal melaju kencang. Hanya pelan saat tiba disuatu kampung yang kapal lewati harus pelan kapalnya. Pengaruh gelombang bisa membuat goyang rumah-rumah orang kampung yang berada diatas air. Jika kapal kencang digerakkan pada lokasi tersebut kapal akan dikejar dan akibatnya captain kapal akan kena omelan sengit dari warga. Ini sudah kesepakatan bersama dan jika ada captain kapal bawa kencang berarti nakhodanya baru dan akan kena masalah nantinya. Pulau tersebut bernama Pulau Batu Hitam. Pulau Batu Hitam yang terletak di Tanjungpinang apabila kapal dengan kecepatan tinggi muncul gelombang bisa merusak pulau maupun rumah sekitar pantai.
Nah, sekitar pukul 09.43 WIB kapal sudah merapat di Pelabuhan Telaga Punggur Batam. Kapal cepat yang Aku membawa penumpang yaitu Oxean Dragon 7. Semua barang penumpang diturunkan dan selesai barangku lengkap maka segera naik keatas menuju mobil jemputan.

Pak Hendra nama pengemudi yang akan membawaku ke Bandara Hang Nadim Batam. Penerbangan dari Batam ke Medan jadwalku pada pukul 14.55 WIB. Artinya masih lama. Aku mengisi waktu dengan bersilaturahmi ke Lantamal IV Batam. Jarak dari pelabuhan ke Mako Lantamal IV cukup menyita waktu sekitar empat puluh lima menit. Cukup jauh. Mobil meninggalkan pelabuhan dengan kencang. Mengejar waktu. Suasana jalan agak licin karena baru saja hujan turun. Jalan pun dihiasi tanah merah bekas bawaan tanah timbun sehingga penuh kehati-hatian dalam mengendarai mobil. Jika tidak bisa mengakibatkan kecelakaan. Jalan di kota Batam agak lebar. Bisa dilewati oleh lima kendaraan. Beraspal indah. Jalan terus diperbaiki dan bangun baru untuk kenyamanan warga dan jalan merupakan daya tarik bagi wisatawan mancanegara yang akan berwisata ke kota Batam.



Silaturahmi dengan Komandan Lantamal IV dan Aspers Danlantamal IV

Sekitar pukul 10.43 WIB Aku tiba di Lantamal IV dan setelah koordinasi dengan Kaset, Mayor Tri maka Aku bisa silaturahmi ke ruang kerja Komandan. Bahagia menyelimuti diriku. Hal ini baru pertama kali masuk keruang kerja pimpinan. Komandan kami Laksma TNI Catur sangat ramah menerima kami. Bahagia bertambah. Kami bercerita dengan santai. Beliau pernah dinas di Lanal Lhokseumawe sebagai Komandan dan kebetulan Aku pernah tugas sebagai Penjabat Palaksa (Wakil) di Lanal Lhokseumawe. Cerita menjadi nyambung dan bertambah asyik. Kami tak terlalu lama bersilaturahmi dan sebelum ijin pamit kami berfoto bersama. Komandan berkenan memenuhi permintaanku untuk foto dan ajudan yang aksi.

Selesai silaturahmi dengan Komandan, Aku turun keruangan bawah dan berjumpa dengan Asisten Personalia (Aspers) yaitu Kolonel Laut (Kh) Syaifullah. Beliau terkejut saat Aku masuk ruangan karena tak menyangka. Beliau lagi sibuk menerima penerimaan prajurit TNI. Pada saat bersamaan juga ada lating Kowal Mbak Lia. Kami bertiga merupakan satu angkatan alumni Semapa PK ABRI Angkatan ke IV tahun 1997. Duduk sesaat saling berbagi cerita dan tertawa bahagia. Waktu menunjukkan pukul 11.15 WIB, Aku pamit karena ada jadwal lain yang mesti dikunjungi.



Suasana salat Jum’at di Masjid Al-Muntaha Satbrimob Polda Kepri

Aku sudah janji bertemu dengan Dansatbrimob Polda Kepri, Kombes Pol Faishal. Sudah lama kami tak berjumpa. Perjalanan agak jauh sekitar empat puluh menit. Cuaca masih mendung dan bekas hujan masih kental terasa. Pak Hendra yang sudah berpengalaman membawa mobil dengan penuh kehati-hatian menekan gas menambah kecepatan mobil. Kami harus tiba sebelum waktu jum'at tiba. Dan,alhamdulilah kami tak lama kemudian tiba dikantor Brimob. Waktu jum'at sekitar lima menit lagi tiba maka Aku putuskan salat terlebih dahulu di Masjid Al-Muntaha Sat Brimob Polda Kepri. Masjidnya luas dan indah. Jamaahnya selain prajurit Brimob ada juga masyarakat luar yang berduyun-duyun salat di masjid ini. Suasananya nyaman. Pada kesempatan khutbah jum'at, sang khatib menyampaikan bahwa yang mempunyai rezeki agar ikut berkurban.Bagi yang belum maka untuk tahun depan dapat menyisihkan uangnya. Kegiatan qurban merupakan salah satu ibadah mulia dan sarana meningkatkan ketqwaan kepada Allah SWT. Perintah berqurban sesuain yang Allah sampaikan pada Q.S. Al-Kautsar ayat ke 2.

Selesai pelaksanaan salat Jum’at maka silaturahmi berlangsung. Aku berjumpa dengan Komandan di masjid dan naik mobilnya menuju kantor. Asyik naik mobil Komandan Brimob. Kantor tersebut diatas ketinggian. Jika naik berjalan kaki maka akan megap-megap juga nafas kita dibuatnya. Sangat terasa lelahnya. Dari atas kantor pemandangan indah bisa kita lihat. Tak lama Aku sudah berada diruangan dan saling berbagi cerita. Kesan rindu ingin berjumpa sangat kental. Namun Aku tak bisa lama-lama, hanya satu batang rokok habis terisap maka Aku pamit menuju Bandara Hang Ngadim. Akhirnya, kami berpisah dan semoga jumpa lagi.

Aku sudah meninggalkan Mako Brimob dan menuju Bandara. Sekitar empat puluh menit mobil membelah jalan Aku tiba. Nah, sampai disini Pak Hendra mengantarku dan kami berpisah sambil mengucapkan terima kasih atas pelayanan yang sabar diberikan. Aku langsung disambut oleh saudara Mukti yang merupakan protokol Bandara Hang Ngadim. Beliau merupakan LO bagi keluarga besar TNI AL yang akan terbang naik pesawat melalui Batam. Aku titipkan dua barang bawaanku untuk dimasukkan dalam bagasi pesawat. Ya, pesawat Citilink yang membawaku terbang tinggi. Cek in sudah dan kini saatnya Aku masuk ruang tunggu di Gate A3. Aku pun berpisah lagi dengan Bang Mukti.

Aku sudah melewati tempat pemeriksaan menggunaka X-Ray. Lolos tanpa rintangan. Ngak mungkin batu akik yang melekat ditangan menjadi bawaan yang dipersoalkan. Perut mulai terasa bergoyang. Saatnya jam makan. Aku tak melihat warung kecil orang yang berjualan yang mengarah ke Gate A3. Mataku memandang ada semacam nasi kotak yang dijual. Nah, benar ada jual nasi telur.
"Berapa dek harganya,"tanyaku membuka percakapan. " Untuk nasi harganya Rp 38.000,- dan plus aqua kecil Rp 12.000,-,"jawabnya santai. Berdarah dompetku dengar harga pedas di Bandara. Segini saja satu lembar uang lima puluh ribu melayang terbang. Biasalah harga dibandara mahal-mahal mungkin biaya sewa mahal juga. Akibatnya masyarakat yang berdarah isi dompet.Hehehe.



Makan nasi telur di Bandara Hammng Nadim

Aku lapar dan nasi telur Aku kunyah dengan lahap. Enak juga. Apa mungkin karena lapar. Pesawat yang akan menerbangkan kami belum tiba di Bandara. Kami masih menanti dan tak lama pesawat Citilink mendarat. Penumpang sudah mantap yakin ada pesawat maka mudik pun jadi. Tepat pada waktunya maka panggilan dari pihak penerbangan menyuruh penumpang agar masuk ke pesawat melalui Gate A3. Satu persatu penumpang masuk dan Aku pun ikut serta. Karena kursiku nomor 5C maka tidak harus turun lewat bawah. Nomor kursi 30 keatas lewat jalur bawah.



Menikmati Pop Mie didalam Pesawat Udara

Setelah seluruh penumpang masuk kepesawat maka sekitar pukul 15.30 WIB pesawat take off meninggalkan Bandara Hang Ngadim. Take off lancar dan suasana penerbangan nyaman dan asyik. Hanya sekali waktu saja ada gangguan goncangan ringan. Do'aku dikabulkan Allah agar aman penerbangan. Sambil mengisi waktu Aku menulis kisah steemith. Aku ingin mencoba makan Pop Mie yang dijual oleh pramugari. Jangan tanya lagi pastilah mahal. Harga Pop Mie Rp 25.000,-. Tak apa, setidaknya pernah rasakan pedasnya harga Pop Mie didalam pesawat. Pramugari melayani penumpang dengan sopan dan ramah serta penuh senyuman.



Pesawat mendarat di Bandara Kuala Namu Deli Serdang

Beberapa menit penerbangan sekitar pukul 16.30 WIB pesawat berhasil landing di Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang. Menurutku penerbangan kali ini sangat mengasyikkan. Take off dan landing nyaman. Penumpang turun satu persatu. Aku langkah dengan penuh semangat. Aku harus menuju tempat pengambilan bagasi. Aku pastilah terburu-buru karena mengejar waktu salat ashar dan rencana ingin naik kereta api. Disaat masuk ruangan menuju tempat pengambilan bagasi Aku sempatkan foto diri pada iklan miniatur orang pencak silat model Melayu. Hal ini bentuk promosi dan pemberitahuan bahwa akan di laksanakan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI Aceh - Sumut tahun 2024. Aceh dan Sumut secara bersama menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON. Pastilah akan ramai nantinya.



Mengambil foto backround PON ke XXI Aceh - Sumut

Sebentar saja Aku berfoto dan lanjut menuju tempat pengambilan bagasi. Agak lama juga Aku menanti hingga harus duduk melepas penat berdiri sejak tadi. Barang-barang bawaan penumpang mulai hadir dalam putaran. Tak lama berselang barangku tiba dan secepat kilat Aku sambar dan dengan kekuatan penuh Aku kencangkan langkah membawa barang pakai trolley.

Aku harus salat terlebih dahulu. Ya, salat Ashar. Selesai salat Aku mencoba mengejar waktu untuk mendapatkan kereta api. Aku telat dan beberapa saat kereta api telah meluncur cepat. Jadwal selanjutnya pukul 18.25 WIB. Aku tak berminat karena kuatir menganggu waktu salat magrib. Aku putuskan naik Damri.



Naik Minibus dan angkot menuju ke rumah

Saat keluar mencari Damri rute paling dekat arah kerumahku, tak ada rute itu. Harus menunggu. Tiba-tiba ada tawaran minibus yang bisa membawaku dan walau tak berhenti dekat rumah setidaknya ada transportasi seperti angkot yang bisa Aku naik menyambung jalan. Aku putuskan naik minibus yang penumpangnya tidak ramai. Mobil tak penuh. Aku berhenti nantinya jalan arah Pulo Brayan. Sang supir memacu kencang dan mengambil jalan pintas masuk tol Tanjung Morawa. Tiketnya tidak terlalu mahal hanya Rp. 40.000,-

Sekitar empat puluh menit mobil yang membawaku ke Pulo Brayan tiba. Aku turun sebelum lampu merah dibawah fly over. Barangku sandang kuat dibahu. Aku mencari angkot yang arah ke Belawan. Dapat angkot warna hijau. Aku naik dan berharap bisa tiba dirumah sebelum masuk salat magrib. Suasana masih ramai dan sekitar lima belas menit mobil berhenti didekat gapura komplek tempat tinggalku. Aku menuju masjid Al-Amien untuk terlebih dahulu salat Magrib. Aku masbuk dua raka'at. Tapi tak apalah daripada salat sendirian.

Usai salat Aku pulang. Aku berjalan kaki dari masjid menuju rumah. Tak terlalu jauh hanya sekitar 150 meter saja. Tampak jalanan air tergenang berarti hujan agak lebat turun. Alhamdulilah, Aku sudah tiba dirumah dengan selamat. Perjalanan cukup melelahkan. Perjalanan panjang yang harus ditempuh demi berjumpa kekuarga tercinta dalam rangka mengapai rindu dan merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H.***

Salam semangat dan sehat dari Kota Medan@hoesniy

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 last month 

Perjalanan yang panjang, sangat melelahkan namun selalu ada cerita yang indah di balik perjalanan itu,
Postingan yang sangat bagus! Jika saya adalah SC maka saya akan merekomendasi anda

 last month 

Siap Adinda yang luar biasa aktif menulis..Teurimong Geunaseh

 last month 
Thank you for sharing your post in the STEEM FOR INDONESIA community
DescriptionInformation
AI & Plagiarism Free✅️
Status Account✅️
Club Statusclub75
Support @steem4indonesia
Support burnsteem25

Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia

100200300400500
10002000300040005000
 last month 

Sama-sama adoe

Ayoo pak ke arah barat sedikit lagi... sekalian silaturahmi bareng steemian di Lhokseumawe dan sekitarnya.😊👍

 last month 

Hahaha...

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65017.48
ETH 3454.80
USDT 1.00
SBD 2.50