The diarygame ||23 -6- 2024|| Kembali ke Kota Tanjungpinang

in Traveling Steem4 months ago


Hai rekan-rekan steemian sekalian. Sudah beberapa hari Aku terlelap dalam rasa lelah. Terbungkus semangat dalam tidur. Tak muncul karya untuk dibagi buat rekan-rekan steemian yang setia menanti. Aku bangkit kembali dengan cerita yang sudah terlewati. Mungkin bisa disebut basi. Tapi, tak apalah karena tak ada cerita yang sia-sia dalam merajut tali karya sejati. Waduh, agak panjang mukaddimahnya. Oke, Aku segera buka kisah indahnya.

Masa ijinku sudah berakhir. Hanya seminggu saja. Liburan sambil berlebaran Idul Adha bersama keluarga. Aku sempatkaan menjenguk ibunda (nanti kisah mengudara). Minggu, 23 Juni 2024 usai sempatkan berbelanja bersama istri sejenak Aku harus persiapkan diri untuk berangkat. Istri dan anak-anak ingin ikut mengantar Aku ke Bandara Udara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang. Jadwal pesawat Lion Air JT 972 yang membawa Aku terbang pukul 11.55 WIB. Aku atur waktu berangkat dari rumah pukul 09.30 WIB. Lebih awal lebih baik agar tak hangus tiketnya akibat terlambat datang.



Memandang sawah yang menghijau

Bismillah, Kami meninggalkan rumah dengan mengatur tawa. Tak berlebihan karena pastilah rasa sedih mengantar ayah-nya yang kembali bertugas di Kota Tanjungpinang. Untuk lebih cepat sampai maka jalan bebas hambatan menjadi pilihan. Kami masuk jalur Tol Belmera (Belawan - Medan - Tanjung Morawa) hingga tembus nantinya gerbang Tol Kuala Namu. Jalan tampak sepi karena bertepatan dihari libur (Minggu). Saat masuk Tol Tanjung Morawa menuju Lubuk Pakam maka kita disajikan dengan pemandangan indah sisi kanan kiri jalan sawah yang hijau terbentang luas. Sawah yang masih dalam tahapan baru ditanam. Sangat menghibur mata. Tak bosan memandangnya.

Mobil terus mengejar waktu. Aku menyetir sendiri. Membiarkan anak bujangku santai beserta anak-anak lainnya. Disisi kiriku ada istri yang mendampingi sambil bercerita ngawur ngidul plus tertawa ceria sekali waktu. Aku sudah menghubungi LO Bandara Kuala Namu, saudara Miswardi yang akan membantu kelancaran kegiatanku. Gerbang Tol Kuala Namu sudah dilewati dan pada pukul 10.22 WIB kami tiba di Bandara. Barang turun dan kami juga ikut turun. Anak bujangku, Sastra, memarkirkan kendaraan.Sambil menunggu si bujang kami berfoto ria terlebih dahulu dengan gaya yang berbeda.





Santai bersama keluarga di Bandara Kuala Namu

Tak lama menanti Abang tiba dan Pak Miswardi LO Bandara pun merapat. Proses chek in tidak berlangsung lama. Aku tak ada barang masuk bagasi. Menurutku dua barangku layak masuk kabin pesawat. Kami semua menunggu di kursi yang telah disiapkan oleh pihak penggelola bandara. Menurut jadwal boarding pukul 11.55 WIB, rupanya terjadi delay yaitu pukul 12.45 WIB. Hampir satu jam telat. Agak lama juga kami menanti sampai tidur-tiduran dikursi. Untuk membunuh rasa bosan anak-anakku turun kebawah membeli Roti’O dan minuman ringan.

Ada-ada saja ulah anak-anak menghibur diriku dengan bercanda dan sedikit mengerjai dengan penuh kasih sayang. Aku sarankan untuk istri dan anak-anak sudah saatnya kembali karena sekitar tiga puluh menit lagi Aku akan masuk ke Gate 8. Setelah sepakat maka mereka pulang dan Aku masuk keruangan tunggu, tentunya setelah saling berpelukan dan cipika cipiki mengantarkan perpisahan kami.



Menanti masuk ke pesawat di Gate 8

Aku sudah melewati X-Ray untuk pemeriksaan. Topi, jam tangan, tali pinggang, Alat elektronik dan jaket agar dilepas untuk masuk alat pemeriksaan. Aku hanya tak melepas batu cincin yang melekat indah dijemariku. Setelah semuanya beres maka Aku turun kebawah mengunakan tangga eskalator. Suasana sangat ramai orang yang telah terlebih dahulu hadir. Tak lama menunggu maka ada panggilan bahwa penumpang Lion Air JT 972 menuju Batam segera masuk ke pesawat melalui Gate 8. Aku bergerak dan rupanya salah satu kotak yang berisi kue bawang tak boleh dibawa kekabin. Hanya tas ransel yang boleh. Lucu juga, karena Aku melihat ada yang lebih besar koper penumpang lainnya lolos. Aku tak mau ribut-ribut karena tak baik efeknya maka Aku turuti saja, kotak yang isi kue masuk bagasi. Pastilah akan berguncang dan agak remuk kuenya. Ikuti saja aturannya dan malu jika adu mulut dan urat saraf. Aku rasa delay kali ini agak lama. Sabar saja hiburannya.



Pemandang Kabupaten Deli Serdang dari udara

Barulah sekitar pukul 14.00 WIB semua penumpang sudah masuk kedalam pesawat dan didalam pesawat saat pengecekan agak lama. Sekilas Aku mendengar agak alot memastikan penumpang yang telah ikut serta dan sesuai dengan manifest. Pesawat take off sekitar pukul 14.30 WIB. Dari burung besi kita bisa melihat indahnya petakan sawah bagaikan kumpulan air. Pada pandangan lainnya kita bisa melihat berjejer rapi ratusan pohon sawit yang tumbuh. Provinsi Sumatera Utara termasuk wilayah yang banyak menanam sawit. Selain punya warga ada jugaa punya perusahaan swasta. Dari atas melihat hijaunya pohon sawit indah sekali. Pandangan kearah sawit dan sawah tuntas sudah dan kini kita akan menikmati indahnya awan dengan panorama langit yang membiru.



Indahnya pemandangan awan di angkasa

Awan-awan putih berkumpul indah. Tebal dan sekali waktu pesawat menembus awan dan terjadilan goncangan ringan.Alhamdulillah penerbangan hari ini sangat nyaman. Guncangan bisa dianggap tidak ada. Allah dengar do’a sang hamba. Tanpa terasa pada pukul 15.25 WIB kami sudah berada di langit kota Batam, Kepulauan Riau. Artinya sesaat lagi pesawat akan landing.



Pemandangan kota Batam dari Udara

Melalui jendela pesawat Aku memandang keluar. Tanpak laut dan pulau-pulau yang tersusun indah. Lautnya dari udara kelihatan jernih. Ada proyek-proyek besar yang membelah hutan entah mau diproduksi atau program apa saja Aku tak mengerti. Jelas tanah merah dalam sorotan mata. Dari udara kita bisa melihat dermaga yang mengarah ke laut yang disandar kapal-kapal cepat. Semakin dekat mendarat maka kita akan melihat jelas rumah-rumah yang letaknya berpencaran didaratan. Cuaca panas dan cerah hari itu membuat Aku dapat melihat bayangan pesawatku mengudara. Pesawat mendarat pukul 15.45 WIB. Kami semua tiba dengan selamat.

Setiba di Bandara langkah selanjutnya mengambil kotak yang masuk dibagasi dan harus menunggu sesaat. Kotak dapat maka target selanjutnya salat ashar dulu. Pak Hendra yang menjemputku sudah stanby dan usai salat kami tancap gas mengejar waktu. Mobil mengarah ke dermaga Telaga Punggur mengejar kapal yang hendak menyeberang ke Kota Tanjungpinang. Pak Hendra, supirku yang lihai membawa mobil harus diingatkan karena kadangkala dibawa kencang. Rawan karena bersamaan saat itu hujan ringan menguyur kota Batam. Dijalan kita bisa melihat ada proyek pelebaran jalan.



Suasana jalan dalam pelebaran

Jalan di kota Batam akan terus diperlebar untuk antisipasi jalan macet dengan bertambah kendaraan setiap waktu. Tanah merah di cangkul oleh kendaraan alat berat. Hebat Walikotanya Bapak Muhammad Rudi membuat jalannya kota Batam bisa dilalui dengan lancar. Kota Batam berbenah terus menuju kemajuan. Harus maju karena setiap akhir Minggu banyak orang lokal dan wisatawan menikmati suasana pernak pernik kota Batam.

Aku sudah tiba didermaga dan segera memasuki kapal cepat. Ini bukan kapal terakhir. Karena pada pukul 17.30 WIB infonya ada kapal terakhir. Kapal dipenuhi penumpang. Suasana laut sore itu bergelombang. Terasa juga yang berada didalam perut kapal. Namun masih dalam batas normal untuk sebuah pelayaran. Kapal MV. Oceanna 10 yang kami naik berlaju kencang. Pada suatu waktu harus berhenti disebuah selat yang ada perkampungan. Jika kencang kapalnya aka nada gelombang yang akan menganggu kenyaman rumah warga yang ditepi pantai.



Pemandangan laut di sore hari



Kapal MV Oseanna 10 tiba di Dermagaa Sri Bintan Pura Tanjungpinang

Dalam pelayaran kita bisa melihat indahya pemandangan bukit yang terbentang. Laut dan langit membiru plus awan putih halus melengkapi keindahan ciptaan Tuhan. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan? Selanjutnya ada juga kapal tongkang jalan lambat yang membawa batubara. Ada juga kapal cepat lainnya yang mengarah ke kota Batam. Alhamdulillah, sekitar pukul 18.10 WIB kami tiba di pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang. Aku turun mengejar waktu untuk melaksanakan salat magrib agar tidak bertemu isya. Terima kasih ya Allah hamba selamat tiba di Kota Tanjungpinang dari perjalanan Kota Medan. Rasa syukur tiada henti kepada ilahi Rabbi.***

Salam semangat dari kota pantun Tanjungpinang@hoesniy

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 4 months ago 

Terima kasih atas support diberikan. Semoga kami semangat terus.

 4 months ago 

My brother good day you spend have a safe journey keep sharing your day's with all of us like that

 4 months ago 

Terima kasih telah hadir dalam postingan kami

 4 months ago 

Welcome Dera for your response

 4 months ago 

Hello traveler! 👋🏼

Thanks for sharing your post in the TS Community. Here you are the feedback and evaluation results:


AI/Plagiarism free☑️
Steemexclusive☑️
Club100☑️
Free bots☑️
Voting CSI > 5☑️
Score10/10

~ Join the X profile, Discord server + Telegram group and have a happy day.👍🏼



Curated by @kikenexum

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 76065.61
ETH 2908.14
USDT 1.00
SBD 2.59