the diarygame, Minggu,7 Juli 2024 ||Kembali ke Tanjungpinang dan mampir di Telaga Biru ||

in Traveling Steemyesterday

Hai rekan-rekan steemian yang berbahagia. Ceritaku ini lanjutan dari perjalanan ke Tanjung Uban dari Tanjungpinang. Tuntas kegiatan maka Aku kembali pada siang itu juga ke Tanjungpinang. Beginilah cerita dibuka:

Minggu, 7 Juli 2024, KRI Dewaruci meninggalkan Tanjung Uban. Banyak yang melepas KRI Dewaruci melanjutkan pelayaran. Suasana ramai selama tiga hari di dermaga Fasharkan Mentigi mulai menyepi. Pengunjung dan pengantar mulai kembali dan termasuk diriku. Oh iya, pada saat itu ada juga KRI jenis Korvet yang sandar, yaitu KRI Jhon Lie - 358.

KRI Jhon Lie - 358 melaksanakan kegiatan open ship atau kunjungan buat warga yang akan melihat dan naik ke kapal. Aku tak ketinggalan juga. Aku tak pernah masuk ke kapal jenis Korvet ini. Prajurit yang berdinas di kapal perang ini pernah ditugaskan sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian Dunia, tepatnya ke Libanon.

Aku naik ke kapal melalui tangga. Kebetulan hari itu air laut belum pasang tinggi jadi tangganya tak terlalu menanjak. Landai-landai saja dan mudah dilalui. Aku memasuki Kapal dan memperkenalkan diri dengan Perwira Jaga Kapal yaitu Letda Laut (E) Chandra Yuliardi. Aku didampingi dengan ramah dan masyarakat lain pun diperlakukan sama ramahnya.







Suasana di KRI Jhon Lie - 358

Aku mulai mengabadikan gambar di meriam depan yang gagah perkasa. Meriam besar. Terletak di haluan kapal. Kemudian lanjut ke ruang kemudi alias ke anjungan kapal. Beberapa warga yang mengikuti open ship atau kunjungan ke kapal ada yang duluan masuk dan bertanya-tanya dengan prajurit tentang alat navigasi dan kemudi. Dari anjungan kita dapat memandang arah laut dengan jelas. Selesai dari anjungan kapal Aku menuju sisi kanan kapal bergaya dengan kompas kapal yang besar. Jika dilihat ke arah bangunan atap berwarna biru yang terletak didaratan itu merupakan kantor Satuan Kapal Cepat (Satkat). Kantor pada tahun 2015 Aku pernah bertugas disana. Aku terus bergeser ke arah buritan kapal yang pada kesempatan itu meriam kecil menjadi view untuk foto.

Oh iya, rupanya Perwira berpangkat Letnan Dua yang mendampingi Aku adalah Alumni Akademi Angkatan Laut Angkatan (AAL) 68. Aku dengan AAL mempunyai hubungan emosional kuat. Hal ini pernah berjumpa saat menjadi Taruna Muda dengan KRI Bimasuci yang melaksanakan Kartika Jala Krida berlatih di Lanal Sabang sekitar tahun 2023. Salah satu kegiatan yaitu renungan malam hari dengan membakar api ungun di lapangan dermaga Lanal Sabang, Aku menjadi pembaca syair. Sebanyak empat halaman syair yang Aku bacakan murni karya singkat diriku. Materinya adalah agar Taruna dan Taruni ingat akan perjuangan ayah bunda dalam mengiringi kesuksesan para Taruna.

Tuntas sudah Aku keliling di KRI Jhon Lie dan saatnya pamit pulang. Keramahan para prajurit KRI Jhon Lie dalam melayani diriku dan warga yang antusias berkunjung ke kapal perang patut diapresiasikan. Ini juga bentuk upaya pembentukan karakter para generasi muda untuk menumbuhkan minat bergabung dengan TNI AL. Bahasa kerennya adalah komunikasi sosial. Aku turun dari kapal melalui tangga dan tak lupa memberikan penghormatan dan pastilah ada pluit berbunyi karena aturan Perwira Menengah masuk kesatrian atau naik kekapal akan di pluit oleh yang berdinas jaga.

Aku melihat waktu dari handphone telah menunjukkan pukul 11.50 WIB. Artinya tak lama lagi waktu dhuhur akan tiba. Aku pacu motor menuju masjid Baitul Makmur yang terletak diatas ketinggian. Masjid kebanggaan warga Bintan yang indah dan luas. Masjid yang jika kita memandang ke arah perumahan warga jelas kelihatan. Masjid yang disampingnya, bagian bawah tersusun padat batu nisan tempat pemakaman umum warga setempat. Tempat yang nantinya persinggahan terlahir setiap insan. Ya, kuburan namanya. Aku telah tiba di masjid dan sesaat kemudian azan dhuhur dikumandangkan. Ada beberapa teman yang masih Aku kenal, diantaranya Ustad Salim yang merupakan qari kebanggaan Kabupaten Bintan. Beliau juga imam di Masjid Baitul Makmur Tanjung Uban.

Tunai sudah kewajiban. Aku lanjutkan perjalanan pulang ke Tanjungpinang. Motor Nmax punya senior dan juga tetanggaku yang dipinjamkan. Aku telah melewati RSUD Bintan dan memasuki kampung pusong. Aku sangat menikmati perjalanan. Aku niat singgah sebentar ke Telaga Biru. Telaga Biru salah satu tempat destinasi yang terkenal di Kabupaten Bintan. Setelah melewati Stadion Megat Galang Perkasa Kabupaten Bintan. tak lama kemudian Aku memasuki area Telaga Biru.



  • Gapura pintu masuk di Telaga Biru*








  • Suasana awal tiba dilokasi Telaga Biru Bintan*

Gapura pintu masuk kurang bagus. Terbuat dari kayu. Seharusnya perlu diperbaiki dengan gapura berbahan baku semen. Di buat permanen dengan indah. Telaga Biru awal kisah merupakan bekas galian pasir. Lama kelamaan menjadi danau. Langkah baik, cuaca pada saat itu panas sehingga pemandangan danau sangat indah. Kagum setiap para pengunjung baik yang datang dari warga lokal maupun wisatawan asing. Aku berfoto di beberapa sudut dan lokasi. Jalan yang terbuat dari kayu yang dibentuk love menjadi tempat view foto.









Pemandangan indah danau Telaga Biru background gundukan pasir

Setelah itu Aku lanjut ke lokasi lainnya yang latar belakangnya gundukan pasir. Untuk menuju lokasi tersebut Aku naik becak motor yang dimodifikasi. Tak mahal untuk pulang pergi diantar sekitar Rp 10.000,-. Lebih cepat daripada jalan kaki jaraknya kurang lebih 500 meter. Masyaallah indah sekali pemandangannya. Airnya bening nan membiru. Banyak yang foto. Nah, ada warga asing yang wanita yang berfose dengan segala model. Wah, pakaiannya termasuk dalam kategori menyalahkan ketimuran. Tak sesuai kaidah Islam. Sakit mata melihatnya.

Aku foto di sisi lain dan setelah itu kembali ke asal. "Pak,.itu sudah agak sopan pakaiannya," kata anak muda yang menyupir becak motor. "Ada yang lebih halus lagi pakaiannya," jelasnya sambil tersenyum renyah. Biasanya yang berpakaian demikian adalah wisatawan asing. Ngak mungkin berani jika warga lokal. Bisa jadi sorotan publik.









  • Berfoto dengan Burung Elang*

Di area Telaga Biru kita juga bisa berfoto dengan burung Elang yang sudah jinak. Jika melihat langsung burung elang memang gagah. Tatapan matanya sangat tajam. Siap menerkam mangsa dengan paruhnya yang runcing dan cakar kakinya yang kuat. Namun kali ini sang Elang sudah hilang sangarnya. Sudah jadi mainan foto bagi pengunjung. Untuk Elang yang besar jika berfoto Rp 20.000,- dan Elang yang kecil Rp. 10.000,- Aku walaupun pernah foto namun kali ini dengan kondisi yang berbeda mengulangi foto dengan Sang Elang. Waduh, berat dan legal juga burung jika diletakkan ditangan. Apalagi jika harus digoyang-goyang agar sayapnya terkembang. Tambah pegal lagi tangannya. Jujur, Aku masih ada rasa takut-takut memegang sang Elang. Kuatir saja kena patuk mata kita yang berakibat bisa buta. Tapi memang benar sang Elang sungguh sangat jinak. Ayo rekan-rekan steemian ke Telaga Biru foto dengan elang-elang hebat.





Motor ATV dan permainan memanah

Selanjutnya ada permainan motor ATV baik untuk anak-anak maupun orang tua. Pastilah bayar. Tak ada yang gratis. Biaya pemakaian motor ATV pastilah berbeda bagi yang naik motor ATV besar maupun kecil. Untuk anak-anak per jam hanya Rp 100.000,- dengan motor kecil. Jika orang dewasa naik motor besar per jam Rp. 200.000,-. Ada juga hiburan bagi anak-anak yaitu permainan memanah. Untuk adegan memanah bayar Rp 50.000,- untuk 15 busur anak panah. Mahal ngak ya. Nah, demikian yang dapat Aku lihat dan menikmati suasana di Telaga Biru.

Aku melihat jam sudah menunjukkan sekitar pukul 14.30 WIB. Saatnya pulang. Aku naik keatas melewati danau telaga Biru dengan penghubungnya kayu-kayu yang dibuatkan jembatan. Di area banyak yang berjualan baik makanan maupun minuman ringan. Ada juga jagung bakar dan lain sebagainya. Untuk toilet ada juga walau tak terlalu besar dan kondisinya perlu direnovasi agar bagus dan bersih. Ini khan daerah wisata maka harus ditampilkan yang terbaik. Mushalla kecil menjadi penunjang bagi wisatawan yang ingin salat jika tiba waktu salat.

Aku telah meninggalkan lokasi. Perlahan motor Nmax aku pacu menghindari jatuh. Jalannya tidak baik. Tanah keras yang bergelombang. Sejatinya sudah harus diaspal. Apa karena ini masih lahan salah satu PT sehingga belum ada aksi pengaspalan. Aku pernah kemari beberapa tahun silam ya masih tanah keras. Jika hujan becek dan licin membuat tidak nyaman pengunjung. Aku sempat membaca pada sebuah planet bahwa tanah ini milik PT. Surya Bangun Pertiwi Blok I. 8. HGB.NOB 00002. Rupanya lahan galian pasir yang menjadi Danau Telaga Biru yang indah merupakan lahan Perusahaan.





Makan siang di Jagonya Sop Ayam dan Sapi

Aku sudah memasuki jalan besar dan mengarah ke Kota Tanjungpinang. Cuaca mulai kurang bersahabat. Tadinya panas terik Dan kini mulai terkesan mendung. Cuaca di Kepulauan Riau tidak menentu. Tidak harus bulan yang berakhiran "ber" bumi Melayu harus hujan. Sembarang bulan akan turun hujan. Negeri berkah penuh bertuah. Dan, benar saja hujan rintik mulai turun. Aku terus memacu motor. Tempat teduh belum ada yang memenuhi standar. Rumah warga kampung jaarang-jarang. Aku tak berhenti dan barulah Aku berhenti disalah satu tempat penjualan makan dan minum sebelah kiri jalan. Aku berteduh sambil mengisi perut yang terkesan lapar di Jagonya Sop Ayam dan Sapi, jalan Raya Tanjung Uban Lintas Barat, Bintan Buyu. Aku memesan sop ayam. Alhamdulillah, rupanya hujan turun dengan lebat nya. Plus angin kencang namun Aku aman. Setelah hujan reda maka Aku lanjutkan perjalanan dan barulah sore hari Aku tiba dirumah dengan selamat. Suatu perjalanan penuh nikmat dan hikmah. Semoga menjadi kenangan indah tak terlupakan. Terima kasih ya Allah, hamba sudah selamat tiba ditujuan. Pergi pagi, pulang sore.***

Salam sehat dan semangat dari Negeri Melayu Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau @hoesniy

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Wow, indah nian telaga biru itu..

 23 hours ago 

Siap Adinda..jika cuaca panas indah.Namun jika mendung pantulan cahayanya tak dapat..

 10 hours ago 

Hello traveler! 👋🏼

Thanks for sharing your post in the TS Community. Here you are the feedback and evaluation results:


My!!! Loved those incredible pictures of eagle 🦅 in your hand and the amazing background of place mentioned in the article. A lot of thanks for sharing. Regards from me.

AI/Plagiarism free☑️
Steemexclusive☑️
Club100☑️
Free bots☑️
Voting CSI > 5☑️
Score10/10

~ Join the X profile, Discord server + Telegram group and have a happy day.👍🏼



Curated by @alegnita

 9 hours ago 

Siap.tks atas dukungan yg diberikan

 6 hours ago 

Terima kasih atas dukungan dan support buat kami

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 62740.92
ETH 3354.24
USDT 1.00
SBD 2.46