Waspadalah, Telur Ayam Palsu Masuk Aceh?

Sulit dipercaya, bagaimana mungkin telur ayam bisa dipalsukan. Bukankah cangkang pembungkus telur ayam itu sulit disatukan jika sudah pecah? Bukankah membuat antara kuning dan putih telur itu hanya perkara kekuasaan Tuhan?

Pertanyaan seperti itu berputar di kepala saya saat mebaca berita dan menonton video tentang ciri-ciri telur palsu di laman internet. Namun, malam ini saya benar-benar terpana. Kenyataannya, telur ayam dengan ciri-ciri palsu itu memang ada.

Mulanya saya membeli beberapa telur ayam pada sebuah swalayan di Banda Aceh. Rencana untuk digoreng dadar, karena anak minta dadar. Begitu sebutir telur ayam saya pecahkan, saya lihat ada sesuatu warna putih yang terjatuh bersama kuning telur. Saya ambil sesuatu itu, ternyata plastik.

Mulanya saya kira itu kulit ari yang melekat pada bagian dalam cangkang telur. Setelah saya pegang, saya pilin, ternyata mirip sekali dengan plastik. Saya hidu telur tersebut, tidak berbau sama sekali. Tidak ada bau amis. Tidak pula berbau busuk. Dugaan saya, ini bukan telur busuk, tetapi telur palsu seperti diberitakan media.

Saya coba pegang isi telur tersebut, saya aduk dengan jari tangan saya. Lalu saya angkat jari tangan saya. Ternyata kuning dan putih telur tersebut sama sekali tidak lengket dan tidak berlendir seperti kebanyakan telur umumnya.

"Kok ada manusia sejahat ini?" ujar istri pada saya.

Saya belum puas. Saya pecahkan satu butir lagi telur ayam yang saya beli di swalayan yang sama. Saya pecahkan hati-hati. Ternyata tidak ada keanehan apa-apa. Berarti ada yang aneh dengan telur yang pertama.

Saya bawa telur ayam tersebut ke sebuah kafe dekat rumah. Saya minta chief kafe melihat telur ayam yang sudah saya pecahkan tadi. Chief kafe itu mengatakan bahwa ia juga sempat menemukan tiga butir telur ayam palsu dengan ciri-ciri yang sama beberapa hari lalu.

Kesimpulannya, waspadalah! Dunia sudah hampir kiamat. Banyak cara orang mencari uang, tanpa peduli jalan yang benar. Waspadalah!

Banda Aceh, 15 Maret 2018

Herman RN