Misteri Belanda di Tangse

in #indonesia7 years ago

Apa motivasi Hindia Belanda bersusah-payah mencapai lembah Tangse? Pertanyaan ini sering ditanyakan orang, karena diabad 19 dengan akses yang sulit dalam ganasnya rimba raya Belanda bisa tiba di Tangse. Malahan bukan sekedar singgah mengejar pejuang Aceh, Belanda membuat vila pesanggrahan bak hotel-hotel mewah masa itu lengkap dengan kolam bertingkat dan hiburan-hiburan. Ada apa di Tangse?

Menariknya, tidak ditemukan batee jeurat keurajaan nisan terukir sebagaimana banyak ditemukan di daerah Aceh lainnya.

Tentu saja ini aneh, mengapa kerajaan justru tidak begitu tertarik menguasai Tangse padahal setelah itu Belanda bersungguh-sungguh mendatangi dan tinggal permanen di Tangse. Baca link situs penulis tentang peninggalan Belanda di Tangse: https://www.acehyes.com/bagaimana-tangse-di-zaman-belanda/

Ternyata Belanda mengejar ini!

Sebuah cerita dengan sumber sangat layak didengar menyebutkan, bahwa Belanda setelah menguasai lembah Tangse melakukan survey tambang emas secara serius dan kemudian mengambil emas di Tangse sejak tahun 1920-an. Namun Belanda melakukannya dengan rahasia dan tidak diketahui warga setempat. Hanya beberapa mantan supir Belanda pernah bercerita mengenai tempat Belanda menyimpan barang sangat berharga itu.

Seorang warga sepuh suatu waktu ketika saya masih di bangku sekolah lanjutan pertama di tahun 1990, kami memanggilnya Abusyik Lod pernah bercerita. Syik Lod menjadi supir perwira dan noni-noni Belanda selama periode tahun 1930.

Suatu waktu beliau pernah bolak-balik dari Keude Tangse ke Cot Kuala, kuala sungai yang mempertemukan Krueng Tangse dan Krueng Gempang. Di tempat ini Belanda membangun sebuah jembatan baja, yang masih dipakai sampai tahun 1995.

imageInilah Jembatan Cot Kuala Tangse-Mane, lokasi penuh misteri terkait harta karun Belanda.

imageFoto jembatan Cot Kuala zaman Belanda 1931, perbatasan Tangse-Mane. (kitlv / acehyes.com)

Di tempat ini diduga kuat Belanda menyimpan harta karun emas yang ditanam sekitar pinggir sungai mengarah ke Teunom. Selain itu Belanda memiliki peta tambang kawasan ini, sayangnya Syik Lod kala itu tidak mampu membaca peta tambang emas.

Terkait catatan lisan ini, seorang tokoh di Tangse (tidak kami sebutkan namanya dengan alasan tertentu), mengungkapkan bahwa dulunya sekitar tahun 1990-an dia pernah dicerita seorang warga lanjut usia asal Geumpang yang pernah mengalami dan menyaksikan sendiri sebuah kejadian mengerikan.

Begini kisahnya, sore itu dia diperintah perwira Belanda untuk ikut membawa beberapa kotak berat ke Cot Kuala. Hal ini dilakukan buru-buru setelah tersebar berita kemenangan Tentara Jepang melawan sekutu.

Bersama lebih kurang enam warga lainnya dengan dikawal prajurit Belanda pada sekitar tahun 1942, mereka dengan berkendara akhirnya tiba di Cot Kuala. Tentara Belanda menutup mata warga sampai tiba di sudut jembatan itu arah ke hilir. Kotak-kotak yang awalnya tidak diketahui isinya, disuruh tanam disuatu lokasi tepi Krueng Cot Kuala. Tiba-tiba setelah dimasukan dan ditutup rapat dengan tanah, prajurit Belanda memberondong dalam kegelapan itu. Beruntung bapak itu selamat dan melarikan diri, kemudian sebelum dia meninggal sempat bercerita mengenai penanaman harta karun yang disebutnya emas di sekitar tepi Krueng Cot Kuala.

imageTikungan jalan Cot Kuala, kawasan penuh misteri yang belum terungkap.

Selain itu Belanda menjadikan Tangse sebagai tempat istirahat dan berlibur. Sejumlah perwira tinggi Belanda mengambil cuti dari Kutaradja untuk berlibur menikmati udara dan indahnya alam di kaki lembah Gunung Singgah Mata ini.

imagesource Lembah Tangse dengan pematang sawah hijau bertingkat.

Keindahan alam yang terekam para perwira terus dicerita sampai Kutaradja dan Batavia kala itu, seolah mampu mengundang hasrat para jenderal Belanda untuk datang dan menikmati keindahan dan kesejukan Tangse, dan tanpa kita sadari dibalik itu mereka mengeruk emas menyimpannya bertahun-tahun dan mungkin mereka telah mengambilnya kembali.

image

Sort:  

Tulisan yang sangat menarik kanda Hasnanda Putra

Terima kasih Taufik

Heran juga kita dari mana mereka tahu ada emas di sana ya... Kadang2 takjub juga kita, mereka bisa masuk jauh ke dalam gampong klek klok kita, membangun fasilitas di sana seperti jalan dan jembatan. Padahal masa itu semuanya serba terbatas.

Benar ihan, malah yg unik sekaligus aneh mereka punya peta itu dengan lengkap, beberapa orang tua menyebut pernah dicerita oleh generasi sebelumnya.

Padahal teknologi geospasial waktu itu belum seperti sekarang ya...

Cerita yang sangat menarik tentang misteri Belanda di Tangse

Baik terima kasih sudah membaca dan menyambangi kami

Le that sejarah di nanggroe tangse

Le that bang andi, leh ditem meusigrak kali nyo sejarah pidie😁, smg byk situs budaya di Tangse dan di Pidie dipugar kembali.

A very interesting article, thank you for sharing.
@hasnandaputra

If you have plenty of free time, play to Smea Coffee Shop. Located at Jl.P nyak Makam, Lampineung Kota Banda Aceh.

From your friend @anwarabdullah

Yaya dek aan, ka mantap. Sgr ta jep kupi lam2 watei sibok pun akan tajak demi dek aan, sambil ulon meureuno bak dron dek aan😄

Bereh that sinan, sang kali ukeu tapakat penulis senior dan ta libatkan ahli antropolog dan sejarah utk gali sejarah Tangse

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 57889.68
ETH 2457.18
USDT 1.00
SBD 2.40