The Diary Game (18 Mei 2024): Sabtu dengan 1001 Drama

in Steem SEAlast month (edited)

IMG_20240518_152725.jpg
Sosok belalang sembah (European mantis) yang saya abadikan di pelataran kopisyop langganan. Posisinya sedang terancam oleh lensa kamera hape saya sehingga tidak terlihat posisi golden moment tahiyat akhir-nya

Hari ini dimulai dengan cara yang paling dramatis yang pernah ada dalam seminggu terakhir. Saya terbangun lebih awal dari teman saya karena perut yang keroncongan parah. Semalam saya terlalu malas untuk memasak, jadi rencana pagi ini adalah mencuci piring bekas semalam dan menanak nasi. Sebuah rencana yang tampaknya sederhana tetapi ternyata semesta punya rencana lain yang lebih rumit.

Ketika mengumpulkan sampah dapur dan ingin membuangnya ke tempat sampah di belakang rumah, saya terpeleset di tangga teras belakang. Oh my gosh! Sakitnya bukan main, sebab titik landingnya tepat mengenai tulang ekor. Duh, rasanya tulang ekor saya seperti dipatahkan. Saya ingin teriak, tetapi saya tutup rapat-rapat mulut saya sendiri karena enggan untuk menarik perhatian para tetangga, apalagi saya hanya memakai pakaian minim.

Dengan perasaan setengah frustrasi, saya memanggil nama teman saya sampai sepuluh kali (mungkin lebih) sebelum dia akhirnya menjawab. Di akhir pekan, kami memang bangun lebih telat daripada hari biasa, dan teman saya sedang tertidur pulas saat saya memanggilnya sambil meraung-raung.

Akhirnya, dia bangun dengan mata setengah tertutup dan berusaha mengambil es batu di kulkas untuk mengompres bokong saya. Tapi sayangnya, semua es batu sudah kami habiskan dan belum kami buat lagi. Jadilah saya meraung-raung di tempat tidur sampai rasa sakitnya mereda dan... tidur lagi. Ya, tidur lagi. Karena apa lagi yang bisa saya lakukan dengan bokong yang terasa seperti baru dipukul palu?

Setelah tidur yang penuh dengan mimpi tentang jatuh terpeleset (trauma, mungkin), saya terbangun dengan notifikasi dari grup WhatsApp yang namanya tuuut (sangat rasis)*. Sudah pasti chat ini datang dari teman-teman diskusi saya yang isinya cowo semua, dan nama grup tersebut ada karena mereka mengklaim diri mereka mirip dengan tuuut (masih sangat rasis)*

Sekelompok pria muda ini mengingatkan saya tentang janji untuk berkumpul di warung kopi guna mengerjakan tugas ujian akhir yang harus dikerjakan secara berkelompok. Rasa takut kena marah sobat filsuf memaksa saya untuk bangkit dari tempat tidur, sebab belakangan datang hidung saya sudah jarang sekali kelihatan di tongkrongan kami. Saya segera mandi dan bersiap-siap ke warkop yang dituju.

IMG_20240518_160221.jpg
Warung kopi langganan kami, dengan konsep bangunan rubuh yang menandakan bahwa mahasiswa yang nongkrong di sini pada bokek semua. He-he-he...

Sambil menahan rasa sakit, saya menghidupkan sepeda motor dan melaju ke warung kopi. Sesampainya di sana, kami menyelesaikan tugas kelompok bersama sambil sedikit bercanda ria. Setelah tugas selesai, seperti biasa, kami berdiskusi panjang lebar tentang filsafat, politik dan sejarah. Topik-topik ini memang tidak pernah ada habisnya, sebab teman-teman saya selalu menawarkan sudut pandang baru yang membuat otak saya kadang hampir hilang setengah. Diskusi bersama mereka selalu memberi semacam hiburan tersendiri di tengah-tengah aktivitas yang padat merayap.

Sore harinya, saya ada janji dengan seorang seller yang ingin menjual iPad-nya kepada saya. Mengingat HP saya yang sering nge-freeze dan laptop yang sudah sering error, saya memutuskan untuk membeli iPad sebagai jalan tengah.

Kami bertemu di warung kopi yang sama untuk mengecek kondisi iPad tersebut. Setelah proses tawar-menawar dengan seller, kami sepakat menetapkan harga 3.4 juta untuk sebuah iPad mini generasi kelima. Saya cek menggunakan tools 3utools, iPad tersebut masih menunjukkan performa 98%, dan belum ada satu pun komponen yang diganti, semuanya masih bawaan pabrik.

Namun, saya tidak mengambil barangnya hari ini juga karena masih menunggu sedikit profit dari koin yang sedang saya trading-kan. Saya meminta waktu dua hari kepada seller untuk keep iPad tersebut dan meminta agar barangnya jangan diberikan ke orang lain. Dia percaya bahwa saya akan kembali dua hari lagi.

Setelah perjanjian dengan seller selesai, saya melanjutkan diskusi bersama beberapa teman-teman saya. Menjelang magrib, saya izin untuk pulang ke rumah karena lokasi rumah saya yang rawan. Pulang ke rumah menjelang malam memang bukan ide bagus, terutama dengan mata rabun ini. Tapi, hidup memang penuh tantangan, 'kan?

Azan magrib sudah selesai berkumandang ketika saya baru saja membuka pintu rumah. Usai melaksanakan sholat magrib, saya berniat menyelesaikan satu postingan di komunitas Steem SEA. Saat sedang menyelesaikan postingan diary game (yang sedang Anda baca ini), layar laptop saya tiba-tiba nge-freeze. Seperti biasa, saya mencoba menekan tombol power selama beberapa detik tetapi tidak mempan.

IMG_20240518_215411.jpg
Akhirnya, dengan putus asa, saya mencabut satu baterai luar dan melakukan hal yang sama (menekan tombol power) selama satu menit lebih. Akhirnya laptopnya mati.

Karena saya tidak berani untuk membuka laptop kembali karena kondisinya yang masih overheat, saya melanjutkan menulis diary ini di HP. Tapi, tentunya draft diary yang saya tulis di laptop telah hilang. Jadi, ya, ini adalah versi kedua. Versi pertama mungkin lebih lucu, lebih mendalam, dan lebih segar. Tapi, hidup ini penuh kejutan, dan laptop yang nge-freeze adalah salah satunya (eh salah duanya, atau bahkan salah tiga?)

Saya tidak tahu mengapa selalu ada hal-hal konyol yang terjadi pada saya, hari ini salah satunya. Mungkin ini adalah cara semesta mengajarkan saya tentang kesabaran, atau mungkin hanya nasib saya yang sedikit absurd, who knows. Dari terpeleset di tangga hingga laptop yang nge-freeze, dan 1001 drama seharian yang tidak bisa saya ceritakan di postingan ini (saking memalukannya)

Tapi ya, terkadang, hal-hal yang paling mengganggu dan menyakitkan bisa menjadi cerita yang paling lucu dan berharga setelah kejadian itu berlalu. Sekian cerita hari ini. Semoga hari esok berjalan lebih baik dan minim drama, dan semoga saya tidak perlu mengalami hal-hal konyol lainnya. Tapi, siapa tahu? Hidup ini penuh kejutan.

Sampai jumpa di episode-episode yang akan datang...

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 last month 
Club5050
DescriptionAction
Plagiarism-Free
Bot-Free
Verified User
Beneficiary Rewards
Support burnsteem25
Voting CSI13.2

Ternyata selain bisa merangkai kata-kata indah, juga jago trading. Boleh ni, minta diajarin puhhh
Terima kasih telah berbagi bersama di sini.

 last month 

Saya mah masih pemula, puh, sepuh..🤣

Minta diajari saya = masuk ke sekte sesat

Tertarik?

 last month 

🤭 bukan niat mau tertawa dek, saya juga pernah jatuh di tangga lumayan tinggi,dan mendarat sangat mulus dg kepala duluan, sakitnya tak terkira, tp sedikit pun tak mengeluarkan tangisan ku dek, anak saya malah menjerit histeris padahal dia tidak jatuh, hanya melihat kronologi saya jatuh saja, ke esokan harinya saya baru menangis menahan rasa sakit, suami saya juga heran kok nangisnya baru sekarang, saya jawab " kemarin ngak sempat nangis tau nahan rasa sakit,kepala juga puyeng, jd baru sekarang sempatnya, bukannya iba malah suami kakak tertawa terbahak-bahak,membaca cerita kamu saya jd ingat kembali kisah saya dulu,😅😅

 last month 

Same here...😅

Baru kerasa banget sakitnya sekarang terutama bagian pangkal paha. Mau bangun saja harus diangkat pakai tangan dulu. Dan... saya gabisa membayangkan kalau posisi jatuhnya seperti yang ibu rasakan dulu (kepala duluan), ngebayanginnya aja ngeri. Semoga tidak kenapa-napa ya, bu.

Saya selalu berpikir bahwa leher ke atas adalah bagian tubuh yang paling sensitif, makanya tokoh psikopat di film-film thriller paling sadis biasanya menyasar bagian wajah untuk disiksa, dan itu cukup menyiksa psikologis saya sebagai penonton.

Kalau mau tertawa pun tidak apa-apa, bu. Tertawakan saja karena ini murni hasil ke-bego-an saya sendiri. Sudah tahu darah rendah malah kurang istirahat, jadinya hilang fokus dan terpeleset, deh.

 last month 

Udah pergi ke tempat kusuk dek, nanti takutnya parah, sebab menyangkut tulang ekor bisa bahaya lho, waktu saya jatuh hanya luka di bagian kaki,saya pikir tidak apa-apa,dua bulan setelah kejadian baru terasa sakit yg luar biasa, pas saya pergi tempat kusuk malah tulangnya retak,jd kalau bulan muda tulang kita pasti terasa sakit,...saya cuma tertawa mengingat kejadian yang pernah menimpa Saya beberapa tahun yg lalu.... seperti buah nangka jatuh sembilan anak tangga lho dek kalau membayangkan saat ini mungkin saya sudah patah 10 🤭 Alhamdulillah tidak ada yang patah cuma bibir udah kayak orang sumbing siap di operasi 🤣🤣🤣

 last month 

Belum bu, saya masih cari-cari tempat urut yang ramah wanita di sini. Ngeri juga karena ini menyangkut tulang ekor.😥

Yg penting ibu sehat, masalah bibir mencong dikit-dikit ngga masalah itu xixixix

 last month 

🤣🤣🤣🤣

 last month 

Semoga cepat sembuh dek ya, saya hanya bisa mendoakan saja dari jauh

 last month 

Aamiin allahumma aamiin, terima kasih feedback dan doa baiknya, bu. Semoga anda juga sehat-sehat terus, ya.

 last month 

Amin,

 last month 

Emang kalau drama itu wanita ahlinya kwkw

 last month 

Aduh masalahnya dramanya sendiri yang menghampiri saya, gimana tuh???

 last month 

Berarti mau gak mau harus memerankan drama tersebut kwkw

 last month 

Cerita yang luar biasa, seneng banget bacanya, semoga lekas sembuh adik cantik,,

 last month (edited)

Terima kasih doanya kak, hari ini saya tidak banyak bergerak, karena sakitnya baru benar-benar terasa hari ini. Semoga ini jadi tanda-tanda pemulihan...

Apa kabar di sana, ka?


We support quality posts and good comments posted anywhere and with any tag.

Curated by : @𝗁𝖾𝗋𝗂𝖺𝖽𝗂

 last month 

Thanks a lot😊

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 61153.73
ETH 3403.85
USDT 1.00
SBD 2.51