Seiring waktu perkembangan jaman terus melaju cepat tanpa henti, manusia seperti ikut bergerak cepat dalam menggapai sesuatu dan melupakan bagaimana cara paling ramah untuk mendapatkannya. Teknologi canggih dimana-mana dengan berbagai kemudahan yang diberikan, manusia menyesuaikan hal tersebut hingga melupakan dampak paling kecil yang didapat. Kita seperti tidak ada pilihan untuk mencoba dan membiasakan diri dengan pekembangan tersebut, hingga manusia melupakan interaksi sosial secara nyata yang mengesampingkan perasaan dan melupakan tindakan baik dalam melakukan sesuatu.

Interaksi sosial ini parahnya lagi sudah masuk ke setiap sendi-sendi kehidupan generasi berikutnya, cara mudah interaksi tidak perlu lagi bertemu, cukup dengan media teknologi dengan segala kemudahannya. Teknologi Media sosial yang dianggap oleh banyak orang lebih praktis dan mudah menjadi sebab munculnya hal-hal kecil yang akan besar dimasa yang akan datang, yaitu hadirnya manusia-manusia yang lebih mengutamakan keegoisan dan individual mereka.

Penyebab dari semua itu adalah hilangnya rasa dan perasaan dari interaksi sosial secara nyata, teman virtual tidak menampakan reaksi yang mungkin tidak perlu di hiraukan. Ini berbeda jika interaksi sosial secara nyata, kita dapat merasakan serta dapat melihat reaksi atau perasaan yang terlihat oleh interaksi sosial secara nyata tersebut. Genarasi muda dan saat ini beranggapan bahwa interaksi secara virtual jauh lebih mudah dan lebih bebas untuk digunakan, tanpa harus terbebeni dengan perasaan teman virtual tersebut.

Hal inilah yang saya ingin ubah saat ini, jika saya dapat melakukannya maka saya akan melakukannya dengan upaya sekecil apa pun dalam kapasitas yang saya miliki.

Memang saya tidak bisa bergerak sendiri untuk mengubah ini semua, namun saya cukup yakin saya dapat mengurangi dampak buruk tersebut. Sebagai seorang Guru saya memiliki peluang untuk memberikan pandangan serta wawasan kepada peserta didik saya, yang Notabene merupakan cara saya untuk menyampaikan hal-hal buruk dari interaksi sosial secara virtual kepada mereka.

Dengan memberikan pemahanan setiap hari kepada peserta didik untuk lebih mengutamakan interaksi sosial secara nyata, adalah merupakan cara saya dalam mengambil tindakan untuk mengatasi hal buruk tersebut. Apa jadinya jika puluhan tahun lagi kita tidak menemukan interaksi sosial yang menjadi ciri khas hubungan manusia dengan manusia. Saya yakin kita akan menjadi manusia-manusia yang benar benar tidak memiliki perasaan saat berinteraksi, keegoisan serta sikap individual mendominasi dalam hubungan kita sebagai manusia.

Saya cukup yakin dan percaya dampak buruk teknologi akan dapat di tekan jika kita dapat melakukannya bersama-sama, bukan untuk dihilangkan atau di jauhi, namun di gunakan sesuai dengan fungsi dan manfaat tanpa menghilangkan apa yang ada pada diri manusia termasuk perasaan, rasa hormat dan indahnya interaksi secara nyata.

Pada akhirnya 10 tahun, 20 tahun dan seterusnya anak cucu kita dapat berinteraksi secara wajar dengan mengutamakan hubungan sosial yang baik dan nyata, teknologi hanya kita gunakan sebagai media pendukung diwaktu waktu tertentu. Selebihnya kita akan terus dapat malihat manusia-manusia yang penuh kasih saya, rasa hormat dan tentunya nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya kita bisa melahirkan generasi-generasi yang tidak egois dan juga tidak individual yang tentunya memiliki dampak buruk bagi dunia.

Sekian postingan singkat dan sederhana ini, semoga menjadi bacaan yang bagus untuk kita semua.