Mengenal Rumah Adat Aceh Secara Umum
Hallo sahabat Komunitas Hot News, tidak henti-hentinya saya selalu bersyukur atas yang Allah berikan, sehingga saya dapat kembali lagi berbagi wawasan dan pengetahuan yang saya ketahui kepada anda semua.
Dunia adalah tempat tinggal kita bersama yang memiliki segala macam perbedaan yang unik dan menarik, semua memiliki adat dan istiadat masing-masing. Bahkan di satu negara terdapat macam ragam perbedaan dan kebiasaan, semua hal tersebut membuat kita saling bersatu dalam bingkai perdamaian yang harus terus kita jaga dan lestarikan.
Keunikan dan tradisi di satu daerah terkadang bukan sesuatu yang baru dibuat, kebiasaan tersebut sudah sejak lama ada dan di lestarikan hingga saat ini. Terkadang kebiasaan tersebut memiliki Filosofi tersendiri, yang mengedepankan pengetahuan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan sehingga hal tersebut ada dan terus dilestarikan. Bahkan rumah adat/tradisional pun menjadi ciri khas dan hal unik dan menarik untuk di ketahui, dengan filosofi yang di miliknya.
Tahukan anda tentang sebuah rumah tradisional yang di sebut dengan Minka? Rumah ini merupakan rumah tradisional dari negara Jepang. Rumah Tradisional ini merupakan rumah yang menurut cerita di peruntukan bagi masyarakat lapisan bawah, sehingga makna dari kata Minka berarti rumah rakyat. Filosofi dari rumah Minka dari Jepang ini adalah bahwa Struktur bangunan lebih penting dari pada rancangan.
Sumber Gambar Gratis Berlisensi Atribusi (gratis) flickr.com : Rumah Minka
Atau mungkin juga tahu tentang rumah Igloo? Salah satu rumah yang menurut saya cukup unik yang di bangun dengan untuk menghadapi cuaca Ekstrem yang mempengaruhi keadaan di sana. Filosofi rumah Igloo yang berasal dari orang Eskimo di Kanada Utara dan Alaska ini, adalah sebagai tempat tinggal sementara sementara dari cuaca dingin yang luar biasa terjadi di sana.
Sumber Gambar Gratis pixabay.com
Provinsi Aceh tempat kebanyakan Steemian tinggal juga memiliki rumah Adat yang tidak kalah unik dan menarik, bahkan memiliki Filosofi yang kuat dari generasi masa lalu. Kental-nya budaya lokal di Provinsi Aceh, juga hampir sama dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Sehingga seluruh adat istiadat termasuk rumah adat, masih di jaga keberadaannya dan tetap dilestarikan.
Rumoh Aceh / Krong Bade |
---|
Rumah adat di Provinsi Aceh di sebut dengan Rumoh Aceh, dalam bahasa lokal juga di sebut dengan Krong Bade. Rumoh Aceh atau Krong Bade merupakan rumah adat berbentuk persegi panjang yang umumnya mengarak ke arah timur dan ke arah barat, fungsinya untuk memudahkan dalam menentukan arah Kiblat atau arah disaat untuk melakukan ibadah wajib (Sholat) bagi umat Muslim, khususnya masyarakat Aceh yang di kenal kuat dalam menjalankan nilai-nilai dan keyakinan dalam agama Islam. Sehingga banyak kebiasaan dan adat Istiadat dipengaruhi oleh nilai-nilai Agama, begitu juga dengan Rumoh Aceh.
Memang di masa yang serba modern ini, banyak masyarakat Aceh sudah meninggalkan tradisi pembangunan rumah dalam bentuk Rumoh Aceh / Krong Bade. Faktor perkembangan di bidang Arsitektur dan dan juga pengaruh luar di bidang pembangunan, juga menjadi hal yang yang membuat pembangunan rumah dalam bentuk rumah adat sudah semakin sedikit. Tetapi beberapa daerah di Aceh masih mempertahankan Arsitektur tersebut, dan beberapa rumah peninggalan Rumoh Aceh masa lalu juga dijadikan Cagar Budaya yang terus di lestarikan hingga saat ini.
Filosofi Rumoh Aceh / Krong Bade |
---|
Filosofi Rumoh Aceh/Krong Bade adalah keselamatan dari gangguan alam dan juga mengandung nilai-nilai sosial masyarakat Aceh, ini dapat terlihat dari arsitektur dari rumah adat tersebut. Umumnya rumoh Aceh memiliki tiang sebagai penyangga yang tingginya 1.5 meter hingga 2 meter lebih, sehingga rumah adat ini menjadi rumah panggung yang banyak di temukan di berbagai Provinsi lain di luar Aceh.
Bahan-bahannya pun terbuat dari berbagai jenis kayu serta atap yang masih menggunakan daun Rumbia, daun rumbia memang menjadi bahan baku pembuatan atap di masa lalu dan juga di gunakan di beberapa rumah adat di Indonesia.
Bagian-bagian Rumoh Aceh / Krong Bade |
---|
Rumoh Aceh atau Krong Bade memiliki beberapa bagian rumah, beberapa bagian rumah tersebut menjadi 6 bagian utama. Keenam bagian utama tersebut adalah :
1️⃣Yubmoh, Miyobmoh berarti dibawah rumah atau bagian bawah rumah. Bagian ini merupakan bagian bawah rumah panggung yang digunakan untuk menyimpan sesuatu, seperti alat penumbuk padi (Jeungki dalam bahasa Aceh), bisa juga digunakan untuk menyimpan hasil penen kebun dan juga digunakan untuk mengayun bayi disaat Pagi dan Siang hari.
2️⃣Seuramoe Keu, merupakan serambi depan bila diartikan dalam bahasa Indonesia. Seuramoe Keu di ibaratkan sebagai ruang tamu, dimana dulu Seuramoe Keu difungsikan sebagai tempat menerima tamu dan juga tempat anak-anak belajar mengaji, terkhusus laki-laki.
3️⃣ Seuramoe Teungoh, Serambi tengah adalah arti dalam bahasa Indonesia. Ruang ini di pisahkan oleh anak tangga, Seuramoe Teungoh lebih tinggi dari Seuramoe Keu. Ruang ini seperti ruang keluarga dan bersifat pribadi hanya untuk anggota keluarga. Pada bagian ini juga umumnya terdapat dua kamar yang saling berhadapan, di gunakan oleh anggota keluarga.
4️⃣ Seuramoe Likoet, Serambi Belakang dalam bahasa Indonesia. Menurut cerita yang saya ketahui, Seuramoe Likoet merupakan tempat tamu perempuan yang datang ke rumah, dan juga terkadang digunakan sebagai tempat mengaji bagi perempuan sebagai tempat pemisah antara laki-laki dan perempuan. Karena di masa itu Aceh menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Pada bagian ini juga saat acara tradisi seperti makan bersama serta acara-acara lainnya, digunakan untuk makan bersama dengan para tamu, terutama perempuan.
5️⃣ Rumoh Dapu, Atau bagian Dapur dalam bahasa Indonesia. Bagian ini sesuai dengan namanya merupakan bagian untuk keluarga memasak, dan biasanya menyatu dengan Seuramoe Likoet namun lebih rendah, dan biasa juga ada yang berlantaikan tanah karena merupakan bagian dapur rumah.
6️⃣ Kroong Padee, dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai karung padi atau tempat menyimpan hasil panen berupa padi yang akan di manfaatkan dalam beberapa bulan sebelum hasil panen berikutnya terjadi. Bagian ini biasanya terpisah dari rumah dan berada di sebelah rumah, dengan ciri-ciri lingkaran yang cukup besar untuk menyimpan segala hasil panen terutama padi.
Untuk kalangan tertentu yang memiliki status sosial yang sedikit lebih tinggi atau pejabat yang memerintah atau Kalangan Bangsawan dan di sebut juga Ulee balang dalam bahasa Aceh, maka terdapat Rumoh Rangkang lainnya yang terpisah dari rumah induk. Ini digunakan untuk rapat dan Musyawarah dalam hal-hal tertentu.
Ukiran pada kayu pada bagian luar dan dalam rumah serta pintu rumah, terkadang menandai status sosial masyarakat saat itu. Sehingga akan ada perbedaan dari segi ukiran yang terdapat di bagian-bagian sisi rumah dan dinding rumah yang terbuat dari papan atau kayu.
Rumoh Aceh/Krong Bade juga sebenarnya di rancang tahan akan gema, karena semua bagian penghubung atas rumah serta tiang dan yang lainnya tidak menggunakan penyambung apapun.
Inilah yang dapat saya ceritakan kepada anda semua tentang Rumah Adat yang kami miliki di Provinsi Aceh, rumah-rumah peninggalan ini sekarang sudah di jadikan cagar budaya oleh pemerintah Aceh, salah satunya yang terdapat di Aceh Utara, dimana foto-foto ini saya ambil beberapa bulan yang lalu saat berkunjung bersama siswa-siswi.
kekurangan informasi atau pun kesalahan penjelasan, murni atas kesalahan saya dalam memberikan informasi yang mungkin jauh lebih akurat kebenarannya. Semoga bermanfaat.
Period | 07 August to 07 October, 2024 |
---|---|
Transfer to Vesting | 620.401 Steem |
Cash Out | 0 Steem |
Result | Club75 |
CSI | 14.3 (0.00 % self, 89 upvotes, 73 accounts, last 7d) |
Rumah mertua saya yang dikampung masih mempertahankan budaya Aceh sampai saat ini, belum di pindah rumah Acehnya masih di jaga dan di rawat sampai hari ini.
yang paling unik dari rumah Aceh adalah tidak menggunakan satupun paku di bagian sambungannya, tetapi hanya menggunakan bajau ataupun pengerat untuk menguatkan sambungannya. tapi kuatnya Masyaallah , di goyang pun tidak akan goyang.
Ulasan anda dalam menjelaskan ruangan yang ada dalam rumah Aceh sangatlah tepat. good job buat anda.
Tapi sudah sangat sulit di temukan rumah Aceh di daerah kita, karena jaman sekarang lebih murah membuat rumah batu bata dari pada kayu.
Memang keberadaan rumoh Aceh saat ini sulit untuk di temukan di Daerah Lhokseumawe, seperti yang anda katakan, selain mengalami perubahan jaman, bahwa kayu saat ini juga memiliki nilai jual yang tinggi, mungkin ini menjadi dua alasannya.
Anda beruntung dapat melihat selalu rumoh Aceh secara langsung bahkan rumah keluarga anda, dan menginap di tempat tersebut.
Terima kasih telah berbagi gambar di kolom komentar ini, ini membuktikan anda benar-benar mengenal betul bagaimana bentuk Rumah Adat tersebut secara baik dari luar dan dalamnya.
tepat sekali seperti yang anda katakan saya bisa sangat memahami rumah Aceh. karena selalu saya lihat.
Senang melihat ulasan bapak kali ini tentang rumah adat Aceh krong Bade, saya juga pernah berkunjung ke tempat tersebut, melihat foto yang bapak tampilkan sangat cantik seperti aslinya mengingat kembali kenangan waktu saya berada di tempat bersejarah tersebut.
Mungkin di Lhokseumawe kita jarang menjumpai rumah adat tersebut, tapi Alhamdulillah kalau di kmpung suami saya di Sigli , tepatnya di desa Tungue , masyarakat nya masih mempertahankan keaslian rumah Aceh tersebut, bahkan dulu saya waktu antr pengantin, acaranya di adakan di rumah adat aceh
Terima kasih atas dukungan
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Wah ini menarik sekali pak Wiki dengan menampilkan rumah Aceh masih cantik dan mewah, dan saya belum pernah kesana tetapi saya hanya bisa melihat di rumah cut Mutia pirak timu terlihat cantik juga sejarah masa dulu kala rumah nenek moyang dan ini cocok juga bagi anda untuk berwisata bermain bersama anak-anak sekolahan.
Kegiatan ini menjadi pengalaman menarik dan penuh dengan rasa bangga sebagai orang Aceh, meski bukan 100% Aceh karena memiliki ayah keturunan Aceh dan ibu keturunan Sumatera Utara, namun saya bangga dengan Rumoh Adat Aceh yang merupakan kebanggaan kita bersama. Saya berharap dalam waktu dekat bang steem-wariors dapat mencoba datang kesana, suasana-nya mengingatkan seolah-olah kita ada dimasa lalu.
Baik ,bang Wiki Inya Allah saya akan kesana semoga umur masih panjang.
Aamiin ya rabbal alamin.🤲