Belajar dengan Semangat, Bermain dengan Serius
Belajar itu tak mengenal usia, begitu juga halnya dengan bermain, yang penting untuk diperhatikan adalah apa yang kita pelajari dan apa yang kita suka mainkan, apakah berguna dalam kehidupan kita atau tidak?
Di minggu ketiga bulan Mei lalu, saya mengikuti sebuah pelatihan dengan tema "Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)" untuk Program Pembangunan Infrastruktur Sanitasi. Kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan di Medan dan diikuti oleh peserta-peserta yang berasal dari Kabupaten/Kota Se-Provinsi Aceh dengan agenda pembelajaran selama tiga hari.
Pelatihan ini begitu penting untuk:
- Menambah pengetahuan para Tenaga Fasilitator Lapangan tentang Infrastruktur Sanitasi
- Membentuk sikap kerjasama yang solid antar Tenaga Fasilitator Lapangan
- Menciptakan karakter Problem Solving, agar Tenaga Fasilitator Lapangan dapat menyelesaikan permasalahan yang mungkin akan terjadi di lapangan
Untuk memberikan kualitas materi yang terbaik dalam pelatihan ini, maka narasumber yang diundang pun bukan sembarangan, tak tanggung-tanggung kami bertemu langsung dengan seorang tokoh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang disebut-sebut sebagai Bapak Sanitasi pada sektor pengolahan air limbah, merupakan suatu momen yang berharga kami bisa belajar langsung dari beliau.
Pembelajaran yang kami dapatkan selama tiga hari, terdiri dari dua hari belajar di kelas dan satu hari kegiatan outbond di ruang terbuka. Saya ingin memberitahu apa saja yang kami pelajari:
Materi Hari Pertama | Durasi |
---|---|
Arah Kebijakan Pelaksanaan Pengelolaan DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi TA. 2024 | 2,5 JP |
Tugas dan Fungsi Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Dalam Mendampingi Setiap Tahapan Pelaksanaan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2024 | 1,5 JP |
Pelaksanaan Proses Pemetaan Sanitasi dan Selotip Tingkat Desa/Kelurahan | 2 JP |
Proses Pembentukan Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) | 2 JP |
Materi Hari Kedua | Durasi |
---|---|
Penyusunan Dokumen RKM Air Limbah Domestik (DED dan RAB) | 1,5 JP |
Pengadaan Barang dan Jasa oleh TPS-KSM | 1,5 JP |
Manajemen Konstruksi | 1 JP |
Pengenalan SPALD-T dan SPALD-S | 1 JP |
Administrasi Pengelolaan Keuangan oleh TPS-KSM (RAB, RPD dan RPDB) | 1,5 JP |
Tugas Pokok dan Fungsi Pengurus TPS - KSM | 1,5 JP |
Ya benar seperti yang Anda pikirkan, sesekali memang ada kebosanan dan rasa ngantuk yang melanda di dalam ruang kelas selama dua hari itu, namun itu adalah tantangan bagi kami. Saya tidak ingin menceritakan secara detail tentang isi materi-materi yang kami pelajari, tetapi ada satu bagian yang saya anggap perlu dan penting untuk saya bagikan, yaitu tentang Tangki Septik.
Umumnya tangki septik yang berada di rumah kita (Indonesia) yang masih konvensional dengan menggunakan buis beton / cincin sumuran dengan desain seperti ini.
itu bagus selama dalam pelaksanaan pembangunannya dilakukan dengan baik dan sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan. Akan tetapi telah ada inovasi baru yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan menciptakan Tangki Septik Fabrikasi yang terbuat dari bahan plastik / fiber.
Tangki septik ini telah diuji dan mendapatkan sertifikasi dari Balai Teknologi Sanitasi. Artinya inovasi ini telah memberikan standar keamanan yang tinggi, sehingga dijamin tidak akan memberikan dampak pencemaran bagi lingkungan, yang membuat kualitas hidup menjadi lebih baik dan lebih sehat.
Selanjutnya di hari ketiga dalam pelatihan itu memang menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh segenap peserta pelatihan, kegiatan outbond menjadikan pelatihan ini lebih menarik. Kami berangkat dari hotel menggunakan sebuah bus dengan lokasi yang dituju bernama T Garden, sebuah taman yang mengadopsi gaya ornamentasi bali. Perjalanan kami tempuh selama 45 menit, dan sampailah kami pada area depan taman dan duduk bersantai sejenak menikmati suasana sebelum kegiatan dimulai.
Ada beberapa permainan yang kami mainkan di tempat itu, namun satu permainan yang unik menurut saya dan banyak mengandung makna di dalamnya. Permainan ini bernama Rel Ball, ini adalah permainan yang dilakukan secara berkelompok dan membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi.
Peralatan yang dipakai
Permainan ini memerlukan alat-alat yang sederhana dan tidak sulit untuk dicari, seperti:
- Pipa talang paralon
- Kelereng
- Tali nilon
- Pipa talang paralon ukuran maksimal 2 inch dan dipotong-potong sepanjang 40-50 centimeter, sebanyak 4 potongan
- Kelereng yang dipakai adalah yang berukuran besar
- Tali nilon dipotong-potong sepanjang 1 meter, berjumlah 8 tali
Cara Bermain
Permainan ini dimainkan dengan 8 orang + 1 orang sebagai pengatur. Pertama-tama pemain diatur menjadi 4 pasangan yang saling berhadap-hadapan, lalu masing-masing pemain memegang ujung tali nilon yang telah diletakkan di atas tanah yang di atas tali nilon tersebut juga telah diletakkan talang paralon. Setiap pasangan harus manpu untuk mengangkat tali nilon dan talang paralon yang diibaratkan sebagai sebuah rel, di sini diperlukan fokus dan keseimbangan yang baik level 1.
Setelah semua bagian rel terangkat, maka pasangan pertama mendapat tugas awal untuk menerima bola kelereng dan ketika bola masuk ke dalam talang paralon, maka terjadi tantangan level 2 di sini, 1 orang yang berfungsi sebagai pengatur adalah ibarat seorang manajer, ia harus mampu menjaga dan memprediksi kemungkinan yang akan terjadi pada sang bola akibat pergerakan yang dilakukan oleh pemain.
Lalu tantangan pada level 3 adalah bagaimana bola tersebut bisa disalurkan kepada pasangan kedua, ketiga dan sampai melewati pasangan keempat. Tentu bukan hanya sekedar fokus dan keseimbangan yang harus terjaga di sini, dibutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik. Apabila bola terjatuh, maka harus mengulangi lagi mulai dari awal, ini menganalogikan bahwa pekerjaan merupakan tanggung jawab bersama sebagai tim.
Pengalaman mengikuti pelatihan ini telah memberikan bekal yang cukup bagi kami serdadu sanitasi untuk menjalankan tugas-tugas kami untuk mewujudkan target pengentasan stunting dan permukiman kumuh, sehingga sumberdaya manusia Indonesia menjadi lebih unggul.
Salam,
@fajrularifst
A classic team building exercise 🙂 The concentration on everybody's faces... you'd think that there was a grand prize if you succeeded!
Sure, exciting prizes await, but it's how the ball travels without a hitch that matters.
Poise, accuracy and precision are key. Just like when setting up an attack to penetrate the opponent's defense. A goal is capable of bringing joy to many people.
Thank you for making me excited sir..