Lifestyle the diary game || Ramadan culinary bazaar

Sore ini saya menjalani rutinitas ramadhan yang cukup berbeda dari biasanya. Setelah seharian beraktivitas saya memutuskan untuk mengisi bahan bakar kendaraan di pom bensin Teupin punti sebelum melanjutkan perjalanan. Perjalanan sore terasa lebih sejuk dengan angin yang berhembus lembut, membuat suasana semakin nyaman.

Setibanya di pom bensin saya segera mengisi tangki motor. Seperti biasa antrian kendaraan cukup panjang karena banyak orang yang juga bersiap untuk perjalanan sore mereka, entah untuk pulang kerja, berbelanja keperluan berbuka atau sekadar mengisi bahan bakar untuk esok hari. Setelah selesai, saya kembali melanjutkan dengan tujuan berikutnya ke bazar kuliner ramadhan di seputaran kedai geudong.

Antrian di pom bensin
(Lokasi) https://w3w.co/ulangan.tengkuk.paguyuban

Saat tiba di bazar suasana begitu ramai. Deretan pedagang memenuhi sepanjang jalan, menawarkan berbagai hidangan lezat khas ramadhan. Aroma makanan yang menggoda langsung menyambut saya, mulai dari gorengan, sate, hingga minuman segar seperti es campur dan es timun serut. Saya berjalan perlahan, sambil menikmati pemandangan dan mencari sesuatu yang menarik untuk berbuka puasa.

Suasana di bazar kuliner ramadhan
(Lokasi) https://w3w.co/dicinta.lonjong.dapatnya

Saya akhirnya membeli beberapa makanan favorit, seperti martabak telur yang gurih, bubur janji Rumbi khas Aceh dan setelah es buah yang tampak menyegarkan. Pedagang tampak sibuk melayani pembeli yang datang silih berganti, sementara pengunjung lain juga tampak antusias memilih takjil mereka. Bazar kuliner ramadhan memang selalu menjadi tempat yang menyenangkan untuk berburu hidangan berbuka.

Setelah puas berkeliling dan mendapatkan makanan yang saya inginkan, saya melanjutkan perjalanan ke balai desa, dimana acara berbuka puasa bersama warga telah disiapkan. Setibanya di sana, suasana kekeluargaan langsung terasa. Banyak warga berkumpul, duduk bersama di atas tikar yang sudah disediakan. Hidangan berbuka tersusun rapi di depan masingmasing orang, menunggu waktu magrib tiba.

Begitu adzan berkumandang, kami semua serentak mengucap syukur dan mulai berbuka. Saya meneguk air putih sebelum mencicipi makanan yang telah saya beli. Suasana berbuka bersama terasa hangat dan penuh kebersamaan. Warga saling berbincang, berbagi cerita dan menikmati hidangan dengan penuh rasa syukur.

Menikmati waktu berbuka puasa bersama warga di balai desa
(Lokasi) https://w3w.co/kamper.mengakses.bangunanmu

Setelah selesai makan, kami bersiap untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah di masjid dekat balai desa. Hari ini terasa begitu bermakna, bukan hanya karena berbuka dengan makanan lezat, tetapi juga karena kebersamaan yang terjalin dengan masyarakat sekitar. Bulan ramadhan memang selalu membawa berkah, mengajarkan arti syukur dan mempererat tali silaturahmi.