Tetap Berjuang Walau Banyak Rintangan (never give up)

DEAR STEEMIANS

---

*Setelah saya pelajari dan mendengar beberapa cerita suka duka dari steemian senior asal aceh yang sudah join dengan steemit disaat kita semua masih hisap jari, mereka sudah berlari. Disaat sang embah Google linglung mencari, mereka sudah mengetahui.
*begitulah kira-kira!

Saya coba rahasiakan nama mereka demi menjaga kode etik jurnalistik.

Setelah saya coba bertanya kesana kemari tentang steemit, timbul harapan baru yang sangat tinggi terhadap platform yang satu ini. Meski saya termasuk orang yang sangat baru di steemit Saya benar-benar mencoba berkembang Sekarang, harus diakui memang selama ini saya merasa paling sering berkecil hati dari teman-teman sepermulaan saya yang kini terlihat lebih selangkah di depan. Dengan standar yang paling awam, saya merasa telah melakukannya dengan cukup baik untuk seorang steemian pemula meski harus saya lakukan beberapa perubahan dalam tiap tulisan maupun bahasa dalam penggunaan kata. Saya coba mengikuti alur peraturan, mulai menyusun posting saya dengan hati-hati, berinteraksi dengan Steemians lainnya, membuat koneksi yang tulus dan mencoba mempercantik setiap post saya dengan citra yang menarik, kapanpun dan dimanapun.

---

Lain dari pada itu dibenak ini sering menyadari akan sisi gelap si steemian yang sekarang mungkin telah menjadi orang-orang besar atau membesar-besarkan diri, tapi entah lah, siapa peduli. Namun saya membayangkan bahwa saya dapat merasakan posisi mereka yang dulu pernah berada di sudut kecil, mungkin sesekali pernah terbentur dengan aspek yang lebih buruk. "*Memang naif*" ![image]() Padahal saya menemukan begitu banyak potensi positif yang terpendam dalam diri para steemian itu sendiri. Namun, yang benar-benar serius menekuninya malah dilampaui oleh arus balik dari orang-orang yang penuh omong kosong, yang berdua muka dengan para petinggi, selalu menegaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang benar-benar berusaha sendiri tanpa ada teman, padahal temanlah yang selalu hadir merangkul saat dia jatuh dalam berjuang, tapi kini mereka dilupakan. ![image]()

Saat ini anda melupakan mereka suatu saat hukum akan menghukum anda dilupakan.

Jangan bicara tentang keabadian karna mereka dapat dengan mudah menghancurkan anda dengan tidak lebih dari sekadar pemikiran bosan dan bendera kecil,
tapi mereka tidak melakukan nya, sungguh baik nya.

Saya hari ini dengan berani berbagi sebuah post dengan reverensi kisah salah satu pejuang terdahulu. Ini adalah post yang paling lugu dan berwibawa yang pernah saya buat untuk publik. Sebuah kisah yang rapuh untuk didengar dan terlalu pantas untuk dibayar.

Saya mencoba menggunakan ilustrasi saya sendiri sebagai bayangan.

Tolong ajari saya steemit kawan

Engkau hebat kawan ku

Orang mulai mengenal

Follower mulai naik

Orang besar mulai menyukai

Mulai tak sepadan lagi

Sudah tak membutuhkan lagi

Kemudian dilupakan.

Saya mendukung perjuangan untuk siapa pun yang saat ini berjuang melawan mereka yang kejang kejang dan depresi karena merasa tersaingi takut kehilangan bahan jilatan, saya memilih cerita ini untuk dipublikasikan sebagai pedoman meski saya tahu ini sedikit tidak aman.

Tapi kenapa saya tuliskan?

Tentu saja karena saya yakin setiap orang di sini juga punya sisi hati yang baik, saya berharap ini akan berhasil dengan baik. Bukan hanya dalam hal potensi keakraban,, tetapi juga karena saya tahu bahwa hanya kita yang mendapatkan pengaruh baik dalam menjalin kekeluargaan, saya ingin pesan ini terpampang di sebanyak mungkin mata yang melihatnya, agar orang-orang sadar bahwa teman adalah lebih berharga dari segalanya.

Mari kita mulai melakukan sesuatu yang positif demi membantu lahirnya keakraban.
Jika kita belum dapat memberi kebahagiaan setidaknya jangan memberikan kesedihan.

Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, mohon saran dan masukan, terutama bagi saya sebagai pembelajaran menjadi lebih baik lagi kedepan.

Sukses selalu buat steemit

---